35 • Aldo dan Aldi

113 3 0
                                    

~hope~

Percayalah sepuluh ribu langkahpun
akan terasa ringan..

Jika kamu tidak jadi melangkah

....




Hari hari Clar kini terasa sempurna..
Setiap detik hidupnya ingin ia abadikan selamanya..

Kini ia masih setia duduk dibawah sinar rembulan bersama pujaan hatinya..

"Kamu yakin bakal jujur terus sama aku?"

"Laki laki itu yang dipegang ucapnya,jadi kamu nggak usah khawatir karena aku itu laki laki sejati, udah pasti bisa dipegang ucapannya"
Ucap Bara membanggakan diri dengan senyum tengilnya..

Clar memutar bola matanya malas..

"Kalau nanti nggak bisa dipegang ucapannya dipegang mulutnya aja ya biar nggak kebanyakan ngeluarin omong kosong"

Senyuman Bara luntur seketika..

"Kamu nggak percaya sama aku?"

"yaa,tergantung kamunya..bisa dipercaya atau enggak"

"Ya bisa lah"

"Coba mana buktinya?"

"Kamu lihat aja nanti,aku pasti bisa buktiin"

"Oke..siapa takut"

....
Clar menatap kearah Bara,ia berniat membuka pembicaraan yang telah terhenti beberapa menit..

"Emm Bar"

Bara menoleh.
"Kenapa?"

"Setelah lulus nanti kamu mau ngelanjutin perusahaan papa kamu?"

"Tergantung nanti"

"Emang kamu nggak punya mimpi?mau jadi apa gitu?"

"Aku pengen jadi pemain basket Nasional"

"Terus?"

"Nggak tau..lihat aja nanti..
Kalau kamu?"

"Aku nggak tau..tapi aku suka baca novel..
Kata nenek aku ,kalau suka novel cobalah jadi penulis jangan cuma baca,,kalau suka main game cobalah jadi pembuat game jangan cuma main,,kalau suka makan kue cobalah jadi pembuat kue jangan cuma makan..
Dengan begitu kita akan lebih banyak belajar dan memperoleh kemajuan..."

Bara tersenyum...

"Dan setelah aku denger kata kata itu,aku mulai berfikir mau jadi penulis terkenal"
Sambung Clar..

"Nggak nyangka kamu sekarang mulai waras"
Ucap Bara meledek..

"Mau aku cubit lagi ha?"

Bara merespon ucapan Clar dengan cengiran kuda..

****

Setelah satu jam duduk ditemani sinar rembulan mereka memutuskan untuk berjalan kaki pulang kerumah Clar..

Karena memang mereka berangkat berjalan kaki jadi apa boleh buat,motor Bara juga tidak bisa jalan sendiri...

Lagi pula itu bukan masalah bagi mereka karena jarak taman dan rumah Clar cukup dekat,terlebih lagi setiap langkah kaki mereka diiringi oleh percikan percikan cinta,
dan seperti kata orang,semua yang melelahkan akan berubah menyenangkan bila dijalani dengan cinta..

..
Sesampainya didepan gerbang rumah Clar,mereka mendapati ibu Clar sudah berpakaian rapi didepan pintu bersama seorang perempuan dan 2 orang anak laki laki berumur 4 tahun...

HOPE (revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang