Di sebuah kedai aku berencana mengisi perut. Sudah sebulan lebih aku berhasil meninggalkan rumah Levi dan hingga sekarang aku tidak menemukan tanda-tanda ia mencari ku. Wel...yasudah itu lebih baik bukan? Bisa jadi beberapa bulan kemudian ia menikah.
"Tuan aku pesan teh dingin nya." Ucap ku pada pelayan toko dan ia segera melaksanakan tugas nya.
Dalam keadaan tenang tiba-tiba seseorang datang dan duduk di kursi seberang ku, membuat ku kaget hingga hampir tersedak.
"Marco?"
"Kau kemana saja? Annie mencari mu untuk melapor."
Pelayan toko datang menghantarkan pesanan ku kemudian aku mengucapkan terimakasih padanya. Aku kembali menatap Marco seraya menyeruput teh.
"Apa maksud mu? Aku tidak lagi bekerja pada Annie."
Marco tampak terkejut, "apa? Bagaimana bisa?"
Sebuah fakta yang ia tahu kalau mungkin Annie akan tetap mencari dirinya untuk melapor akan tetapi sampai detik ini (name) tidak melaporkan apapun padanya bahkan pada Marco. Gadis itu selalu berbohong jika Marco melontarkan pertanyaan yang bersangkutan dengan Levi.
Kenapa? Kenapa ia masih ingin melindungi Levi yang jelas-jelas telah melukai hati nya? Entahlah ia pun juga tidak tahu pasti jawaban nya.
《●♤●♤●♤●♤》
Levi POV
Aku memasuki sebuah toko yang menjual berbagai macam makanan untuk sarapan karena permintaan Petra. Dengan berat hati aku keluar dari rumah hanya untuk memenuhi keinginan nya mengisi perut. Tch! Jika saja ayahnya tidak mengikat perjanjian dengan ku sudah ku pastikan bahwa pertunangan ini batal sejak dulu.
"Selamat datang." Salam salah satu pelayan menyambut ku.
"Ada menu apa hari ini?" Tanya ku tanpa berbasa basi.
"Menu biasa tuan." Jawabnya seraya menunjuk papan menu.
"Apa anda ingin makanan lain? Kami bisa buatkan."
Kalau tidak salah ingat Petra tadi meminta ku membelikan nya beef. Ya ampun demi apa sarapan dengan itu? Menggunakan beef untuk sarapan? Yang benar saja, dasar perempuan aneh.
"Beef."
"Akan segera kami buat, anda silahkan menunggu."
Aku hanya mengangguk dan pergi meninggalkan pelayan muda itu. Mendudukan diri di salah satu kursi di pojok ruangan tatapan ku terkunci terhadap satu objek yang sedari dulu ku rindukan.
Gadis itu gadis yang pergi begitu saja tanpa mengucapkan salam tengah terduduk tak jauh dari ku namun tunggu sebentar ia tidak sendiri. Siapa pria muda yang bersamanya?
Demi menuntaskan rasa penasaran yang begitu tinggi aku perlahan berjalan mendekati nya berniat menguping. Ya bisa disebut seperti itu.
《♡◇♡◇♡◇♡◇♡◇》
"Jangan lupa datang ke acara reunian nya ya (name)."
Aku mengerutkan kening mendapati Marco yang tiba-tiba berbicara aneh. Hei kau tadi sedang membahas rencana Annie terhadap Levi bukan? Dan mengapa sekarang kau mengalihkan pembicaraan?
"Hei Marco ada ap-"
Ia menginjak kaki ku keras membuat ku meringis kesakitan. Ada apa sih?
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine! Remember It!
Romance"siapa kau bilang? aku tengah mematai mu? heh yang benar saja. Mana mungkin seorang jalang seperti ku memiliki niat seperti itu?" Pria menyebalkan itu hanya mendengus seraya menyeruput teh nya. "Aku hanya waspada." Aku membuang wajah kesal. Andai sa...
