Mysterious: 1

5.8K 252 67
                                    

Hy guys!!!

Ini cerita pertama ku, semoga kalian suka membacanya.

Aku udh lama buat cerita ini, tapi aku belum percaya diri, bukan karna takut sih, namanya juga aku kan pemula.

Aku berusaha beraniin diri buat cerita ini, karna dukungan dan motivasi dari sahabat ku, aku memutuskan utk ngepost atau publikasikan.

"Hehehe sorry² aku jadi curhat deh, btw jgn lupa baca,follow (ntar aku follback), comment, and vote"

Happy reading😅

AWAL😋

"Pa, Marcell nggak mau pindah pa, lagian sekolah disini udah bagus kok, pokoknya Marcell nggak mau pindah, Marcell mau di Australia, lagian kan Marcell juga bisa sambil mantau perusahaan juga."

Ucap pria blasteran Australia, yang sedang menelepon papanya, siapa lagi kalau bukan tuan Aldrich Smith.

"Kamu harus pindah, masalah perusahaan di Australia biar papa yang nanganin, tinggal nurut aja kamu susah banget. Besok kamu harus berangkat ke indonesia, kalau tidak fasilitas kamu akan papa tarik, tidak ada bantahan." ucap Aldrich kemudian telepon itu dimatikan sepihak.

"Apaan sih, pakai ngancam segala, gue kan nggak mau pindah, tapi kalau gue ngebantah yang rugi gue juga, hmm.. turutin aja deh." ucap Marcell yang akhirnya pasrah.

"Mending sekarang gue beres-beres."

•••••••

Keesokan paginya

Pagi yang menurut Marcell adalah pagi yang sial baginya, pasalnya ia ketiduran dan beberapa menit lagi pesawat akan berangkat.

"Anjay! gue ketiduran, mana pesawat bentar lagi berangkat dan gue bahkan belum siap-siap!" gerutu Marcell, kemudian ia menuju kekamar mandi.
Setelah selesai siap-siap, ia bergegas kebawah dan menemui supir pribadi nya.

"Sir, take me to the airport, I will leave for Indonesia as soon as possible, and I will move to Indonesia, so you don't have to pick me up." ucap Marcell ke sopir pribadinya.

Sesampai di bandara, Marcell bergegas untuk check-in dan menuju pesawat, untung saja masih ada waktu

Indonesia

Setelah pesawat mendarat, Marcell dijemput oleh keluarganya.

"Oh my god abang Acell! Illy kangen abang!" teriak Sherlly -adik Marcell- yang berusia 4 tahun sambil memeluk Marcell.

"Hmmm abang kangen Illy juga." ucap Marcell sambil membalas pelukan adik nya, lalu ia menggendong adiknya.

"Marcell kamu ini udah lupain papa sama mama ya? Udah tau mama sama papa ada disini, tapi yang kamu sapa cuma Sherlly, mama juga kangen sama kamu, harusnya kamu peluk, cium, dan salam mama, dasar anak durhaka." cerca Sisil -mamanya Marcell-.

"Hehehe ... Maaf ma, lupa." ucap Marcell menyengir dan dibalas dengan pelototan mata oleh Sisil. Kemudian ia mencium tangan Sisil dan Aldrich.

Setelah itu keluarga Smith menuju kediaman mereka. Sesampai di rumah, Marcell langsung menuju kamar yang telah lama tidak ia tempati, kamar itu masih sama, dengan cat putih hitam, yang menurutnya itu lebih baik dari pada warna-warna lainnya. Harum masculin nya masih tercium, setelah puas mengamati kamarnya, ia menuju ke tempat tidurnya, tak terasa matanya mulai sayup dan ia pun tertidur, mulai memasuki alam mimpi.

"Kak Acell, bangun disuruh mama, kata mama kita makan malam baleng, kak Acell angun, cepetan Illy udah lapel, kak Acellllllllllll, angunnn." teriak Sherlly dengan aksen cadelnya membangunkan abangnya, tetapi tidak ada respon. Sherlly yang kesal karna abangnya tak kunjung bangun langsung menggigit lengan Marcell.

"Aduh ... sakittt lly, iya ini abang bangun." teriak Marcell kesakitan.

"Cepetan! Illy lapel, abang susah anget di angunin, makanya Illy gigit, lagian abang kebo." celoteh Illy, kemudian ia berlari ke bawah, menemui Sisil dan Aldrich, yang sudah menunggu anak-anaknya.

"Tu bocah mulutnya pedas banget, masih kecil udah berani ngatain gue kebo, untung dia adek gue." ucap Marcell. Setelah itu Marcell bergegas pergi ke bawah untuk makan malam bersama papa dan mamanya.

"Bang Acell lama anget, Illy udah lapel tau." celoteh Illy ketika melihat Marcell yang sudah diujung tangga dan berjalan ke meja makan.

"Maaf deh Illy." ucap Marcell pasrah, karena ia sudah kelaparan.

"Udah ... Sekarang kita makan, Marcell kamu yang pimpin doa." ucap Sisil -mamanya Marcell-. Kemudian mereka pun berdoa. Mereka makan dalam keadaan hening karena Aldrich tidak suka saat makan berbicara.

Marcell adalah seseorang yang pendiam. Marcell hanya akan berbicara panjang lebar ketika ia bersama keluarganya dan orang terdekatnya saja, ia menunjukkan kehangatan hanya untuk keluarganya saja. Setelah selesai makan Aldrich memulai percakapan dengan Marcell.

"Marcell, disini kamu akan sekolah di SMA Bransmith, sekolah yang papa dirikan bersama teman papa Branson." ucap Aldrich serius.

"Sekolah lain aja deh pa, Marcell nggak mau sekolah disekolah yang papa diriin." Marcell membantah.

"Cell kamu harus dengar kata papa kamu Cell lagian kalau kamu sekolah disana papa bisa mantau kamu juga." ucap Sisil.

"Tapi ma, Marcell nggak mau kalau mereka semua tau kalau Marcell adalah anak pendiri sekolah." ucap Marcell, tapi kemudian dia terlihat memikirkan sesuatu.

"Oke, Marcell mau sekolah disana,
but I don't want all students know that me is the son of the school's founder. And I won't use Smith title if it's at school." ucap Marcell.

"Oke, kalau itu mau kamu, papa akan menyuruh baik guru mau pun pengurus lainnya agar identitas kamu di sembunyikan." ucap Aldrich.

Marcell yang hanya bersifat hangat kepada keluarga nya saja, ketika dia berada di Australia, ia menutup rapat identitas pribadinya. Ia rela tidak memiliki teman, ia selalu dikatakan aneh karena ia selalu memakai masker setiap saat. Setelah berbincang dan berdebat sebentar dengan Aldrich, ia langsung menuju kekamar.

"Huffft, apa gue harus pakai benda ini terus?" Marcell bertanya pada dirinya sendiri. Kini ia tengah berbaring di tempat tidur king size miliknya sambil memegang benda hitam yang selalu menutupi sebagian wajahnya. Padahal, ia dikaruniai paras yang good looking. Hidung mancung bak perosotan di TK, kulit yang termasuk putih untuk ukuran laki laki, iris mata sewarna biru laut, bulu mata lentik dan alis mata tajam yang membuat banyak wanita meliriknya.

Setelah lama merenung, kantuk pun datang dan membawa si sulung Smith itu kedalam alam mimpi.


Tbc

Thank you😘
Buat yang sudah baca.

Kalau ada typo atau ejaan yang salah, tolong kritik & sarannya🤗

Dont forget! Tinggalin jejak yaaa!
Comment and vote guys.

Mysterious BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang