Jisoo berkali-kali mencoba menghubungi Lisa melalui telepon, namun jawaban yang ia dapatkan tetap sama. Suara operator itu selalu menyebutkan bahwa nomor Lisa sedang tidak aktif.
Jisoo mengigit jarinya. Ia mencoba untuk menghubungi Yixing namun sepertinya pria itu tidak mengaktifkan handphonenya. Junmyeon juga masih sibuk, terbukti dengan panggilan Jisoo yang selalu dialihkan lantaran pria itu sedang menerima panggilan lain.
Hyanggi yang menangkap kegelisahan Jisoo kemudian memeluk pinggang wanita itu. "Bibi, dimana eomma?"
Jisoo memasukkan kembali handphonenya ke dalam saku kardigan rajutnya. "Mungkin eomma mu sedang pergi keluar sayang, sebentar lagi pasti pulang kok. Kita tunggu saja ya... Oh, Hyanggi mau makan malam apa? Kita masak yuk. Bagaimana dengan omelette?"
Hyanggi menggeleng. Wajahnya berubah gusar. Ia merasa ketakutan tiba-tiba. Jisoo yang menangkap kegelisahan gadis kecil itu, kini berjongkok untuk menyamakan tingginya dengan Hyanggi.
"Lalu Hyanggi mau apa?" Tanya Jisoo lembut.
"Kookie!" Seru Hyanggi sambil meraih tangan Jisoo. "Antarkan Hyanggi ke Kookie!"
Jisoo mengenyit. Siapa Kookie yang dimaksud Hyanggi? Seingat Jisoo, tidak ada yang bernama... Oh.
"Maksudmu Jungkook, sayang?"
Hyanggi mengangguk. Gadis kecil itu menarik rok Jisoo. "Hyanggi mau ke Kookie, Bibi Jichuu."
Wanita itu kebingungan. Ia tidak tahan melihat Hyanggi yang merengek, karena anak itu jarang sekali meminta sesuatu sampai merengek seperti ini. Jisoo akhirnya mengangguk.
"Ya sudah. Bibi ambil kunci mobil dulu, ya?"
***
"Heol, daebak!"Sehun menyeringai ketika ia melihat foto yang ditunjukkan Taehyung padanya. Mereka bertiga kini tengah berada di ruang rawat Jungkook. Yixing dan Taehyung menatap Sehun dengan pandangan bingung.
"Apanya yang daebak, Sehun-ah?" Tanya Yixing.
"Ini. Kalian lihat ini? Ada blackbox yang terpasang di mobil ini. Semoga saja mobil ini merekam sesuatu yang kita butuhkan," Sehun yang tadinya menunjuk layar handphone Jennie, kini beralih mengambil handphone miliknya sendiri. Pria itu menempelkan gawainya di telinga begitu ia melihat teleponnya sudah terhubung.
'Ada apa lagi, Sehun?'
"Jongdae hyung, aku butuh bantuanmu untuk mencari data pemilik mobil berplat nomor XXXXXXX." Ucap Sehun.
'Pelanggar lalu lintas lagi?'
"Ya. Bisakah kau mengirimkannya melalui emailku?"
'Yah! Datang saja ke kantor. Kenapa kau menyuruhku seenaknya?'
"Kumohon hyung, ini penting. Aku membutuhkan data itu secepatnya."
'Aish... Ya..ya tunggu sebentar.'
Sehun tersenyum cerah ketika ia melihat ada sebuah email masuk ke handphonenya kurang dari satu menit.
"Terima kasih, Hyung! Kau cepat sekali mencarinya."
'Mereka memanggilku Lightning Man bukan tanpa alasan. Ada lagi yang kau butuhkan? Mumpung aku belum pulang.'
"Apa ada Hanbin di kantor?"
'Iya. Kau hubungi saja ke nomornya.'
"Baiklah, hyung. Terima kasih!"
Sehun menutup teleponnya. Ia mengirimkan pesan singkat lalu memandang Yixing dan Taehyung. "Ayo, kita berangkat ke rumah pemilik mobil ini. Kau juga ikut, Taehyung. Karena kau pemilik handphone ini sekaligus saksi mata, kami membutuhkanmu untuk meyakinkan pemilik mobil ini untuk bekerja sama. Lagipula, siapa tahu kau akan mengingat sesuatu yang berhubungan dengan insiden ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Once Again
FanfictionLalisa sangat terpukul atas kematian Do Hyanggi, putri semata wayangnya. Pada hari kedua upacara pemakaman putrinya tersebut, ia bertemu dengan seorang wanita misterius yang bisa menukarkan apapun-selama barang yang ditukar memiliki nilai yang sama...