14 • Kok Bareng Bara?

146 11 0
                                    

~hope~

Hidup itu seperti secangkir kopi,dan cinta itu seperti gula,,, jadi di setiap orang pastilah memerlukan cinta untuk menambahkan cita rasa manis dalam hidupnya

...




"Clar...bangun Clar,,udah 1 jam lebih,gue ketiduran juga tadi"

Ucap Bara sambil menepuk nepuk pipi Clar pelan

Clar mulai tersadar dari tidurnya..

Bara berjalan ke arah pintu dan mencoba membuknya kembali

Ia terus mencoba dan akhirnya pintu tersebut bisa dibuka

"Alhamdulilah, ayo keluar" ucap Bara

Clar mulai bangkit dari sofa yang ia duduki dan kembali ke dalam kelas bersama dengan Bara

...

"Pak bos,kok bisa barengan sama dia?wahhhh jangan jangan ada sesuatu nihhh sama mbaknyaaa" goda Verdi

"Iya bener ada sesuatu,ada sial maksudnya"
Ucap Bara galak

"Sial kenapa?ceritain dong?"tanya Eca dengan begitu antusias

"Tadi aku sama Bara ke kunci di dalam gudang,pintunya rusak" jawab Clar

"Hah???ke kunci??berdua?? Adedehhh kesempatan buat PDKT dong bos" goda Nakula

"Maaf ya,tapi gue jijik punya anak buah kayak kalian,jadi nggak usah panggil gue bos,,PDKT apaan, nggak ada" ucap Bara dengan nada sedikit sinis

"Ah masaaaaaa,bukanya lagi deketttt" ucap Eca

"Deket apaan sih,biasa aja ,,jangan banyak bacot gerah nih gue" ucap Bara galak

"Iya,,serem banget lagi" Clar menimpali

"Tapi enak kan jadi banyak waktu buat berduaaaaa" ucap Verdi dengan nada meledek

Sebenarnya perkataan teman temannya itu semua benar,,, hati Clar sangat bahagia ,banyak kupu kupu menari nari seakan sedang merayakan tahun baru tapi ia gengsi untuk mengakuinya

"Apaan sih,,nggak ada enak enaknya sama sekali tau nggak,,udah gerah,,berdebu,,tambah lagi si curut pake claustrophobia segala,panik gue"
Ucap Bara

Apa baru saja ia salah dengar??apakah telinga Clar bermasalah??apakah benar Bara baru saja mengatakan bahwa ia panik?itu berarti tandanya ia khawatir dan perhatian terhadap Clar,,

Begitulah kesimpulan yang Dapat Clar ambil

"Hah beneran lo Claustrophobia?" tanya Nakula

Clar hanya mengangguk malas

"Is is is......kasian sekali dirimu nak" ucap Verdi dramatis

Sekian detik kemudian tangan Eca mulai melayang menjitak kepala Verdi
"lebay lo"

"Aduh sakit bego,,gue kutuk jadi cireng baru tau rasa lo" ucap Verdi

"Dasar kembaran nya nenek sihir tukang ngutuk,,seharusnya hidung lo tuh disambung pake sapu biar makin persis" ucap Eca

"Jahat banget sih lo Ca sama gue,,kita ini kan masih sodara se bangsa dan setanah sengketa" ucap Verdi

"Pale lu tuh yang harusnya ditancepin ke tanah sengketa"ucap Eca galak

Dan diikuti gelak tawa oleh teman temannya ...

....

kringggg....kringgggg ...kringgg

HOPE (revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang