"HYANGGIII~"
Gadis itu tersenyum cerah ketika melihat Baekhyun yang berlari ke arahnya sambil merentangkan tangannya. Hyanggi berakhir dalam dekapan Baekhyun, sedikit kewalahan dengan ciuman bertubi-tubi yang diberikan pria itu padanya.
"Paman Baekhyunie, anyeong!" Sapa Hyanggi sambil membalas mengecup pipi Baekhyun.
"Baek, sudah cukup. Hyanggi baru saja siuman hari ini dan kau sudah membuatnya tidak nyaman." Ujar Junmyeon.
Malam ini rumah Lisa menjadi ramai. Semua berkumpul untuk merayakan kembalinya Hyanggi ditengah-tengah mereka. Junmyeon bahkan masih belum mengganti baju yang ia pakai dari perjalanan bisnisnya. Begitu Junmyeon mendapat kabar dari Lisa mengenai Hyanggi, pria itu langsung mengajak istrinya untuk menemui keponakan mereka.
"Itu tidak mungkin~ Hyanggi senang bertemu lagi dengan paman. Ya kan, sayang?" Tanya Baekhyun yang dijawab dengan anggukan antusias dari sang gadis kecil. Ia memang sangat senang jika banyak orang di rumahnya.
Baekhyun terkekeh. Semakin besar, Hyanggi semakin mirip dengan sahabatnya, Kyungsoo. Baginya, melihat Hyanggi memiliki arti kesenangan tersendiri. Ia merasa seperti sedang melihat Kyungsoo versi kecil, yang penuh dengan aegyo dan memakai rok.
Lisa datang dari dapur sambil membawa senampan besar gelato untuk semua orang yang berkumpul di ruang santai. Wanita itu tersenyun sendu. Ia melihat semua orang bergembira. Namun, ada satu yang kurang.
Tidak ada Jungkook diantara mereka.
Setelah selesai menghidangkan dessert itu, Lisa memangku sambil memeluk putri kecilnya. Ia lalu menyuapi Hyanggi, sesuatu yang sudah lama tidak ia lakukan.
Kegiatan dilanjutkan dengan bermain yutnori, permainan favorit Hyanggi. Gadis kecil itu bergabung dalam tim Yixing-Jisoo, karena tim Junmyeon-Chaeyoung kalah dalam adu suit. Baekhyun baru saja akan bergabung dengan tim Junmyeon, ketika Lisa menarik lengan pria itu.
"Oppa, bisa kita bicara sebentar?" Bisik Lisa.
Baekhyun mengerjap. "Ada apa?"
"Aku ingin bicara dengan oppa sebentar saja, tapi bukan disini."
Pria itu mengangguk. Ia lalu menunjuk Hyanggi. "Hyanggi-ya, kau jadi jurinya saja. Paman tidak ikut bermain."
Hyanggi menoleh lalu mengangguk. "Baik, paman."
Baekhyun dan Lisa kemudian beranjak meninggalkan ruang santai menuju ruang tamu. Mereka berdua mengambil posisi duduk yang nyaman di atas sofa. "Jadi, apa yang ingin kau bicarakan?"
"Jungkook tidak akan bekerja lagi di restoran."
Baekhyun menatap Lisa bingung. "Kenapa?"
"Dia sedang sakit dan sampai sekarang ia belum sadarkan diri. Tapi oppa tak perlu khawatir, Jungkook sudah ditangani dengan baik di rumah sakit." Jawab Lisa.
"Aku turut prihatin. Dia sakit apa?" Tanya Baekhyun lagi. "Dia sepertinya masih sangat sehat beberapa hari lalu. Malah kau yang terlihat pucat."
"Dia..." Lisa sedikit gugup, bingung menjelaskan seperti apa situasi aneh ini pada Baekhyun. Wanita itu memilih beranjak dari tempatnya duduk. "Tunggu sebentar ya, oppa."
Lisa kembali lagi ke ruang tamu dengan membawa dua berkas dan satu buku catatan. Wanita itu membuka berkas yang disimpan dalam map biru.
"Ini surat resign Jungkook yang baru kubuat hari ini. Kuharap kita bisa mencairkan gaji Jungkook untuk dikirimkan pada kakaknya secepatnya. Aku sudah tanda tangan disini sebagai pemilik sah restoran. Tinggal tanda tangan oppa sebagai Head Chef sekaligus manager." Ucap Lisa sambil menyerahkan berkas pada Baekhyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Once Again
FanfictionLalisa sangat terpukul atas kematian Do Hyanggi, putri semata wayangnya. Pada hari kedua upacara pemakaman putrinya tersebut, ia bertemu dengan seorang wanita misterius yang bisa menukarkan apapun-selama barang yang ditukar memiliki nilai yang sama...