Chapter 20 - Perpisahan sementara

975 87 40
                                    

....Kau yang berada di pelukanku, kini jadi penguat diri....

*
**
***

[No details proofreading. Jadi, jika kalian menemukan kesalahan tulisan atau alur jgn sungkan utk memberitahukan author. Thx.]

"Mengapa rasanya sakit sekali?! Mengapa kau datang lagi?! Mengapa kau kembali dan terlihat lebih cantik?! Kau tak perlu berhias!"

Hatinya Finn berteriak. Entah apa yang akan terucap di bibirnya. Akankah ia sanggup berkata atau hanya di dalam hati saja.

Nadine mendekati Finn. "Selamat, Finn. Akhirnya kau lulus juga." Ucapnya seraya menyerahkan sebuket bunga.

Dalam sepersekian detik, Finn hanya mematung. Ia memandangi Nadine di hadapannya, sungguh ia masih cinta padanya. Lalu, perlahan ia gerakkan tangannya dan meraih bunga yang Nadine berikan.

Waktu seakan berjalan lambat, bagaikan slow motion.

"Maafkan aku, karena tak bisa menemanimu untuk meraih mimpimu. Aku harap, kau bisa segera sukses." Ucap Nadine pelan bagai berbisik.

Lama keduanya terdiam. Sebenarnya, Finn banyak pertanyaan untuk Nadine tapi apakah ia bisa menanyakan itu semua sekarang atau tidak.

"Mm.. Finn, kenapa kau diam saja? Apa kau masih marah padaku?" Usut Nadine, yang akhirnya berbicara.

"Marah?" Finn bertanya retoris, entah bagaimana ia menggambarkan perasaannya yang bercampur aduk dulu. "Aku bahkan sampai sekarang tidak tau kenapa kau meninggalkanku. Apa kau tau, sejak kau meninggalkanku, setiap hari aku selalu mempertanyakan kesalahanku kepada diriku sendiri. Tiada satupun hari aku tidak mengingatmu dan mempertanyakan itu."

Nadine menunduk. "Maafkan aku.." tukasnya dengan mata yang berkaca-kaca.

Finn tak tahan lagi, ia menjatuhkan buket bunganya dan memeluk Nadine seerat mungkin.

"Hiks.. maafkan aku.." Nadine menangis di pelukan Finn.

"Bodoh! Kenapa menangis?! Kau tau aku tidak bisa melihatmu menangis!" Ujar Finn. "Aku mohon katakan padaku, kenapa kau meninggalkanku?!"

Finn melepas pelukannya, namun masih memegangi kedua lengannya Nadine. Ia menatap Nadine dalam-dalam. Walaupun, Nadine berusaha menghindari tatapan matanya.

"Katakan padaku!" Pinta Finn dengan keras...

"Hiks... Maafkan aku.." sahut Nadine pelan, ia mana mungkin bercerita bahwa ia melahirkan seorang bayi di belakang Finn.

"Berhenti meminta maaf! Dan hapus air matamu! Nadine yang kukenal tak pernah menangis!" Bentak Finn.

Dengan lemah, Nadine mengangkat lengannya dan menghapus air matanya.

"Jika kau datang kemari hanya untuk menangis dan meminta maaf, lebih baik kau tidak usah datang saja." Ujar Finn lalu melepas tangannya.

Finn memaling tubuhnya, dan berjalan menjauh. Namun, sebelum ia benar-benar jauh, ia berkata. "Besok, aku akan pergi ke Spanyol. Di sana aku akan bekerja sambil meneruskan pendidikanku."

"Spanyol?" Pikir Nadine. "Berapa lama kau akan berada di sana?"

"Mengapa kau bertanya? Ah.. tak apa, aku akan menjawabmu. Aku akan di sana bertahun-tahun atau bahkan selamanya."

Nadine memang sudah menghilangkan rasa cintanya kepada Finn. Namun, entah mengapa, ia sedih mengetahui Finn akan pergi jauh. Mungkin rasa cintanya masih ada, dan kini kembali muncul.

"Kalau begitu, berhati-hatilah. Makanlah makanan yang sehat, jangan lupa istirahat, dan semoga kau mendapatkan wanita yang baik di sana.." ucap Nadine dengan berat hati.

Our Little SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang