Part 27 KEY

10.9K 1.8K 176
                                    

Kesakitan.

Itu yang terlihat di wajah cantik Hazel saat wanita itu sedang sendiri.

Deru mobil Ethan bahkan tidak mengusik lamunan Hazel yang sedang duduk di teras samping. Ethan bahkan sudah berdiri di kejauhan sejak beberapa menit lalu. Mengamati aktifitas Hazel dan melihat bagaimana Hazel menggeleng berulangkali. Terkadang, Ethan melihat Hazel terlihat geram tanpa alasan saat mereka sedang tidak melakukan apapun.

Dan Ethan yakin, Hazel harus menemui seseorang.

Ethan berjalan ke arah Hazel dan berdeham. Hazel yang mendongak, segera mengulas senyuman.

"Kapan kau datang? Aku tidak mendengar suara mobilmu."

Ethan tertawa.

"Baru saja. Kemarilah." Ethan mengulurkan tangannya dan Hazel menyambutnya. Sebuah ciuman di kepala membuat Hazel tertawa pelan. Mereka berjalan beriringan menuju taman samping yang dipenuhi bunga aster.

"Aku perlu bicara serius denganmu Haz..." Ethan membuka percakapan ketika mereka sudah duduk di bangku taman.

"Apakah tentang..."

"Tentang kau harus menemui seseorang Haz. Kau tidak bisa terus seperti ini. Kau sering sekali kaget. Lalu menggeram, dan sedih."

"Aku melakukannya dulu kalau yang kau maksud aku harus menemui seorang psikolog. Dan ingatan itu sulit hilang."

"Aku tahu. Aku akan mengusahakan yang terbaik Haz. Kau akan bertemu seseorang yang terbaik di bidangnya."

"Aku merepotkanmu." Hazel menatap Ethan dalam.

"Apapun agar kau baik-baik saja. Ethan menepuk punggung tangan Hazel perlahan. Lalu sebuah ciuman di pipi yang membuat Hazel terpaku. Gesekan rambut halus di rahang Ethan membuat Hazel merasakan meremang yang aneh.

"Kalau aku bekerja mungkin aku akan sedikit lupa..."

"Kau hanya akan mendapat lelah. Kau pulang, sendiri dan kau harus mengelola amarahmu. Kau tidak bisa terus-terusan begitu Haz..."

Hazel menghela napas.

"Kau mencintaiku huuh? Seberapa besar?"

Hazel tersipu mendengar pertanyaan Ethan. Tangannya terulur mengusap alis mata Ethan dan pria itu memejamkan matanya.

"Aku baru saja memulai jatuh cinta padamu, young man...kau akan tahu segera seberapa besar aku mencintaimu. Oooh...sialnya...aku sudah mulai memelihara rasa cemburu pada kekasihmu itu."

"Brenda? Aku akan membereskannya akhir minggu ini."

"Kalian sudah lama bersama. Pasti sangat menyakitkan."

Ethan tertawa perlahan.

"Menyakitkan itu ketika kau memelihara cintamu dengan kesungguhan hati dan...ketika kau bekerja keras untuk kebahagiaannya, menjadi sibuk, lalu dia justru membuka kakinya pada banyak pria setiap kali dia mempunyai kesempatan."

"Ooh..." Hazel menutup mulutnya.

"Jangan berpikir semua itu karena aku tidak hebat di atas ranjang Haz..."

Mulut Hazel menganga tak percaya mendengar ucapan Ethan.

"Kau ini..." Hazel beranjak dari duduknya dan melangkah tergesa menuju rumah.

"Hahahaha..." Ethan tertawa terbahak-bahak saat dia yakin baru saja melihat Hazel yang merona. Ethan mengusap dagunya dan termenung. Dia merasakan ada yang salah dengan perasaannya pada Brenda. Dia...baik-baik saja saat seseorang mengatakan padanya bahwa mereka mengetahui sesuatu tentang kelakuan Brenda. Lalu timbul pertanyaan dalam diri Ethan, dan...apa sebenarnya perasaan yang dia rasakan selama ini?

UNDERCOVER BOSS (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang