~hope~
kalau kita tidak pernah mencoba hanya karena takut akan pahitnya kegagalan,maka kita tidak akan pernah mencicipi manisnya keberhasilan
.
Bresssss...
"Eh hujan ,neduh dulu ya"ucap Bara dari dalam helm full face nya..
Mereka berhenti didepan sebuah toko yang sedang tutup ...
Hari ini adalah hari terhebat bagi Clar,dan yang membuat hari nya hebat adalah BARA,,hanya BARA seorang.
Clar mulai mengedarkan pandangan kesekelilingnya sambil tersenyum..
Bara hanya diam sembari menatap Clar,,sebenarnya ia ingin membuka pembicaraan ,tapi ia tak tau harus berkata apa.
"Lo ngeliatin apaan?"tanya Bara
"Hujan"jawab ClarBara menaikan sebelah alisnya
"Terus kenapa sampe senyum senyum gitu?""Karena dia hebat"ucap Clar sembari tersenyum menatap Bara
Jawaban Clar tidak malah memberi pencerahan pada kebingungan Bara tapi malah membuatnya semakin bingung "Dia?dia siapa?hujan?hebat dari mananya?"
"Hujan itu mengajarkan banyak hal,,dia rela jatuh berkali kali untuk menciptakan sebuah pelangi,menurut aku itu menggambarkan suatu perjuangan ,seperti mereka yang rela jatuh berkali kali demi mengejar orang yang dicintai"jawab Clar
"Tapi dia itu bodoh,,belum tentu setelah hujan akan datang pelangi,,seperti seseorang yang rela jatuh bangun demi mengejar orang yang di cintai, padahal belum tentu yang dikejar akan balik mencintai,,bisa jadi malah akan melukai hati kan?.."ucap Bara
Clar menjawabnya dengan senyuman..
"Kamu salah Bar,,kalau kita tidak pernah mencoba hanya karena takut akan pahitnya kegagalan maka kita tidak akan pernah mencicipi manisnya keberhasilan"Mendengar jawaban Clar, Bara tersenyum tipis,,ia memang sangat jarang atau bahkan tidak pernah tersenyum lebar,entah kenapa senyumannya terasa sangat mahal
kruukk.krukk(suara perut lapar)
"lo laper?"tanya Bara
"hehe,iya"jawab Clar sambil tersenyum kikuk
"Mau cari makan dulu?"tanya Bara
Clar tidak menjawab pertanyaan Bara,ia merasa hatinya sedang berpesta pora,ia merasakan kebahagiaan tiada tara..
"Apa ini yang dimaksud indah pada waktunya?apa sekarang waktunya?"
Batin Clarissa dalam hati
"Clar?lo sehat kan?"tanya Bara
"Hah..iya iya"ucap Clar dengan sedikit terkejut
"Iya gimana?"tanya Bara
"Iya cari makan"Ucap Clar
"Yaudah yuk"ucap Bara
****Tak lama kemudian mereka sampai disebuah warung nasi goreng langganan Clar..
"Bang nasi goreng 2,,teh anget 2 ya" teriak Clar
..
Setelah itu tidak ada yang membuka pembicaraan,mereka hanya diam dan mencari cari kesibukan..
"Clar..ini saat nya ,kamu harus berani,kamu harus bisa dapetin nomor hpnya Bara,,come on Clar,kamu pasti berani kok"
Batin Clar dalam hati
Ia menyodorkan ponselnya pada Bara yang duduk dihadapannya.
"Emm Bar..boleh minta nomor hp kamu?"Bara mulai menerima handphone Clar bermaksud untuk menuliskan nomor telfonnya
"Eh yaampun bego bego begooo,,kan aku udah punya nomornya Bara boleh nyuri dari instagram,aduhhh kalo ketahuan harus jawab apa,aduhh bodoh banget sih"
Batin Clar dalam hati sambil melirik cemas ke arah Bara
Bara menatap ke arah Clar,dan mengembalikan ponselny
"Handphone lo mati""Alhamdulilah ya Allah"
Ucapnya sembari menghembuskan nafas lega"Hah?Alhamdulilah apanya?"tanya Bara
"Ee...enggak ,itu Alhamdulilah nasi goreng nya udah jadi,,makasih bang Tonoo"
ucap Clar sambil tersenyum manis dengan rasa berterimakasih sekali kepada bang Tono yang telah menyelamatkan hidupnyaTanpa berfikir panjang Clarissa langsung melahap nasi goreng dihadapannya,,
Begitupun dengan Bara
"Enak kan?"Tanya Clar sambil mengangkat garpunya
"Enak"jawab Bara singkat dengan ekspresi yang sangat amat datar mirip triplek rumah tetangga..
"Bar..kayaknya aku nggak pernah liat kamu senyum deh,foto kamu juga datar semua,sekali senyum tipis banget,atau nggak dipaksa banget..sampai susah dibedain itu senyum apa ngajak berantem"
"Alahhh...bego bangett sihh,kenapa mulut nggak bisa diajak kompromi,,apa salah Baim ya Allah,kenapa bego terus"
Batin Clar
"Kayaknya kita ketemu baru hari ini,kok lo tau gue jarang senyum?kok lo tau foto foto gue?lo nge stalking sosmed gue?"
Tanya Bara menyelidikPerasaan Clar semakin tidak karuan,ia merasa seperti maling jemuran yang tertangkap basah untuk kedua kalinya..
"Ee..eee..ee...nebak aja kok,iya aku cuma nebak"ucapnya terbata bata
Bara menatap Clar curiga,ia seperti sudah tau sesuatu tetapi masih ingin mencari tau ..
.."oh""Terus kenapa lo nanya gitu ke gue?"tanya Bara
"Ya..ya nggak papa tanya aja"jawab Clar
"Oh.gue nggak senyum ,ya alesanya simple karena gue nggak bahagia"ucap Bara
Mendengar jawaban Bara ,Clar mulai tersenyum
"Kalau itu alesan kamu,kamu salah ,,jangan bahagia untuk tersenyum tapi tersenyumlah untuk bahagia"
Bara tidak menjawab kata kata yang keluar dari mulut Clar,ia terlihat seperti orang yang sedang berfikir
Clar mulai mengalihkan pembicaraan,meski ia sudah tau jawabanya ia tetap menanyakanya.
"Kamu anak basket ya?""Hmm" jawab Bara
"Seandainya aja kamu tau, kalau nyari topik pembicaraan itu susahnya setengah mati,dan seandainya aja aku bisa ngasih tau langsung ke kamu kalau aku suka,biar kamu ngerti,pasti hidup aku nggak akan serumit ini"
Batinnya dalam hati
"Ayo Pulang..udah sore"ucap Bara sambil berdiri dari bangku yang ia duduki
Clarissa hanya mengangguk dan mengikutinya..
****
"makasih ya Bar"ucap Clar sambil melepas helm yang ia pakai
"Hmm" jawab Bara sambil menyalakan motornya ingin meninggalkan rumah Clar..
"Ehh tunggu,tunggu sebentar"ucap Clar
sembari membuka tasnya untuk mengeluarkan selembar kertas dan bolpoin
Clar tersenyum
"Aku belum tau nomor kamu"Bara mulai meraih kertas dan bolpoin itu dari tangan Clar..Dan setelah beberapa saat ia mengembalikanya kepada Clar
Clar tersenyum lebar
"Makasih""Gue pulang"ucap Bara sambil menjalankan motornya meninggalkan rumah Clar
"Hati hati"teriak Clar
**
........
***
......Terus baca cerita ini ya,jangan lupa vote and comment.....
thank u❤
KAMU SEDANG MEMBACA
HOPE (revisi)
Teen FictionIni cerita pertama yang aku tulis waktu masih smp, jadi ya gitu masih acak-acakan bgt. Maaf ya. Cerita masih di revisi Ketika takdir mulai bertindak tak akan ada satupun manusia dibumi yang mampu menghentikannya.. Seperti saat meniupkan benih-benih...