~hope~
Kalian bilang
wanita manusia lemah?
Hei bodoh!
menunggu kepastian darimu lebih berat dari pada gendong sekarung beras!***
Disebuah apartemen Angel sedang duduk diatas sofa hitam ditemani dengan snack dan juice jambu kesukaannya..
Sedangkan Bara..ia baru pulang dari kampusnya dengan sebuah tas ransel di punggung..
Pandangannya terfokus pada sebuah novel diatas meja..
"Hope"
Batinnya seraya membaca judul novel itu."Ini buku lo,ngel?"
"Iya"
"Beli dimana?"
"Dari Nathalie.. Dia beli di Indonesia gue pinjem"
"Sejak kapan lo suka baca begituan?"
"Gue pinjem itu bukan buat dibaca"
"Terus?"
"Mau nunjukin ke lo.."
Ucapnya sembari memberikan novel tersebut pada Bara..Bara mengerutkan dahinya bingung..
Ia memandang dengan seksama novel ditangannya tersebut..
Matanya terbelalak seketika saat membaca nama penulis novel tersebut..
"Ngel?"
"Iya?"
"Ini bukunya Clar?"
"Iya.. Mungkin dia nulis lo didalam situ..cepet pulang,kasian dia."
Bara diam..
Ia terlihat sedang mengingat-ingat sesuatu..
"Oh iya kemarin gue dapet surat,tulisan pengirimnya Clarissa..
Kok dia bisa tau alamat ini?dari mana?..gue aja belum sempet ngasih tau dia..nomor ponselnya aja nggak punya.semua medsos diblokir juga sama bokap""Dari gue"
"Apa?"
"Gue juga yang ngasih tau dia waktu lo mau berangkat kesini"
"Ngel?"
"Bahagia gue adalah bahagianya lo!"
"Makasih ya..Gue akan cepat pulang ke Indonesia"
Angel tersenyum..
Bara membawa novel tersebut dan mulai masuk kedalam kamarnya..
Angel menatap punggung Bara yang mulai menghilang dibalik pintu..
Ia menghembuskan nafas perlahan dan memejamkan matanya sesaat.
Setetes air mata berhasil keluar dari bola matanya..
Namun tak berselang lama ia sudah menghapus air mata itu..Ia melangkahkan kaki kedalam kamar miliknya.
Dikuncinya pintu kamar bercat putih itu rapat-rapat dan mulai merebahkan diri diatas ranjang.
"cukup aku aja yang sakit Bar..kamu jangan"
Ia sudah tak mampu membendung air matanya lagi..
Tak pernah ia sangka bahwa berkorban demi seseorang yang dicintai akan sesakit ini..
Namun sama sekali tak ada penyesalan dalam hatinya.
Semua ia lakukan demi kebaikannya juga.
Ia tak ingin menghabiskan sisa hidupnya dengan orang yang mencintai orang lain.Ia bukan si egois yang hanya memikirkan kebahagiaannya sendiri..
..
Samar-samar Bara mendengar suara isakan Angel dari balik tembok pembatas."Lo terlalu baik.mungkin itu sebabnya gue nggak bisa jatuh cinta sama lo..karena lo emang pantes dapat yang lebih baik dari gue..."
Bara meraih ponselnya dan mencari kontak ayahnya..
"Hallo."
"Hallo...Kenapa Bar?"
"Skripsi saya sudah selesai..setelah wisuda saya kembali ke Indonesia..kalau anda tidak mengizinkan saya,saya akan tinggal sama ibu saya saja!"
"Kamu ini apa apaan!"
"Kalau mau alat pelancar bisnis,beli boneka yang lain!saya nggak bisa!"
"Apa maksud kamu?"
"saya yakin anda tidak sebodoh itu untuk tidak mengerti ucapan saya."
"aku ini ayahmu!!berani sekali kamu seperti itu!"
"Aku ini anakmu!!tega sekali kamu memanfaatkan saya seperti ini!"
"Cukup!"
"Cukup!!!!kesabaran saya sudah habis!!saya bukan anak kecil!!saya bisa bunuh diri sekarang juga dari pada hidup untuk diperalat seperti ini!!..tapi saya tidak sebodoh itu..dari pada saya bunuh diri mungkin lebih baik saya bunuh anda saja,tapi saya tidak melakukan itu karena selama ini saya masih meng____....."
"Tutup mulutmu!"
"Wahai TUAN JAYA yang tidak punya hati!buka mata anda..tanyakan pada diri anda!!apakah lelaki menyedihkan seperti anda pantas disebut sebagai ayah?!..saya masih disini sampai saat ini karena saya menghormati anda!!tapi jangan berbangga diri dan menjadikannya kesempatan untuk memperbudak SAYA!"
"HEI__..."
Tut...tutt..
Bara memutuskan sambungan telepon sepihak .
Ia mengacak-acak rambutnya prutasi..
Sudah cukup semua drama ini..
Banyak hati yang tersakiti hanya karena kepentingan bisnis bodoh ini..******
Kini Clar sedang merebahkan dirinya di atas ranjang sembari memandangi langit-langit kamar
Ia memeluk erat sebuah novel ditangannya kemudian memejamkan matanya sesaat
"Bar..aku kangen"Gumamnya .
Ia meraih ponselnya yang berada diatas nakas.
Ia membuka galeri dan memandangi foto-foto yang ia ambil bersama Bara.Mulai dari foto pertama hingga terakhir.
Sesekali ia tersenyum memandangi foto itu..
Namun itu semua tak berlangsung lama..
Senyumanya mulai memudar ketika sadar bahwa semua itu sudah jadi kenangan.."Kangen Bar...aku kangen kamu..
Kangennya ini udah kangen banget.
Aku nggak bohong..beneran deh.. demi Kerang ajaib yang dimasak jadi sate kerang..
Aku beneran kangen sama kamu."Ia membatin dalam hati sembari mengelus foto wajah tampan Bara di layar ponselnya...
*********123
Pendek ya?
Maap udah diujung soalnya:v
KAMU SEDANG MEMBACA
HOPE (revisi)
Teen FictionIni cerita pertama yang aku tulis waktu masih smp, jadi ya gitu masih acak-acakan bgt. Maaf ya. Cerita masih di revisi Ketika takdir mulai bertindak tak akan ada satupun manusia dibumi yang mampu menghentikannya.. Seperti saat meniupkan benih-benih...