"Heol! Daebak!"
"Hei, telan dulu makananmu."
Jimin menggelengkan kepalanya melihat kelakuan Jeongyeon. Gadis itu tengah melihat galeri foto di handphone Jimin sambil mengunyah kue delimanjoo-nya dengan bersemangat.
Malam itu Jimin mengantar Jeongyeon untuk pulang, namun di tengah perjalanan gadis itu meminta berhenti sebentar untuk membeli beberapa kue delimanjoo. Jimin akhirnya memutuskan untuk menepikan mobilnya di jalan dekat penjual kue delimanjoo tadi. Toh ia juga ingin membicarakan lagunya dengan Jeongyeon. Jadi disinilah mereka sekarang. Duduk berdua di dalam mobil Jimin sambil menikmati kue berdua saja.
"Wah! kupikir selama ini Jihyo hanya berbohong, saat dia bilang dia memiliki hubungan jarak jauh dengan seseorang. Habis, dia tidak pernah mau memberitahu aku maupun Nayeon. Ternyata dia mengencani seorang artis."
"Tentu saja. Dia harus merahasiakan hubungannya dengan Chanyeol hyung, jika dia masih mau hidup tenang tanpa diganggu fans kami."
Jeongyeon memerhatikan foto di layar handphone Jimin. Terdapat tiga orang yang tengah tersenyum sambil menatap kamera. "Siapa perempuan yang satunya?"
"Dia adik kandung Chanyeol hyung, Park Chaeyoung. Kau mungkin lebih mengenal nama panggungnya, Rose."
"Rose?"
"Ah, percuma memberitahukanmu. Kau hidup di pedalaman goa mana, sih?"
Jeongyeon memberikan cengirannya. Dunia kedokteran membuatnya tak lagi mengikuti tren musik dan hiburan kekinian. Dulu memang dia sangat menyukai musik, namun buku-buku medis itu benar-benar menyita waktunya.
Jimin menggelengkan kepalanya lagi, namun kali ini terdapat senyuman tersungging di sana. Benar kata pepatah, dunia memang sempit. Tak ia sangka gadis yang duduk di sampingnya ini adalah sahabat dari kekasih Chanyeol.
"Sejak Rose menikah, aku yang menggantikan posisinya sebagai vokalis Sparks, sementara Chanyeol hyung tetap pada posisinya sebagai rapper dan komposer lagu." Jimin mengambil kembali handphonenya dari genggaman Jeongyeon. "Chanyeol hyung menjanjikanku untuk debut solo, jika aku berhasil membuat lagu yang bagus untuk comeback. Sebenarnya comeback kami masih enam bulan lagi, tapi Chanyeol hyung memberiku waktu hanya sampai tiga bulan kedepan."
"Oh, jadi itu alasannya kau sampai nekat menguntitku?" Jeongyeon tertawa. "Harusnya dari awal kau bilang padaku secara baik-baik, jadi aku tidak perlu berprasangka buruk padamu. Aku mau kok membantumu. Apalagi kau mengenal Jihyo. Teman dari temanku, artinya juga temanku."
Jimin semakin melebarkan senyumnya. Ternyata sikap Jeongyeon yang ketus padanya kemarin hanyalah bentuk dari ketidaknyamanan gadis itu. Sifat asli Jeongyeon ternyata sangat ramah.
"Kalau begitu, aku minta maaf atas sikapku kemarin."
Jeongyeon mengangguk. "Aku juga minta maaf sempat ketus padamu. Perkenalan kita memang tidak wajar kan? Oh iya, ngomong-ngomong kau ingin bicarakan apa denganku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Once Again
FanfictionLalisa sangat terpukul atas kematian Do Hyanggi, putri semata wayangnya. Pada hari kedua upacara pemakaman putrinya tersebut, ia bertemu dengan seorang wanita misterius yang bisa menukarkan apapun-selama barang yang ditukar memiliki nilai yang sama...