Mengerang kesal dan saling memandang dengan Hana itulah yang Jungkook lakukan, "Ayolah Pa. Hanya tinggal bersama, tidak harus menikah dan lagipula kami akan tidur di kamar yang berbeda," Jungkook memohon
"Papa. Kami hanya ingin lebib saling mengenal saja," bujuk Hana juga
"Diam Hana!Kamu tidak ada hak untuk bicara dan terima saja keputusan Papa dan Mamamu? Momy. sudah cukup malu akan kelakuanmu," ucap Ny. Yura ( Momy Hana ) dengan tajam.
"Tapi Mom. Aku....," sahut Hana lagi
"Diam?!" bentak Mommynya hingga Hana menundukkan kepala dan diam, tapi hal itu mampu memancing reaksi Jungkook yang terus manatap Hana.
"Dia begitu takut dengan Mommynya? Lelaki itu? Mion, pacarnya. Apa Mommynya memisahkan mereka dan memaksakan Perjodohan ini? Lalu Hana sepertinya bukan tipe penurut? Ada sesuatu yang membuatnya menurut," batin Jungkook menatap Hana sendu.
"Yura. Jangan memarahinya? Hana. Mulai sekarang adalah tanggung jawab kami dan dia adalah anak kami juga, jadi biarkan dia bicara dan jangan membentaknya lagi? Hana. Ini Korea bukan Prancis. Tinggal bersama adalah hal tidak baik apalagi kalian masih dibawah umur dengan status tunangan? Menikahpun ini harus sembunyi-sembunyi dan hanya Kita yang tau, karna diluar status kalian tetap tunangan. Demi nama baik keluarga Jeon pernikahan ini harus disembunyikan lebih dulu," ucap Tn. Jeon dengan lembut
"Hana sayang. Maafkan Mommymu ya? Dia hanya khawatir padamu, dan kamu Kookie, pernikahan ini adalah tameng kalian dari dosa? Jika kalian tinggal bersama maka tidak menutup kemungkinan, kalian akan melakukan hal itu," ucap Ny. Jeon
"Pernikahan besarnya dan pestanya akan dilaksanakan ketika kalian lulus nanti, satu hal lagi? Pakailah pengaman setiap melakukannya karena kami tidak ingin Hana hamil sebelum lulus? ARRA KOOKIE!!" ucap Ny. Jeon tajam
"Arraso Mama," sahut Jungkook terpaksa lalu menatap Hana yang masih menunduk dan seperti memikirkan sesuatu.
.
.
.
.Jungkook menyeret Hana ke kamar lalu menutup pintunya dan mendorong Hana ke tembok, "Lepas sakit Kookie!"
"Bagaimana ini? Sebentar lagi kita menikah, kamu bilang akan mengagalkan semuanya. Percumah mengajakmu tinggal bersama jika akhirnya menikah juga,"
"Slowww man, hanya menikah saja susah amat,"
"What? Hanya, are you crazy! Pernikahan bukan unyuk permainan Lee Hana, yang aku mau menikah hanya sekali seumur hidup,"
"Gampang nanti klok udah saatnya datang, kita tinggal cerai dan kita bebas. Pilih jalan masing-masing," sahut Hana sambil mengusap pipi Jungkook lembut dan sang empu malah memejamkan mata.
"Terbiasa bersama itu bisa memunculkan perasaan lain nantinya, jika itu terjadi maka!" Jungkook sengaja menjeda ucapannya lalu mendekati telinga Hana, "Jika aku menginginkanmu saat itu, jangan harap aku akan melepasmu ... tidak akan bisa ...eummpp," Jungkook langsung menyambar bibir Hana dengan paksa meski Hana terus menolak dan meronta.
"Aku ketagihan bibirmu, kamu yang selalu memancingku untuk mencicipannya. Sebentar lagi kita sah jadi selama aku jadi suamimu, aku bebas menciummu,"
"Aku akan membunuhmu jika menciumku lagi!" Hana tidak terima hendak menampar Jungkook tapi dengan segera tangannya dicekal oleh Jungkook, satu kecupan lagi didaratkan di kening Hana. Hana diam sambil menatap Jungkook lalu tangan lembut Jungkook menariknya ke taman belakang.
Janji suci telah diucapkan dan Jungkook serta Hana telah sah menjadi Suami Istri, pernikahan diam-diam karena jika ini bocor maka aib keluarga taruhannya, menikahkan anak dibawah umur. Apalagi keluarga Jeon sangat memiliki citra yang baik dan terhormat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Heart For Love
Teen FictionSebuah pilihan yang membuat hatinya kacau, Hana memiliki kekasih saat perjodohan diputuskan. Yongi akan menjemputnya ketika dia sukses dan ternyata Jungkook yang menikah dengan Hana mampu mengoyahkan kesetiannya. Hana binggung ketika di tempatkan p...