14

210 23 2
                                    

Yixing menyadari kehadiran seseorang di kamar Hyanggi, ketika ia sedang memeriksa keadaan si gadis kecil. Wanita bernama Jisoo itu berjalan pelan menuju ranjang Hyanggi lalu berdiri di dekat Yixing.

"Apa aku mengganggumu?" Tanya Jisoo dengan suara pelan. Yixing melepas stetoskopnya lalu tersenyum ke arah Jisoo.

"Tentu tidak. Aku sudah selesai memeriksanya. Kau ingin menemui Hyanggi? Kalau begitu aku permisi dahulu."

Baru saja Yixing berdiri dari duduknya di ranjang Hyanggi, Jisoo mengulurkan sebuah gelang karet hitam pada pria itu.

"Aku ingin mengembalikan ini," Jisoo menyelipkan helaian rambut ke belakang telinganya. "Terima kasih telah menolongku waktu itu. Maaf aku baru bisa mengembalikan gelang ini padamu."

Yixing mengambil gelang itu dari Jisoo. "Kau nona yang waktu itu muntah di koridor rumah sakit?"

"Iya. Maafkan aku." Jisoo menutupi wajahnya malu.

Yixing tertawa. "Hahahaha. Pantas wajahmu familiar. Aku tadi sempat tidak yakin kalau itu kau, jadi aku diam saja. Ngomong-ngomong bagaimana keadaanmu? Sepertinya sudah lebih baik."

Jisoo ikut tersenyum. "Sudah, terima kasih dokter Lay." Jarinya menunjuk gelang karet yang kini dikenakan Yixing.

"Hahaha. Panggil saja aku Yixing. Senang bertemu denganmu." Yixing mengulurkan tangannya kepada Jisoo, yang disambut oleh gadis itu.

"Senang bertemu denganmu juga, Yixing oppa. Aku Kim Jisoo. Teman Lisa sejak SMA. Eh, aku boleh memanggilmu oppa kan?"

Yixing mengangguk. "Asal kau tidak memanggilku eonni, aku tidak keberatan. Aku juga teman dari Su- ah, maksudku Junmyeon."

"Hahaha. Baiklah Yixing oppa. Sekali lagi terima kasih sudah menolongku. Aku sangat merepotkanmu."

Yixing menggeleng. "Tidak-tidak. Aku juga berterima kasih karena kau mengembalikan gelang ini. Kau tahu? gelang kekanak-kanakan ini hadiah dari Junmyeon. Aku bersyukur, kupikir gelang ini hilang karena aku lupa menaruhnya."

"Junmyeon oppa yang memberikan gelang ini?"

"Yah, dia memberikan ini saat upacara wisuda sarjanaku. Kupikir ini menggelikan... Kau tahu lah, kami sama-sama pria. Tapi begitu kembali ke apartemenku, ternyata dia juga memberikan jaket mahal dan sertifikat platinum yang ada di gelang itu."

Jisoo membelalak. "Itu platinum sungguhan? Kupikir hanya besi untuk hiasan gelang saja."

"Yep. Itu asli. Ngomong-ngomong, tadi Chaeyoung bilang kau sering menginap disini untuk menemani Hyanggi."

Jisoo mengangguk semangat. "Iya. Hyanggi sudah seperti keponakanku sendiri. Aku selalu menemaninya jika Lisa sedang sibuk mengurus restorannya. Dan setelah Junmyeon oppa memintaku tinggal disini, aku bisa lebih leluasa untuk menjaganya."

"Apa Lisa juga memintamu untuk merawat Hyanggi jika dia sudah pulang dari rumah sakit?"

"Iya. Ada apa Yixing oppa?"

"Kalau begitu kita akan bekerja sama mulai besok. Aku adalah dokter yang akan mengawasi perkembangan kesehatan Hyanggi. Karena aku tidak bisa seharian penuh memantau keadaannya, maka aku akan sangat mengandalkanmu. Mohon bantuannya, Jisoo."

Sekali lagi Yixing mengulurkan tangannya untuk berjabatan tangan. Gadis dihadapannya tersenyum lebar. "Mohon bimbingannya juga, Dokter Yixing."

***

"Ini kamarmu, dan yang sebelah ini nantinya akan dipakai Yixing oppa. Sedangkan dua kamar di lantai atas adalah kamarku dan kamar anakku." Lisa menunjukkan sebuah kamar yang cukup luas pada Jungkook. Pemuda itu menatap seluruh penjuru kamar dengan pandangan kosong.

Once AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang