(Name) menyilangkan kedua tangan nya di dada seraya menatap monitor bersama Annie. Dengan mulut menyesap permen ia berusaha mati-matian memahami koordinat yang ia curi beberapa bulan lalu. Jujur koordinat Levi lebih sulit di pelajari dari pada koordinat milik WQO.
"jadi?" Tanya (name) pada Annie guna memecahkan keheningan.
Annie menghela nafas. "Aku baru sedikit memahami koordinat ini. Apa kau bisa memahaminya?"
(Name) tersenyum miring. "Kau saja tidak faham bagaimana dengan ku hn?"
"Kau benar. Kau bahkan lebih bego dari pada ku maaf aku lupa."
"Ya..ya terserah saja."
Annie menatap perut (name) yang semakin membesar dengan tatapan sulit diartikan.
"Apa?" Tanya (name) merasa risih.
"Apa kau merasa baik-baik saja mengkhianatinya seperti itu?"
Tak ada jawaban. Gadis itu terdiam sejenak memikirkan masa lalu yang ia lalui bersama Levi. Dadanya terasa sesak seketika. Ia mendongak menghirup udara untuk memenuhi rongga paru parunya.
"Aku baik-baik saja sungguh. Jika disuruh memilih menyelamatkan nyawa orang tua ku atau Levi ya tentu saja nyawa orang tua ku. Kalian berhasil membuat ku merasa terpojok."
"Maaf (name) hanya itu cara satu satunya yang kita punya. Lihatlah hasilnya. Kau dapat koordinatnya dan kau juga berhasil membuat nona Petra senang. Bayi itu setelah lahir akan menjadi miliknya dan kau tak perlu khawatir akan mati."
(Name) hanya mengangguk seadanya. "Aku permisi dulu. Calon bayi ini lapar perlu asupan makanan."
Ia bangkit dan berjalan keluar ruangan meninggalkan Annie.
《♤○♤○♤○♤○♤○♤○》
5th mount ago
Levi menatap manik istrinya itu dengan dalam seraya menggenggam tangan nya lembut. Ia berusaha sepelan mungkin menjelaskan faktanya pada (name).
"Heh...tidak mungkin Levi. Mereka tidak mengetahui dimana orang tua ku."
"Kau tidak percaya? Ibu ku mereka bunuh hanya karena aku telat melaksanakan tugas, ayah Erwin terbunuh karena kelalaian dirinya mengerjakan tugas, orangtua Jeager, Mikasa dan Arlert terbunuh karena mereka gagal menyelesaikan misi." Ia menarik nafas sejenak.
"Dan sekarang mereka menyandera orang tua mu."
"Dari mana kau tau?"
"Jean, putar rekaman nya."
Yang disuruh segera melaksanakan. Pria yang memiliki kesan buruk saat pertama kali bertemu dengan (name) itu tengah mengotak atik DVD Levi untuk menunjukan sesuatu.
Rekaman terputar. Di sebuah sel dengan bermodalkan satu penerangan menampilkan wanita dan pria setengah baya dengan kedua matanya tertutup serta tubuhnya yang terikat rantai. Oh...mulut mereka juga di tutup sehelai benang. Sepertinya mereka sengaja di buat pingsan terlihat tidak ada gerakan sedikitpun dari mereka.
(Name) meremas tangan Levi lebih kencang. Ia menggeleng tak percaya seraya menatap Levi meminta penjelasan.
Rekaman terhenti.
"Bagaimana? Kau harus melakukan rencana ini."
"Tapi terpisah dari mu hingga anak ini lahir? Aku tak mau Levi!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine! Remember It!
Romance"siapa kau bilang? aku tengah mematai mu? heh yang benar saja. Mana mungkin seorang jalang seperti ku memiliki niat seperti itu?" Pria menyebalkan itu hanya mendengus seraya menyeruput teh nya. "Aku hanya waspada." Aku membuang wajah kesal. Andai sa...