Chapter 07 - Rahasia kecil kita 2

2.7K 110 45
                                    

....hanya kata maaf yang bisa terucap, dan penyesalan tiada akhir....

....jadikanlah ini semua sebagai salah satu rahasia kita. Biar jadi pengingat diri dalam lara dan duka yang tiada tara....

*
**
***

[⚠️warning⚠️ mengandung konten smut, ataupun vulgar. No details proofreading.]

"Baiklah, baiklah, aku tidak akan merajuk lagi. Ayo masuk ke dalam kamar, dan aku akan memberikan hadiahmu." Ucap James.

Merekapun masuk ke dalam kamar.

"Anggap saja ini latihan, Nad." Kata hati Nadine.

Nadinepun berbaring di atas ranjangnya, dan James dari ujung ranjang itu mulai naik dan membuka celananya Nadine.

Nadine meneguk salivanya, ia sedikit gugup. Apalagi saat James mulai membuka celana dalamnya. Sungguh, ia sebenarnya malu. Walaupun James pernah melihat miliknya, tapi saat itu mereka tengah tidak sepenuhnya sadar.

Mati-matian Nadine menahan desahannya, bahkan dari saat James membuka celana dalamnya dan tak sengaja menyentuh liangnya.

"Relaks saja, Naddie.." ucap James saat ia hendak membuka pahanya Nadine yang tertahan.

Dengan jemarinya, James membuka daerah sensitifnya Nadine. Lalu mulai mengoralnya.

"Ssh.. hmmph!" Nadine menutup mulutnya dengan tangannya agar desahannya tak terdengar. Apalagi saat lidahnya James menyentuh klitorisnya, sungguh ia ingin menjerit.

"Naddie, jangan ditahan. Teriakan saja, kau tak perlu malu denganku. Kita sahabatkan? Jadi, keluarkan saja.." tukas James.

Nadinepun mengangguk. Perkataan James ada benarnya baginya, untuk apa ia malu dengan James.

"Akh.... Ahh.. ahh.. ahh.." desahan Nadine semakin menjadi, apalagi dengan James menambahkan jarinya bersama lidahnya.

Nadine mana tahu, jika desahannya meningkatkan libidonya James. Sehingga milik sahabatnya itu menegang. Padahal, janji di awal hanyalah oral.

"Naddie, teruslah mendesah.." pinta James.

Nadine sudah berada di awan ke sembilan, ia setengah sadar karena dimabukkan oleh ekstasi hasrat birahi.

"Ahh.. ahh.. ahh..." Desahannya Nadinepun menjadi.

James sudah tidak tahan lagi. "Naddie, bolehkah aku memasuki milikmu?" Tanyanya.

Nadine yang sedang dimabuk surga dunia, sedang tak sepenuhnya dapat berpikir jernih. Ia tak terlalu mendengar perkataan James. Jadi, ia menjawab itu dengan anggukan saja.

Lalu...

"Aaaaaaaaaaaaahhh.....!! Jamie!! What are you doing?!" Teriak Nadine, dan mengusut James.

"Ssh.. ahh.. bukankah kau yang memperbolehkanku?" Ujar James lalu terus berusaha memasuki Nadine lebih dalam.

Nadine merasakan gelenyar kenikmatan. Ia sudah tak bisa berpikir jernih. "Deeper, Jamie." Ia malah meminta kepada James untuk memperdalam.

"It's stuck!" Sahut James. "Should I shake it or not?" Ia mulai bertanya nakal.

"Yes, please. And make it faster.." mohon Nadine.

"As you wish..." Sahut lalu menyeringai.

Malam itu mereka melakukan kesalahan yang kedua kalinya.

"Ahh.. ahh.. ahh... Faster... Ahh.. ahh.." desah demi desah Nadine keluarkan malam itu.

Sampai akhirnya mereka tertidur sambil berpelukan.

Our Little SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang