...buat racun ini menjadi madu, dan jangan biarkan ini membunuhmu...
*
**
***[No details proofreading.]
Pagi itu, Finn akhirnya terbangun dari mimpi indahnya semalam. Hal pertama yang ia ingat saat membuka matanya adalah kekasihnya.
"Honey?"
Refleks saja Finn bangkit ke posisi duduk, dan saat tak mendapati Nadine di sampingnya. Iapun melihat ke seliling kamarnya dan tak mendapati sang kekasih.
Iapun melihat ke arah jam beker di atas nakasnya, dan jam itu menunjukkan bahwa ia telah terlambat bangun. Sudah hampir jam delapan pagi.
"Nadine pasti sudah terbangun sejak tadi.." gumamnya saat menyadari bahwa pakaian mereka yang berserakan sudah tidak ada. Kamarnya sudah rapi.
Sepersekian waktu kemudian, sebuah senyuman merekah di bibirnya Finn. Ia teringat bahwa semalam, saat Nadine tertidur, ia dengan sengaja memasangkan cincin ke jari manis kekasihnya itu.
Dengan bersemangat ia turun dari ranjangnya, lalu meraih handuknya untuk menutupi bagian di bawah pinggangnya. Ia memeriksa kamar mandinya, dan itu kosong.
"Honey?! Honey?!" Seru Finn ke seluruh penjuru unit apartemennya.
"Mungkin Nadine sedang di dapur.." pikirnya.
Finn lalu melangkahkan kakinya menuju dapur unit apartemennya, dan juga tak mendapati Nadine di sana.
"Kemana dia?" Gumamnya.
Lalu, ia menyadari bahwa di meja makannya sudah ada sebuah tudung saji kecil yang Nadine berikan. Finn jarang menggunakannya, karena ia jarang meninggal makanan.
"Ini pasti dari Nadine." Ucapnya dengan bahagia.
Finn lalu membuka tudung saji itu. Ada semangkuk sup, dan beberapa potongan buah-buahan di dalam sebuah piring, juga segelas penuh jus jeruk.
"Apa ini?"
Finn menyadari ada sebuah amplop kertas kecil di bawah gelas jus jeruknya. Iapun meraih amplop itu.
Di luarnya terdapat tulisan bahwa jangan membuka surat itu sebelum ia memakan sarapannya.
"Baiklah, kalau begitu aku mandi dulu.." ucapnya. Namun, salah satu jarinya tak sengaja menyentuh mangkuk sup itu, dan itu masih hangat. Seketika saja ia teringat perkataan Nadine yang selalu menyuruhnya untuk memakan supnya selagi hangat.
"Uummm.. baiklah, aku makan saja dulu.."
Finn kemudian mulai memakan sarapannya masih dengan hanya mengenakan handuknya.
***
Di lain tempat, Nadine telah sampai di flatnya James, yang kini menjadi milik mereka berdua.James sedang memakan sarapannya ketika Nadine masuk ke dalam flat.
"Hey, ada apa dengan wajahmu, Naddie?" Tegur James menyadari wajah kusutnya Nadine.
"Maaf, Jamie. Aku sedang ingin sendirian, kumohon jangan ajak aku bicara dulu." Sahut Nadine kemudian masuk ke dalam kamar mereka dan menutup segera pintu kamar tersebut rapat-rapat.
Ia nampak lesu. James menjadi khawatir, tapi jika memang sahabatnya ingin sendirian, dan mungkin ia memang membutuhkan itu, maka ia akan memberikannya waktu itu.
Liburan musim panas di mulai hari ini.
Sekitar 104 hari libur musim panas, akan menjadi waktu yang cukup untuk membuat Nadine melupakan kesedihannya. Setidaknya, itulah yang James pikirkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Little Secret
عاطفيةBagaimana jika seorang gadis polos sengaja melepas keperawanannya untuk sahabatnya sendiri. Karena ia takut jika sang kekasih tau bahwa ia tidak berpengalaman dalam hal tersebut. Sang sahabat bersedia membantu, namun mereka berdua malah terjebak aka...