One: Levi

5.9K 371 38
                                    

Suara alunan musik menggema keras hingga ke sudut ruangan, lampu yang bersinar gemerlap dan bau alkohol yang menyeruak membuat hidung sakit adalah salah satu hiburan malam bagi sebagian manusia.

Orang orang menari diatas lantai dansa dengan pasangan mereka yang selalu berganti ganti, tak jarang mereka saling memeluk bahkan mencium pasangan lain tanpa sungkan. Haha mengingat mereka telah berada di bawah pengaruh minuman beralkohol jadi hal seperti itu seharusnya sudah wajar.

Dari sebagian kesibukan dunia malam itu terdapat beberapa manusia yang memilih menyeruput minuman sehat dari pada harus ikut terbawa pengaruh minuman berbahaya tersebut dan biasanya orang orang itu menempatkan diri di sudut sudut ruangan, termasuk gadis itu.

Ia mendudukkan diri di pojok ruangan bersama beberapa gadis lain nya. Pakaian mereka aduhai kekurangan bahan, menampilkan sebagian tubuh mereka yang sangat indah nan elok. Gadis itu menyeruput teh lemon nya.

"Kita harus apa disini?" Tanya nya.

Salah satu teman gadis itu menoleh dengan memberikan tatapan bingung. "Entah, kata bos kita hanya harus menunggu hingga ada yang mau membeli kita."

Sejujurnya gadis itu sangat geli dan jijik dengan pekerjaan nya sekarang. Menjadi seorang jalang yang hanya siap menunggu pria yang berniat membelinya, garis bawahi membelinya bukan menyewa nya untuk satu malam.

Dirinya sama sekali tidak berniat melakukan pekerjaan ini akan tetapi hal ini ia lakukan hanya karena tengah menjalankan sebuah misi besar.

"Apa kalian mengenal pria bernama Levi?"

Salah satu teman nya menjawab, "Levi Ackerman?"

Gadis itu mengangguk. "Benar. Apa kalian mengenal nya?"

Mereka perlahan tertawa dan semakin kencang membuat gadis yang itu keherenan.

"Apa yang kalian tertawakan?"

"Pertanyaan mu aneh sobat. Tentu saja di dunia malam tidak ada yang tidak mengenalnya. Levi Ackerman seorang pedagang gelap yang sangat sukses."

Teman gadis itu membenarkan posisi duduknya untuk bersiap menjelaskan.

"Kau tahu apa saja yang di jual nya? Senjata, obat obatan terlarang, pembunuh bayaran dan masih banyak lagi. Maka dari itu ia sangat sukses walau polisi tengah mengejarnya mati-matian."

Gadis itu mengangguk faham. Baiklah ia juga sudah cukup mengenal Levi Ackerman.

"Ah...akan sangat beruntung jika salah satu dari kita dibeli olehnya. Kau tahu ku dengar dari kabar yang beredar ia telah membeli banyak jalang hanya untuk memuaskan nafsunya."

Aku mengeryitkan dahi tanda sedikit jijik. Ya ampun separah itukah Levi Ackerman?

"Semoga malam ini aku yang dibeli olehnya."

Teman nya yang lain tiba-tiba menyahut tanda tidak suka. "Tidak, seharusnya aku karena aku lebih cantik dari mu."

"Apa? Hei kau baru disini jadi sudahlah. Di bandingkan dengan senior mu kau sangat jauh di bawah standar."

"Heh...bukan kah ada lagi yang lebih baru daripada ku?"

Salah satu wanita itu melirik gadis yang ada di depan nya membuat gadis itu gelisah salah tingkah.

"Aha...benar benar aku yang lebih muda di sini."

Dan pembicaraan omong kosong itu berlanjut dengan durasi cukup lama hingga berhenti ketika terdapat beberapa pria yang berjalan mendekati meja mereka.

Beberapa teman gadis itu memekik terkejut setelah mengetahui siapa orang yang mendekati mereka. Tatapan tajam itu menatap mereka satu persatu dengan mimik wajah datar menyebalkan.

Mine! Remember It!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang