Sakura melangkah keluar dari pondok bersama Sasuke. Ia merasa cemas karena mereka tertidur hingga hampir tengah hari. Tadi malam semua orang sudah kembali ke rumah masing-masing setelah festival selesai, termasuk keluarga Uchiha. Sarada pasti mencarinya. Selain karena melanggar janjinya untuk melihat pertunjukkan kembang api bersama, Sakura juga tidak ada untuk mengantarnya tidur.
Rasa cemas itu terganti dengan ketegangan ketika Sakura menyadari apa yang harus ia katakan saat sampai di istana nanti. Mungkin, semua orang sedang mencarinya hingga kini karena sejak semalam Sakura tidak pulang ke istana.
Seekor elang tiba-tiba terbang di atas mereka. Sakura mendongak, melihat elang yang berputar-putar seraya mengeluarkan suara nyaring, sebelum mendarat di lengan Sasuke saat pria itu mengangkat salah satu tangannya.
Sakura melihat bagaimana Sasuke mengambil sebuah gulungan kertas kecil yang di taruh di pergelangan kaki burung itu. Sepertinya Elang itu adalah milik Sasuke, dan ia bertugas sebagai pengirim pesan pemiliknya.
"Sial." ucap Sasuke setelah ia membaca isi kertas tersebut.
Sakura melangkah mendekat dengan ragu. "Ada apa?"
"Aku harus segera pergi ke Otsutsuki, sementara meminta bantuan ke istana Uchiha membutuhkan waktu yang sangat lama dari sini."
"B-bagaimana denganku?"
Sasuke mendesis. "Karena itulah aku mengatakan tentang meminta bantuan ke istana Uchiha yang membutuhkan waktu lama untuk sampai di sini. Kau harus menunggu seseorang datang menjemputmu ke sini seorang diri, sedangkan aku pergi ke Otsutsuki."
Sakura mengerutkan dahinya. Kalau begitu tidak ada masalah, kan?
"Masalahnya," Sasuke menoleh dengan raut dingin. "Bisa saja Aniki atau Aniue yang datang ke sini untuk menjemputmu. Lalu, apa yang akan kau katakan tentang alasanmu berada di sini?"
Benar juga. "Eum... tersesat?"
"Mereka tidak akan memercayainya. Aku yakin tadi malam mereka sudah mencarimu ke sini."
Sontak wajah Sakura memerah. "L-lalu... apakah mereka... mereka ke pondok... dan mendengar... mendengar..." ia tidak bisa melanjutkan ucapannya lagi.
Sasuke menggeleng. "Orang-orangku sudah berjaga di sekitar pondok, memastikan siapapun tidak mendekati tempat ini jika pemiliknya sedang menggunakannya. Mungkin mereka berbohong dengan mengatakan akan ikut mencarimu di sekitar sini."
Sakura terdiam mendengar jawaban Sasuke. Pria itu sedikit... licik. "M-mungkin sekarang semua orang cemas tentang keberadaanku."
Sasuke menulis sesuatu di kertas kecil yang ia ambil dari dalam kimononya. Elang berwarna cokelat milik Sasuke beralih ke bahu pria itu, bertengger dengan manis seolah menunggu perintah sang pemilik selanjutnya.
Jantung Sakura masih berdegup dengan kencang. Ia tidak bisa menghilangkan kecemasan dalam dirinya. Ia merasa sangat lelah, lengket, dan... sesuatu yang dapat membuat kedua pipinya merona kembali. Ia membutuhkan air untuk mandi secepatnya!
"Aku akan mengirim pesan pada Aniue kalau kau ikut bersamaku sejak tadi malam." Sasuke mengangkat tangannya lagi, memerintah elangnya untuk kembali berdiri di lengannya. Ia memasukkan kertas yang sudah ia gulung ke tempat kecil di pergelangan kaki si elang. "Bagaimana pun, kau harus tetap bersamaku hingga kita kembali ke istana Uchiha untuk memperkuat alasan yang akan kita berikan nanti."
∞∞∞
"Mengapa kita berhenti?" tanya Sakura pada Sasuke yang melompat turun dari kudanya. Mereka sudah berjalan selama sekitar satu setengah jam. Mungkin pria itu, atau kudanya, merasa lelah.
KAMU SEDANG MEMBACA
S C A R L E T M O O N ✔
Fiction HistoriqueSaat sedang menghadiri malam pesta pernikahan teman dekatnya, Haruno Sakura mendapat pelecehan seksual dari salah satu anggota klan bangsawan di kerajaan Konoha, Uchiha Sasuke. Hal itu membuatnya melahirkan seorang putri di luar nikah. Dan karena pe...