Malam ini Sakura duduk diam di halaman belakang, memandangi langit biru gelap yang bertabur bintang-bintang indah. Pikirannya sempat kacau beberapa jam yang lalu. Ia memikirkan banyak hal, tapi dari sekian banyak hal itu hanya tentang Sasuke yang tidak bisa berhenti ia pikirkan.
Pria itu selalu saja mengacaukan segalanya. Terkadang sikap dan ucapannya membuat Sakura mengambil tanggapan ambigu. Sebenarnya apa yang di inginkan Sasuke darinya?
Sakura mengutamakan Sarada. Putrinya itu masih sangat kecil. Ia tidak ingin putrinya mengalami nasib yang sama sepertinya, yang tumbuh besar tanpa di dampingi oleh orang tua. Meski ada dirinya, tapi sosok seorang ayah juga di butuhkan.
Hembusan angin kencang bahkan tidak membuatnya menggigil. Sakura mendesah pelan. Jika memungkinkan, ia ingin mengajak Sarada serta Sasori untuk pergi jauh dari tempat ini, menjalani kehidupan yang biasa dan hidup bahagia tanpa hambatan.
Tanpa cinta.
Ia masih bisa membesarkan dan melindungi Sarada seorang diri.
∞∞∞
Mikoto memandangi taman bunga di hadapannya dengan terkagum-kagum. "Saat musim semi nanti bunga-bunga ini akan bermekaran dengan indah."
"Sangat indah, Kogo Heika." ujar Sakura menyetujui perkataannya. "Mungkin bisa di jadikan sebagai hiasan acara pernikahan."
"Kau benar. Pernikahan Hanabi dan Konohamaru lebih baik dilakukan saat musim semi."
"Aku yakin itu akan terjadi."
"Tapi mereka tidak akan menikah di sini. Tempat mereka melangsungkan acara pernikahan adalah di istana Hyuga atau istana Senju."
"Benar. Sayang sekali kalau begitu. Hanya seseorang dari klan Uchiha yang dapat menggunakan taman ini sebagai hiasan untuk acara pernikahannya."
"Sakura."
"Ya, Heika?"
"Apakah kau memiliki rencana untuk menikah di sini?"
Sakura berhenti menyiram bunga-bunga ketika mendengar suara Mikoto di belakangnya.
"Jika ada upacara pernikahan yang akan terjadi di sini, aku berharap kaulah yang melakukan itu."
"Itu tidak mungkin, Heika." ucap Sakura tanpa membalikkan tubuhnya pada Mikoto. "Karena itu artinya aku harus menikahi salah satu dari anggota klan Uchiha."
"Tidakkah kau mau membangun keluarga yang utuh untuk putrimu? Aku yakin Sarada lebih dari sekedar membutuhkan sosok seorang ayah."
"Aku ingin, tapi... aku tidak bisa menemukan pria yang tepat untuk menjadi ayah Sarada."
"Mengapa kau berbicara seperti itu?" Mikoto berjalan menghampiri Sakura.
Sakura mengangkat pandangannya saat melihat sandal Mikoto di hadapannya.
"Sasuke adalah orang yang tepat. Dia ayah kandung Sarada."
"Sasuke-sama menolak apapun tentang pernikahan."
"Kalau begitu mengapa dia meminta untuk menikahkannya denganmu pada suamiku tempo hari?"
Sakura terpaku di tempatnya.
Mikoto menyentuh bahu Sakura. "Tidak lama lagi Sasuke pasti akan menyadari bahwa sudah seharusnya ia bertanggung jawab atas perbuatannya kepadamu sejak dulu."
∞∞∞
"Oniisan! Tunggu sebentar!" Hanabi menarik tangan Yahiko agar berhenti berjalan. Yahiko membiarkan gadis itu menahannya dan mereka berhenti di tengah-tengah jalan pintu masuk istana Hyuga.
KAMU SEDANG MEMBACA
S C A R L E T M O O N ✔
Ficción históricaSaat sedang menghadiri malam pesta pernikahan teman dekatnya, Haruno Sakura mendapat pelecehan seksual dari salah satu anggota klan bangsawan di kerajaan Konoha, Uchiha Sasuke. Hal itu membuatnya melahirkan seorang putri di luar nikah. Dan karena pe...