Biarpun ia tidak mengingat pria di hadapan nya setidaknya ia memiliki firasat kalau pria ini sangat berharga untuk nya. Sambil menggendong bayi perempuan imut ia menatap punggung laki-laki itu dengan tatapan sendu. Mulut nya sesekali ingin bergerak menyebut nama nya akan tetapi selalu tertahan oleh rasa gengsi nya sendiri.
"Levi." Panggilnya setelah mengumpulkan keberanian yang cukup lama. Yang di panggil menoleh menatapnya dengan tatapan setengah terkejut. Sepertinya ia tidak mempercayai indra pendengaran nya kalau baru saja wanitanya ini bersuara memanggil nama depan nya.
"Kau barusan memanggil ku?" Beberapa deret pertanyaan nya membuat kening gadis ini berkerut dalam. Ia mengira ia salah menyebut namanya.
"A-aku salah sebut ya? Aku minta ma-"
"Tidak." Potongnya cepat.
"Kau tidak salah memanggil nama ku.""La-lalu mengapa ekspresi mu terkejut seperti itu?"
"Hanya terkejut saja kau memanggil nama ku setelah kehilangan ingatan mu. Kau...sudah mengingat ku?"
Yang di tanya menggeleng sebagai jawaban, menciptakan perasaan hampa baru di hati nya.
"Begitu." Ia kemudian menyeruput teh dan kembali memokuskan diri menatap jalur lautan. Kasihan.
Bukan nya tidak peduli padanya akan tetapi ia sedang menguatkan hatinya untuk tetap tabah dan kuat. Tangan nya terkepal mengingat kejahatan WQO yang menghapus ingatan wanitanya tersebut. Ia masih bersyukur bayi nya tidak di ambil oleh mereka.
"Istirahatlah." Perintah Levi pada (name). Ia membalikkan tubuh menatap wajah cantiknya.
"Istirahat dan malam nanti kita sudah sampai London."
《♤♤♤♤♤☆☆☆☆☆☆》
Sampai di dermaga London Levi dan seluruh awak kapal segera turun. Pria itu sengaja berhenti di dermaga kota kecil agar WQO tidak mengikuti nya. Soal perizinan tinggal sudah di urus saat dirinya masih berada di atas lautan. Beberapa dari anak buahnya ada yang terkapar lemah di permukaan dermaga karena mabuk laut. Contohnya saja Eren dan kawan kawan nya.
"Cepatlah kita tidak punya banyak waktu." Perintah Levi membuat Eren dan yang lain sedikit kesal.
"Tunggu sebentar tuan...perut saya masih-ugh!" Eren menahan mulutnya dengan tangan kemudian berlalu pergi ingin mengeluarkan isi perutnya. Levi menghela nafas ia berjalan mendekati gadisnya.
"Kau mual?"
Yang di tanya menggeleng pelan.
"Entah mengapa rasanya naik kapal itu terasa sangat familiar untuk ku."Levi terdiam menanggapi nya dengan menatap wajah cantiknya. Andaikata wanitanya ini sudah bisa mendapatkan ingatan nya kembali ia sudah di pastikan akan menyumbangkan seluruh persediaan teh nya saat ini.
Levi menggenggam tangan wanitanya kemudian mengajaknya pergi.
"Kita pergi terlebih dahulu."
"Anak buah mu bagaimana?"
"Mereka bisa menyusul yang terpenting kita cari tempat tinggal baru."
《♤●●♤●●♤●●♤●●》
Tiga bulan berlalu setelah insiden pengejaran itu. Kini Levi bisa hidup tenang bersama keluarga kecil yang ia dambakan sejak dulu. Presetan dengan hilang ingatan wanitanya, ia percaya dirinya bisa mengembalikan ingatan nya lagi ketika waktu yang menjawabnya. Ingatan nya kembali sedikit demi sedikit misalnya seperti kecintaan Levi pada kebersihan dan juga teh hitam tanpa gula. Senang? Tentu saja. Ia percaya waktu akan mengembalikan ingatan wanitanya secara perlahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine! Remember It!
Roman d'amour"siapa kau bilang? aku tengah mematai mu? heh yang benar saja. Mana mungkin seorang jalang seperti ku memiliki niat seperti itu?" Pria menyebalkan itu hanya mendengus seraya menyeruput teh nya. "Aku hanya waspada." Aku membuang wajah kesal. Andai sa...