S C A R L E T M O O N ✔

30. Ayah Untuk Sarada

"Jadi kau ingin menikahi Sakura atas dasar apa?"

Mikoto terkesiap. Dirinya yang baru saja akan menyapa kedua putranya tersebut langsung menyembunyikan diri di balik pilar. Ia tidak menyangka bahwa apa yang sedang di bicarakan Itachi dan Sasuke ternyata adalah hal yang serius. Dan itu menyangkut tentang calon menantunya.

"Anggap saja aku ingin membantunya. Tapi di antara itu, alasanku yang lain adalah karena aku sangat menyayangi Sarada."

Mikoto menatap Sasuke. Ia menghela napas pelan.

"Aku menyayangimu maupun Sakura. Jangan mengecewakanku, Sasuke, aku menyerah karena dirimu. Aku lebih menginginkan yang terbaik untuk Sakura. Dan Sakura adalah yang terbaik sejauh yang kau ketahui."

Kali ini giliran Itachi yang ia tatap. Mikoto semakin terkejut karena perkataannya. Apakah Itachi menyukai Sakura? Jadi selama ini Sakura tidak hanya dekat dengan Sasuke, tapi juga dengan Itachi?

"Aku tahu. Karena itu aku membutuhkan mereka berdua."

"Sasuke." Itachi membuat Sasuke menghentikan langkahnya lagi. "Aku mungkin masih bisa menerimamu menikah dengan Sakura, tapi aku tidak tahu tentang Shisui Aniue."

Mikoto menutup mulutnya dengan tangan. Reaksinya seperti baru saja melihat sebuah perselingkuhan panas. Astaga... dua putranya menyukai Sakura, sementara putra yang satunya lagi ingin menikahi Sakura.

Apakah ini kutukan Uchiha?

"Aku tidak peduli." jawab Sasuke acuh. Dan dia benar-benar pergi kali ini, melewati Mikoto yang untungnya buru-buru menyingkir agar sampai tidak terlihat olehnya.

Mikoto menarik napas berat. Jika Sasuke memang akan menikah dengan Sakura, maka ia tidak bisa membiarkan ada perseteruan di antara putranya. Memang sudah seharusnya ia menikahkan Shisui sejak dulu setelah Obito menikah. Dan kemudian Itachi.

Mungkin ia akan mencobanya terlebih dahulu pada Itachi, karena ada seseorang yang di ingatnya sangat cocok dengan putra ketiganya tersebut.

∞∞∞

"Siapa pria yang akhirnya akan di pilih Sakura untuk menjadi ayah Sarada-chan?" ucap Naruto lalu tertawa jahat.

"Jawabannya adalah Sasuke."

"APA?"

Hinata menganggukkan kepalanya. Mulutnya penuh dengan ramen. "Kemarin Sakura datang ke sini dan menceritakan segalanya."

"Tunggu sebentar."  seru Naruto. "Apa maksudnya itu, Hinata?"

"Sakura mengatakan kalau Sasuke telah melamarnya."

Mulut Naruto terbuka lebar.

"Aku juga terkejut sepertimu saat mendengarnya, Anata. Aku tidak mengira kalau Sasuke akhirnya mau menikah."

"Itu pasti bukan Sasuke."

"Mana mungkin. Memangnya ada Sasuke lain?"

Naruto tercengang. Benar-benar tidak percaya akan hal yang baru saja di katakan istrinya. Seolah keinginan Sasuke pada pernikahan seperti bulan yang tiba-tiba terjatuh di atas rumahnya.

Itu mustahil!

"Hinata, Sasuke adalah pria yang sangat menghindari pernikahan. Ia membenci pernikahan seperti halnya aku yang benci pada hantu."

"Kau tidak membenci hantu, tapi takut."

"Mendengarnya saja seperti tidak masuk akal. Dari mana Sasuke mendapat pencerahan?"