Sasuke membaringkan Sakura yang telanjang ke atas kasur. Wajah merona wanita itu semakin membangkitkan gairahnya. Ia sudah tidak bisa menahan diri sejak ia melihat Sakura datang bersama Itachi untuk menyaksikan tarian yang diam-diam ia ikuti. Sasuke memang memutuskan untuk mencoba tarian itu setelah mengetahui bahwa tema yang akan di bawakan adalah Kendo.
Kimono itu tampak pas di tubuh Sakura. Memperlihatkan lekukan payudara dan pinggulnya dalam penglihatan seorang Uchiha Sasuke. Sasuke harus menahan hasratnya di panggung, bahkan ia hampir menghambur pada wanita itu saat melakukan Ayumi-ashi, teknik melangkah ke depan dengan menyeretkan kaki secara bergantian.
Ia memang sudah merasa kalau dirinya tidak pernah bisa menahan diri jika melihat wanita itu, tapi Sasuke tidak tahu bahwa Sakura terlalu berpengaruh untuknya. Melihat wanita itu mengenakan kimono yang cukup ketat dengan surai merah muda yang di biarkan terurai, apalagi di bawah lampu-lampu festival... ia merasa iblis Asmodeus masuk ke dalam jiwanya.
Kedua tangan Sasuke menyusuri sisi tubuh Sakura. Wanita itu memiliki kulit yang sangat halus. Sasuke mengelus pinggul Sakura, membuat punggung wanita itu sedikit melengkung ke depan. Sakura memejamkan matanya. Tangannya berada di atas kepalanya, dengan sengaja Sasuke ikat ke ranjang demi pemuasan diri.
Sentuhan Sasuke semakin bergerak ke bawah, hingga ia menyentuh kewanitaan Sakura yang merekah. Warna merah mudanya membuat Sasuke tergiur. Wanita itu terlalu sayang jika di anggurkan begitu saja, dan Sasuke senang karena mendapat banyak kesempatan untuk menyicipinya.
Kepala Sasuke menunduk, dan bibirnya mengecup kulit kewanitaan Sakura. Sakura terus memejamkan matanya. Ia menggigit bibir bawahnya, menahan suaranya agar tidak keluar. Sensasi itu datang lagi. Dan anehnya ia sama sekali tidak merasa terganggu.
Sasuke menghisapnya di sana, menghirup aroma wanita itu dengan kuat. Ia melebarkan kedua kaki Sakura dan menahannya dengan kedua tangannya, saat merasa apa yang dilakukannya membuat wanita itu bergerak-gerak gelisah. Sasuke sangat tahu perasaan itu, karena ia pun merasakannya kini.
Gairah. Dan hasrat seksual.
∞∞∞
Rin menarik napas lega karena Sarada sama sekali tidak menanyakan tentang Sakura saat pertunjukkan kembang api di mulai. Gadis kecil itu tampak berteriak senang saat melihat bermacam api berbentuk bunga yang meledak di langit gelap, seorang bocah berambut pirang juga sama antusiasnya di sampingnya. Ia tidak tahu alasan apa yang akan ia berikan jika seandainya Sarada terus bertanya tentang Sakura.
Sejujurnya ia juga penasaran kemana Sakura pergi. Tadi Itachi mengatakan kalau Sakura sempat bersamanya, sebelum insiden pencurian yang terjadi setelah tarian topeng selesai. Setelah itu Itachi kehilangan Sakura.
Rin mengerutkan dahi. Sakura tidak mungkin menghilang begitu saja. Untuk apa wanita itu menghilangkan diri? Mungkin Sakura bertemu seseorang, atau di ajak oleh seseorang untuk pergi ke suatu tempat. Tapi siapa? Orang yang tertarik pada Sakura hanya Itachi dan Shisui. Kedua pria itu kini bersamanya.
Dan ekspresi yang di tunjukkan kedua pria itu berbeda-beda. Itachi dengan raut cemas seraya menoleh ke sana kemari, sementara tatapan tajam Shisui pada Itachi. Aura yang mereka keluarkan sedikit membuat Rin merasa tidak nyaman. Seolah mereka adalah seorang ninja pembunuh yang sedang mencari targetnya.
Rin menepuk bahu Obito, mengalihkan perhatian suaminya itu dari kembang api di langit. "Anata, aku merasa sedikit aneh."
"Ada apa?" tanya Obito bingung.
"Lihat mereka." tunjuk Rin pada Itachi dan Shisui. "Padahal orang-orang sedang beriang gembira karena pertunjukkan kembang api, tapi ekspresi mereka berbeda jauh."
KAMU SEDANG MEMBACA
S C A R L E T M O O N ✔
Historical FictionSaat sedang menghadiri malam pesta pernikahan teman dekatnya, Haruno Sakura mendapat pelecehan seksual dari salah satu anggota klan bangsawan di kerajaan Konoha, Uchiha Sasuke. Hal itu membuatnya melahirkan seorang putri di luar nikah. Dan karena pe...