Part 18 PERTEMUAN

10.6K 1.7K 94
                                    

Hazel melangkah canggung mengikuti Paquita menuju kamarnya.

"Kau akan menjadi bagian keluarga ini dan kau harus menolongku menyambut tamu."

Pita mendorong Hazel untuk duduk di depan sebuah meja rias yang sangat besar dan penuh peralatan make up.

"Aku akan merapikan rambutmu sebentar. Bagaimana kabarmu? Aku sibuk sekali sampai tidak menemuimu lagi kemarin."

"Baik. Tidak apa-apa. Aku mengerti."

"Aku suka mengikat rambut suamiku. Dia tampan bukan?" Pita tertawa. Tawanya terdengar menyuarakan hatinya. Betapa dia memuja suaminya. "Juga rambut Ethan ketika dia memanjangkan rambutnya, dulu sekali. Lalu dia memotongnya dan sekarang panjang lagi. Tapi aku tidak bisa mengikatnya semenjak dia memutuskan untuk tinggal sendiri."

Pita banyak bicara dan itu membuat Hazel merasa nyaman. Pita berhasil mengusir rasa canggung dan gugup yang sejak tadi menderanya. Dia menatap pergerakan Pita yang lincah mengikat rambutnya.

"Kapan kau akan resmi tinggal di rumah Ethan?"

"Tinggal?"

"Apa kalian belum membicarakannya? Ethan bahkan bilang padaku bahwa dia ingin menikahimu segera."

"Menikah?"

"Kenapa kau terlihat bingung? Sudahlah. Adikku akan mengurus semuanya. Nah...sudah rapi. Aku akan sangat suka adik perempuan. Ethan...dia sedikit menyulitkan."

"Terima kasih. Ethan...sedikit keras kepala..."

"Dia bisa menjadi batu. Jangan melawan." Pita kembali tertawa. Untuk wanita yang hamil empat bulan, Pita terlihat sangat lincah.

"Hidup tidak akan sesuai yang kita mau kalau kita tidak memperjuangkannya Hazel."

"Aku bahkan seumuran dirimu...mungkin."

"Lalu apa masalahnya? Ethan, aku yakin dia tidak akan mempermasalahkannya, Dear. Dan aku jelas lebih tua dirimu."

"Aku merasa aneh."

"Ethan bahkan lebih dewasa dariku, asal kau tahu. Dia adalah perpaduan Leandro--Jefferson--Mendez sejati. Dia bisa menjadi sangat kekanakan dan bisa menjadi sangat dewasa saat situasi tertentu."

Hazel mengangguk. Dia juga melihat Ethan seperti itu.

"Kemarilah."

Pita membawa Hazel ke sofa. Mereka duduk berhadapan.

"Aku sebenarnya lelah melihat petualangannya. Dia benar-benar menghabiskan waktunya di luar rumah. Aku tidak akan bilang bahwa adikku suci. Dia berandal. Sampai dia menemukanmu. Dan dalam sebulan saja, dia berubah. Kau dahsyat. Apa yang kau punya Hazel? Ethan melihatmu istimewa."

"Aib. Itulah yang aku punya." Hazel membatin kata-katanya. Yang terlihat kemudian adalah dia yang tersenyum kepada Pita.

Pita terdiam dan menatap Hazel dengan menelisik samar.

"Seseorang. Selalu mempunyai hak untuk bahagia, Hazel. Bagaimanapun masa lalu mereka, di masa depan, mereka tetap berhak bahagia."

Kata-kata Pita seakan menghunjam hati dan kepala Hazel. Dia terdiam sampai terdengar suara seorang pria dari pintu kamar.

"Sayang, tamumu sudah datang. Aku akan mengantar Ethan ke bandara."

Pita mengajak Hazel beranjak dan menghampiri Mason, suaminya.

"Apakah tidak ada supir?"

"Tidak ada. Dad membawa supir ke kantor. Lagipula, aku tidak berguna di sini."

UNDERCOVER BOSS (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang