14. Punishment (01)

1.9K 217 2
                                    

Mereka akhirnya menikah ya...mereka benar-benar menikah. Hanji sempat menawarkan pada ku untuk datang ke acaranya yang dengan jelas aku akan menolak undangan gila seperti itu. Dimana otaknya ia letakkan hah?

Frustasi? Tidak ingin!

Menangis? Juga tidak ingin! Tapi hati ku berkata harus melakukan kedua pekerjaan melelahkan seperti itu!

Aku mencintai Levi tentu saja wanita mana yang tidak akan menangis ditinggalkan dengan tragis seperti itu?

Air mata ku perlahan keluar aku dengan cepat menghapusnya namun kembali keluar dan semakin deras hingga nafas ku sedikit sesak. Aku menenggelamkan wajah pada bantal untuk meredam suara isak ku karena dibawah sana masih ada beberapa teman Levi yang di tugaskan untuk menjaga ku.

Sakit sekali rasanya hingga tak bisa bernafas. Mengapa harus seperti ini? Aku sudah berusaha melepaskan diri dari WQO untuk keselamatan Levi akan tetapi ia...

Ku lempar selimut tebal ku ke lantai sebagai luapan emosi.

Bedebah sialan!

Ayolah berhenti menangis! Levi hanya menikah dengan alasan menyelamatkan nyawa rekan nya harusnya kau mengerti dengan hal itu!

Jam beker, gelas kaca, dan berbagai benda keras lain nya ku lempar ke sembarang arah sebagai luapan emosi. Gelas kaca itu pecah dan aku tak mempedulikan nya.

《♤♡♤♡♤♡♤♡》

Tanpa (name) sadari telah ada seseorang yang sedari tadi berdiri di balik pintu kamarnya. Mendengarkan tangis frustasi dirinya.

Ia menggigit bibir bawah ikut merasakan apa yang gadis itu tengah rasakan.

"Sangat sesak." Bisiknya seraya memegang dada.

《♤■♤■♤■♤■》

 

Dua bulan sudah pernikahan itu berlangsung sampai sekarang Levi belum bertemu dengan ku padahal jelas-jelas aku sering melihat mobil nya terparkir rapih di halaman rumah. Terkadang ku lihat ia turun bersama Petra atau seorang diri.

Aku ingin keluar pergi mengelilingi dunia atau pergi jauh dari nya.

"Mau belanja!!" Teriak ku di balkon rumah.

Dua bulan tanpa pergi berbelanja adalah sebuah siksaan yang sangat sadis untuk seorang perempuan kau tau? Hanya ada makanan ringan yang dikirim oleh teman-teman Levi. Tidak ada pakaian baru atau benda baru lain nya yang dikirim.

Aku ingat ucapan Levi sebelum menikah. Aset seluruh rumah ini akan sepenuhnya menjadi milik ku dengan syarat aku tidak boleh pergi kemanapun.

Sial!

Kau mengurung ku! Aku akan lebih membuat mu menderita tuan Ackerman!

Tanpa memikirkan apapun lagi aku segera berjalan kedalam kamar, mengganti pakaian, menyambar tas dompet serta ponsel lalu pergi keluar kamar.

Hari ini biarkan aku belanja menghilangkan stres!

Untuk penyamaran ku gunakan syal biru yang ku lilit di leher hingga menutupi setengah wajah serta kacamata hitam. Rambut ku biarkan tergerai.

Untuk kendaraan aku sudah memesan taksi online. Masa bodo dengan persyaratan itu aku hanya ingin berbelanja tidak ada niatan lain!

Ku kunci pintu depan kemudian berjalan menuju gerbang lalu menguncinya. Berdiam diri menunggu taksi ku datang.

Mine! Remember It!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang