~hope~
Takdir atau hanya kebetulan?
....
...
Hari Ini Clar sudah kembali dari perkemahan..
Ia sedang merebahkan diri di dalam kamarnya..
Tok..tokk.tok..
"Masuk"
"Holaaa incess...capek yaa.uwuwuwuwuwu"
"Aishh...BangKe ngapain sih ah.. ganggu aja"
"Busett,sensi amat neng"
"Capekkk aku tuhhhhh"
Keynan mengacak acak rambut Clar pelan..
"Udah makan belom?"
"Udah"
"Gimana campingnya kemarin?seru?"
"Seru bangetttt"
"Siapa yang bikin seru?"
"Bara"
"Ehh begoooo...kenapa sih mulut kayak ember bocor banget"
"Hah?Bara?Bara yang waktu itu nganterin kamu pulang??cieeeeee...."
"Ee....enggak kok, maksut aku Bara sama teman temannya bukan bara doang"
"Bokissssssss"
"Apaan sih,enggak,siapa juga yang bohong"
"Yakinnnnn"ucap Keynan sembari menunjuk hidung Clar dengan jari telunjuknya
"Yakin kok yakin"
"Masaaaaaaaa"
"I..iyaa kok,,e abang balik ke New York kapan?"
"Entaran aja deh,tinggal skripsi doang"
"Yaudah jalan jalan yuk bang,bosen aku dirumah terus"
"Yaudah lo mandi sana"
"Ah males,nggak usah tadi pagi udah"
"Tadi pagi!!sekarang udah siang kali neng,badan lo bau kayak kambing yang nggak mandi setahun tau nggak"
"Enak aja aku cantik kayak putri Indonesia gini disamain sama kambing"
Keynan terkekeh pelan
"Yaudah sana cepet,gue juga mau siap siap"
"Laksanakan bos ku"
...
Keynan sudah meninggalkan kamar Clar sejak 2menit yang lalu,tapi Clar belum beranjak dari tempat tidurnya...
"Clarr....cepetannn..jangan lama lama....percuma dandan lama,muke lu tetep aja pas pasan" teriak Keynan dari kamarnya .
"Bawellllll"
"Cepetannnnn!!!!"
Clar mendengus malas..
Ia beranjak dari tempat tidurnya dan duduk di depan meja rias
Ia menatap dirinya lewat cermin..dan tersenyum miring..
"Masih cantik,nggak usah mandi,,hemat air itu penting, tadi pagi juga udah mandi"
Ia menyemprotkan parfum ke bajunya,dan nyamenyambar hodinya diatas meja kemudian berlari menghampiri Keynan yang sudah siap di bawah...
"Ayok"ucap Clar
KAMU SEDANG MEMBACA
HOPE (revisi)
Teen FictionIni cerita pertama yang aku tulis waktu masih smp, jadi ya gitu masih acak-acakan bgt. Maaf ya. Cerita masih di revisi Ketika takdir mulai bertindak tak akan ada satupun manusia dibumi yang mampu menghentikannya.. Seperti saat meniupkan benih-benih...