Part 40 STUPID THING NAMED LOVE

8.6K 1.7K 124
                                    

Melakukan hal bodoh.

Saling menatap dan tersipu setelah bercinta.

Sepertinya Ethan tidak akan pernah merasa bosan menatap wajah Hazel berlama-lama.

"Bagaimana kalau nanti tiba masanya aku menjadi keriput?"

"Tentu saja aku juga akan seperti itu."

"Hmm...pria tentu saja lain."

"Tidak apa-apa Haz. Pikirkanlah tentang masa tua dan kita masih bisa bergandengan tangan dan berjalan di sepanjang pantai di bekakang rumah."

"Hmm...terdengar sangat indah. Tapi..."

"Aku tentu saja aku datang bukan untuk menyerah Haz. Kita lihat berapa kali dan seberapa kuat Ayahmu akan mengusirku dari sini."

Hazel terdiam. Dia melirik tangannya yang tertangkup tangan Ethan dan Ethan meremasnya lembut menyalurkan keyakinan.

"Apa kau akan bicara pada Ayahku?"

"Tentu saja."

"Ayahku...sedikit sulit."

"Aku tahu."

"Dia akan mengajakmu berkelahi. Ayahku mempunyai masa muda yang cukup brutal."

"Bisakah kau bilang untuk mengganti ajakan itu menjadi ajakan untuk panco?"

"Jangan bercanda. Aku sedang khawatir."

Ethan tertawa.

"Tenanglah Haz."

Ethan mengambil sejumput rambut Hazel dan memilinnya.

"Aku akan turun membuat sarapan."

"Baiklah. Aku...butuh mandi. Kau tidak mau kita mandi sama-sama?"

Alis mata Hazel naik begitu tinggi.

"Kau tidak pernah merasa puas, huuh...?"

"Tentu saja tidak. Kurasa Samson sedang jatuh cinta."

"Samson?"

Ethan mengarahkan pandangan ke arah bawah dengan cengiran kuda yang tidak tahu malu.

"Ooooh...damn!"

"Kau mengumpatnya? Samson? Kasihan sekali dia..." Ethan menyentuh Samson perlahan. Hazel bahkan nyaris menampar Ethan sekali lagi. Tapi dia berakhir memukul tangan Ethan yang nakal dan bermain dengan Samson.

"Iya! Dan Delilah sebenarnya membutuhkan banyak istirahat setelah semua kekacauan yang terjadi barusan! Aku tidak percaya ini. Kau bercanda saat situasi seperti ini!"

Hazel beranjak dan melemparkan sebuah bantal ke arah Ethan dan Ethan menyambutnya dengan tawa yang sengaja dia tahan sedemikian rupa. Bahkan sejak tadi mereka berbicara dengan berbisik dan itu membuat tenggorokan Ethan terasa kering.

Hazel melangkah keluar setelah membenahi bajunya. Meninggalkan Ethan yang menatap pintu yang tertutup. Dia masih buta akan sikap Ayah Hazel, tapi dia bukan tipe orang yang bisa berdiam diri lebih lama.

Semua sudah dia kerahkan untuk mengejar kemanapun Gio Riina berada. Pria itu penjahat tengik selicin belut yang pandai bersembunyi dan berkamuflase. Tapi Ethan yakin, dia akan menemukannya. Dia merasa Gio mengajaknya bermain petak umpet.

-----------------------------------------------------

Hazel menatap Ayahnya dan Ethan secara bergantian dengan wajah tegang.

Bagaimana mungkin Ethan, dengan percaya diri turun dari lantai atas dan ikut bergabung dengan mereka untuk sarapan. Hazel sejak tadi juga mengamati Ayahnya yang terlihat menahan kesal namun berdiam diri.

UNDERCOVER BOSS (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang