prolog

461 31 6
                                    

Sekolah.

Itulah daftar terakhir yang akan dilakukan Santi jika sudah tidak ada lagi pilihan lain di dunia ini. Baginya sekolah bukanlah suatu hal yang harus selalu di prioritaskan. Lagi
pula pada kenyataannya banyak orang yang bisa sukses tanpa harus mengenyam pendidikan.

Dia duduk sendirian di bangku kelas, matanya menerawang lurus menatap papan tulis yang masih kosong.

"Kamu mau jadi apa sih, San? Perempuan itu paling tidak lulus SMA. Mau kamu ajari apa anak kamu nanti? Mau kamu ajari makan, tidur, ngelawan orang tua? Enggak kan? Setelah ini ayah nggak akan maksa kamu lagi, mau kamu kuliah atau tidak itu urusan kamu. Tapi kalau kamu mau kuliah, ayah bisa cari kan jurusan yang tepat untuk hobi kamu." Itulah kata yang selalu di ucapkan ayahnya, karena kata itulah akhirnya ia menuruti permintaan ayahnya. Ia heran kenapa ayahnya tidak bisa mendukung keinginannya.

Santi muak, semua yang dilakukannya adalah suatu keterpaksaan.

"San, nanti kelompok bahasanya di rumah gue ya?" Tanya seorang siswa berambut panjang tergerai dengan senyum menular.

"Siapa lo berani suruh-suruh gue?" Jawab Santi ketus.

"Tapi, tadi kan kata Bu Asr—"

"Gue nggak peduli, biar gue aja yang ngerjain sendiri!"

"Tapi itu kan tugas kelompok?" Bela siswa itu. Siswa dengan badge nama Anggun itu terus merengek meyakinkan Santi untuk ikut kerja kelompok.

"Lo gak tahu gue siapa?" Tanya Santi mengambang. Siswa itu menatap Santi takut, ia terus bersusah payah menelan ludahnya. Seperti sudah paham semuanya, siswa itu berbalik meninggalkan Santi tanpa berucap sepatah katapun.

Selain sifat idealisme-nya, Santi juga mempunyai tempramen tinggi. Terbukti saat masuk pertama di kelas 10-IPS-2, ia menendang siswa perempuan hingga gagar otak. Bukan karena sebab, ia menendang siswa itu karena berani membuang tasnya ke tempat sampah tanpa mempunyai alasan yang jelas.

Sejak saat itu, tidak ada yang berani mendekati ataupun mengganggunya. Julukan 'Monster' kini melekat pada dirinya.

ArdinastiarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang