Usia kandungan nya sudah memasuki tujuh bulan artinya satu bulan lagi Levi akan menjemputnya. Baik aku akan menjelaskan rencana Levi yang sangat menyakitkan ini.
Pertama aku harus buat WQO percaya kalau aku berada di pihak mereka dengan mencuri salah satu koordinat perusahaan ilegal Levi agar aku bisa masuk kembali sebagai anggota WQO secara sah.
Kedua menuruti keinginan Petra agar wanita itu tidak curiga.
Ketiga, setelah delapan bulan usia kandungan ini Levi akan membuat keributan di WQO dan berpura pura menculik ku. Ia akan membawa ku dan membebaskan orangtua ku yang tertahan di ruang bawah tanah bersamaan dengan pembebasan Hanji. Wanita kacamata iti membuat skenario dirinya tertangkap agar WQO tak mencurigai ku.
Status ku berada di pihak WQO adalah sebagai mata matanya Levi. Cukup pintar dan jenius untuk ukuran rencana seperti ini akan tetapi memiliki resiko yang tinggi bila gagal.
Sudah sejak lama koordinat center WQO ku pegang akan tetapi Eren lupa mengambilnya ketika dirinya mengantarkan titipan Levi dua bulan yang lalu. Masih muda sudah pikun.
Aku mengelus perut yang semakin membesar. Menghadapi ucapan pedas Petra bukanlah perkara mudah. Aku harus sabar bahkan rela menangis untuk meredam emosi. Tak tahu lagi bagaimana sifat bayi ini nanti ketika lahir, entah jadi anak yang murung atau emosian.
Aku merindukan Levi sungguh. Ponsel ku di sita WQO aku jadi tak bisa berhubungan dengan dunia luar. Seakan diri ini di karantina. Ouh shit! Yang benar saja.
"Levi jika kau mendengar suara ku bisa kau kirimkan mie ayam pada ku? Aku lapar dan hanya ada roti keras serta susu hambar disini. Bagaimana anak ini sehat nantinya?" Ucapnya seorang diri berharap alat penyadap suara yang Eren bilang dua bulan lalu berfungsi.
Bodohnya ia baru sadar bagaimana caranya memberitahu Levi koodrinat WQO tanpa harus mencurinya. Yah...apa boleh buat chip WQO sudah berada di tangan nya dan tinggal menunggu seseorang kiriman Levi datang mengmbilnya.
"Datang ke sini dan bawakan aku mie ayam ya."
《♡●♡●♡●♡●♡●♡●》
Levi menghela nafas. Lagi-lagi istrinya minta hal yang tak masuk akal. Mie ayam mana ada yang jual jam empat pagi? Jika saja ia tak menyayangi istrinya tersebut sudah ia abaikan permintaan tak masuk akal nya itu.
Bisa saja ia membuat mie ayam instan akan tetapi istrinya yang pemilih itu membuat nya sudah putus asa terlebih dahulu. Erwin yang menyadari kegelisahan Levi hanya dapat menatapnya iba.
"Ada apa?" Tanya Erwin bersimpati.
"Ada yang jual mie ayam pukul empat subuh?"
Salah satu alis Erwin terangkat heran. "(Name) lagi?"
"Hn."
Ingin tertawa tapi hal tersebut bukanlah hal yang pantas di tertawakan. Pasutri itu terpisah tentu saja akan menjadi persoalan yang rumit bagi Levi Ackerman.
"Aku tak tahu maaf."
"Ku maafkan."
Mie ayam pukul empat pagi. Bahkan kuntilanak pun tak ingin mengunjungi pedagang itu jika ada. Tentu saja karena mie nya sudah basi lah.
《♡●♡●♡●♡●♡●♡●♡●》
Dirinya terdiam ketika menangkap seorang Levi tepat di hadapan nya. Keduanya terdiam terbelalak tak percaya. Pertemuan ini sangat di luar dugaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine! Remember It!
Romans"siapa kau bilang? aku tengah mematai mu? heh yang benar saja. Mana mungkin seorang jalang seperti ku memiliki niat seperti itu?" Pria menyebalkan itu hanya mendengus seraya menyeruput teh nya. "Aku hanya waspada." Aku membuang wajah kesal. Andai sa...