James
Sydney, New South Wales, Australia.
Masa kini.Sekarang James sudah mapan, bukan seperti enam tahun lalu saat ia belum punya apa-apa dan lari dari tanggung jawab. Saat James merasa sudah mapan, ia memberanikan diri untuk memberitahukan rahasianya kepada Ayahnya.
"Daddy, aku ingin memberitahukanmu sebuah rahasia."
"Rahasia?" Ayahnya mengkonfirmasi.
"Iya, Daddy. Aku menyimpannya sejak lama, maafkan aku. Yang baru bisa mengatakan ini sekarang."
"Baiklah, apakah rahasiamu itu, Son? Katakan saja."
"Mmm.... Sebenarnya dulu saat di Amerika aku pernah...."
Jamespun menceritakan rahasianya.
"Ya Tuhan! James! Kau seharusnya membawa mereka bersamamu...!" Ayahnya terkejut mendengar itu.
"Bagaimana aku bisa membawa mereka? Ia bahkan bukan kekasihku, apalagi istriku."
"Kalau dia bukan kekasihmu, lalu kenapa kau bisa melakukan itu padanya?!"
"Tenang dulu, Dad. Aku akan menceritakannya dari awal."
"Cepat ceritakan!" Desak Malcolm.
*****
NadineStanford, California, America.
Sekitar sembilan atau sepuluh tahun lalu."Jamie..." Seru Nadine pelan.
James menoleh dan mendapati wajah Nadine yang penuh kecemasan dan keraguan.
"Ada apa, Nad?" Usut James. Lalu duduk di sebelah Nadine, yang tengah duduk di pinggiran ranjangnya James.
"Mmm... Bantu aku.." pinta Nadine.
"Hah? Membantu dalam apa?" Usut James lagi.
Nadine diam sejenak sampai akhirnya ia berkata dalam setengah bergumam. "Ajari aku bercinta."
Dalam sepersekian detik. James tak dapat mencerna apa yang dikatakan oleh sahabat baiknya itu.
"APA?!" James terkejut. "Apa maksudmu? Katakan dengan jelas!"
"Mm... I.. iya, mak..masudku. Bercinta yang sesungguhnya..."
"Ta...tapi, kau masih perawan!!"
*****
NadineManila, Filipina.
Masa kini.Di depan sebuah sekolah TK international.
"Mommy, aku tidak ingin pergi ke sekolah." Ucap seorang bocah laki-laki yang berumur sekitar lima tahunan.
"Jangan begitu, Son. Bagaimana kau bisa membantu Mommy kelak, kau harus sekolah." Jawab Ibunya yang tidak lain adalah Nadine.
Bocah itu menunduk. "Baiklah, Mommy..." Turutnya.
"Jangan bersedih, Dadda nanti akan menjemputmu sepulang sekolah."
"Dadda?" Bocah itu terlihat bersemangat.
"Hmm..." Nadine mengangguk pasti, ia ikut tersenyum bahagia saat melihat wajah bahagia putra kecilnya.
"Yeay!!!" Sorak bocah laki-laki itu.
*****
FinnManila, Filipina.
Masa kini.Finn baru saja akan keluar kantornya, saat jam makan siang tiba.
Tiba-tiba ponselnya berdering, dan itu panggilan dari wanita yang paling ia cintai.
"Honey, ada apa?"
"Kau taukan ini hari pertama putra kita di sekolah?" Ujar Nadine.
"Haha... Tentu saja, maaf aku tidak bisa mengantarkannya tadi." Jawab Finn.
"Iya, kuterima maafmu. Tetapi, kau harus menjemputnya di sekolah."
"Baiklah, jam berapa ia pulang?"
"Mmm... Sepertinya, ia sudah pulang sekarang."
"Sungguh? Baiklah, aku akan menjemputnya. Selagi jam makan siangku masih panjang." Jawan Finn.
*****
JamesStanford, California, Amerika.
Masa Kini.James baru saja tiba di Amerika.
"Setelah bertahun-tahun, aku kembali lagi ke kota ini untuk mencarimu, Naddie. Tapi, kemana kau berada sekarang?" Celetuk James kepada dirinya sendiri setelah pada hari itu ia tak dapat menemukan wanita yang telah lama membekas di hatinya. Dengan rasa yang tak pernah padam.
***
Cerita ini akan diawali dengan kejadian sekitar sembilan atau sepuluh tahun lalu. Saat James, Nadine, dan Finn, terlilit akan sebuah kisah yang penuh rahasia.
ooOoo
[Author's note: cerbung ini akan dimulai saat kisah Let Me In tamat. Juga menunggu respon pembaca.]
James Reid
Nadine Lustre
Finnegan Harries
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Little Secret
RomanceBagaimana jika seorang gadis polos sengaja melepas keperawanannya untuk sahabatnya sendiri. Karena ia takut jika sang kekasih tau bahwa ia tidak berpengalaman dalam hal tersebut. Sang sahabat bersedia membantu, namun mereka berdua malah terjebak aka...