Levi membanting pintu mobilnya lalu menarik lengan (name) dengan kasar untuk masuk ke mansion miliknya. Rintihan kesakitan dan rengekan minta dilepas dari gadis itu benar-benar ia enyahkan dari fikiran nya. Ia menutup rapat-rapat hatinya untuk mengabulkan salah sagu rengekan (name) yang memintanya berhenti.
Sementara Eren dan beberapa anak buahnya di belakang sana hangat dapat terdiam menatap pemimpin nya yang kelewat kasar.
"Kasihan (name). Perasaan tuan Levi hanya memperlakukan ini padanya." Bisik dia pada Armin dan Mikasa.
Armin mengangguk, "mungkin ini adalah salah satu bentuk rasa cintanya pada (name)."
Yang lain hanya mengangguk menyetujui.
《♡♡♡♡♡♡♡》
Ia melempar gadis itu keatas kasurnya lalu menutup pintu kamar seraya melipat kedua tangan di dadanya. Tatapan tajam itu membuat yang ditatap hanya bisa terdiam, menunduk takut.
"Apa yang kau inginkan dari ku?" Tanya gadis itu pelan.
Levi beranjak dari dari pintu menaiki ranjang nya dan menyudutkan gadis itu hingga dirinya bersentuhan dengan tembok. Wajah datar Levi belum berubah sama sekali, ia tidak menunjukan tanda-tanda perdamaian.
Di tariknya dagu gadis itu untuk menatap mata keabuan nya.
"Katakan penjelasan mu."
"Penjelasan apa?"
Ia berdecih kesal. Satu ciuman mendarat di lehernya. Ia menggigit leher gadis itu hingga meninggalkan warna kemerahan. (Name) berdesis pelan meminta ia berhenti akan tetapi, semakin gadis itu bersikeras menyuruhnya berhenti maka semakin kasar juga Levi mencium nya.
"Levi!"
Barulah Levi berhenti melancarkan aksinya. Ia menarik sudut pada wajahnya tersenyum picik menatap wajah (name) yang menyembulkan rona kemerahan.
"Ada apa dengan warna merah ini?"
Gadis itu menepis tangan nya dari pipinya serta membuang tatapan ke arah lain. "Jangan sentuh aku casanova!"
Bukan nya marah melainkan ia semakin gencar menciumi leher gadis itu. Ia akan berhenti setelah ia mendengar desahan dari wanitanya.
"Ini adalah hukuman jika kau salah menjawab pertanyaan ku.
(Name) menggigit bibir bawahnya menahan suara terlaknat miliknya yang akan membuat Levi semakin gencar melancarkan aksinya.
"Ba-bagaimana aku tahu jawaban benarnya?"
"Jawab saja semua pertanyaan ku."
Levi berhenti, ia mengangkat kepala menatap wanitnya yang kelewat cantik. Di tatapnya dulu wajah cantik itu dan membelainya lembut. Untuk sesaat Levi terpana dengan kecantikan (name) yang terlihat seperti boneka menggemaskan."Baiklah pertanyaan pertama bersiaplah."
(Name) menahan nafas dengan memasang wajah sangat tak suka.
"Mengapa kau pergi saat itu?"
Gadis itu terdiam sesaat sebelum menjawab.
"Ya karena aku ingin pergi saja dari tempat menyebalkan ini. Aku sudah tidak kuat jika kau dan calon istri mu Petra memperlakukan ku seperti itu." Ia menunggu reaksi Levi, apakah jawaban nya benar atau salah menurut pria dengan pekerjaan pembunuh bayaran itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine! Remember It!
Romance"siapa kau bilang? aku tengah mematai mu? heh yang benar saja. Mana mungkin seorang jalang seperti ku memiliki niat seperti itu?" Pria menyebalkan itu hanya mendengus seraya menyeruput teh nya. "Aku hanya waspada." Aku membuang wajah kesal. Andai sa...