Chapter 21 - Confused stage..

1K 85 43
                                    

....suatu ketika, sebuah pertanyaan muncul dibenak keduanya....

*
**
***

[warningmengandung konten smut atau vulgar, dimohon bijak dalam membaca. No details proofreading. Thx.]

Bulan demi bulan mereka lalui. Kini umur Emma telah memasuki usia sekitar empat bulan lebih. Kini flat James dan Nadine penuh dengan suara celotehannya dan suara tawanya.

Emma sungguh membuat siapapun yang melihatnya menjadi gembira. Setiap malam, ia membuat kedua orangtuanya terlambat tidur karena meladeni celotehannya.

Bagi James dan Nadine yang sedang giat-giatnya menyusun skripsi. Tentu itu terkadang membawa keuntungan dan juga kerugian. Karena jika mereka bedagang di malam hari akan ada yang menemani. Tetapi, yang membuat sulit adalah ketika sang anak rewel di malam hari. Sungguh melelahkan.

Ditambah dengan Nadine yang memulai kembali usaha boneka kainnya. Ia tak bisa menerima banyak pesanan, karena banyaknya kesibukan. Untung saja Jameslah yang banyak mengurus Emma, dan Nadine kebagian mengurus rumah. Yeah, flat kecil yang mereka sebut rumah.

"Nad.." Seru James pelan dari ambang pintu kamar agar tak mengganggu tidur putrinya. "Apakah Loulou sudah tidur?"

"Sebentar lagi.." Sahut Nadine pelan hampir berbisik.

Beberapa menit kemudian, akhirnya sang bayi kecil merekapun tertidur. Ini masih awal sekitar pukul lewat sepuluh malam, biasanya Emma akan terbangun lagi kelak di sepertiga malam.

James kembali mengintip dari ambang pintu, dan Nadine melihat itu. Sebelum James bertanya, Nadine segera berkata. "Ssssttt..! Aku akan keluar.." Ucapnya sangat pelan.

"Baiklah, aku tunggu di sofa.." Sahut James.

Nadinepun kembali memastikan kalau bayinya masih tertidur pulas.

Setelah itu ia perlahan berjalan keluar kamar dan membiarkan pintu kamarnya terbuka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah itu ia perlahan berjalan keluar kamar dan membiarkan pintu kamarnya terbuka. Karena Emma sendirian di dalam sana.

Bagian kamar dan ruang tamu bersebelahan, begitupun dengan dapur mereka yang berukuran kecil. Semua nampak jelas, hanya kamar mandi dan kamar tidur yang memiliki sekat dan lainnya tidak. Syukurlah karena itu, dari ruang tamu mereka tidak khawatir meninggalkan Emma di dalam kamar karena mereka dapat mendengar suara bayi mereka itu.

Nadine lalu menghampiri James yang tengah bersandar di sofa ruang tamu, ia tidak sedang menonton dan TVnya sedang mati. Nadinepun menghampiri dan duduk di sebelahnya seraya berkata, "Kau ini tak sabaran sekali! Ini bahkan belum jam sebelas.." Gerutunya.

"Loulou biasa terbangun lewat jam dua belas, jika kita tidak melakukannya sekarang. Maka, kita tidak akan punya kesempatan lagi, Nad." Ujar James. "Apa kau tak kasihan padaku? Aku sudah lama menahannya, berbulan-bulan. Sudah lebih setengah tahun."

Our Little SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang