16. Accident

1.6K 196 17
                                    

Putar videonya lebih baik di bagian slide ke dua ya setelah pembatas bagian pertama. Jika kalian menemukan tulisan 'silahkan putar video' maka itulah petunjuk memulai videonya.
Agar kalian lebih mendalami ceritanya.
Tapi jika kalian ingin putar di awal ya..silahkan.
Selamat menikmati^^

Levi dan (name) berjalan bergandeng tangan memasuki sebuah klub mewah. Mereka di sambut dengan lampu yang berkerlap kerlip, musik yang berdegung keras serta tak lupa dengan bau khas bir, wiski dan saudara saudaranya. (Name) sebenarnya risih dan takut pada pria yang sedari tadi memperhatikan dirinya dari atas hingga bawah akan tetapi Levi menjanjikan hal pada dirinya bahwa ia akan dilindungi dan ia percaya dengan janji manis itu.

Di tengah aula bar mereka di sambut oleh seorang pelayan yang mengarahkan mereka pada kursi ya g telah Levi pesan. Levi mengangguk lalu mengikuti pria itu menuju meja pesanan nya.

Acara pelelangan sebentar lagi dimulai, Levi menghabiskan waktu dengan meminum bir kadar alkohol rendah ia bilang tak ingin mabuk di awal. Sementara (name) ia tidak bisa minum minuman seperti itu, mual malahan. Sudah beberapa kali ia izin pergi ke kamar mandi untuk mengeluarkan isi perutnya membuat Levi merasa sedikit bersalah namun setelahnya ia tidak peduli.

Seorang MC berdiri dengan wibawa di atas podium. Menge-cek mikrofon nya hingga berbunyi nyaring menarik perhatian seluruh pengunjung.

Levi melihat kedatangan (name) yang wajahnya hampir pucat. Ia berdesis tak suka.

"Bisa tahan sebentar lagi? Acaranya akan dimulai."

(Name) membersihkan bibirnya dengan tisu seraya mengangguk lemah. Ia ingin melontarkan kalimat pedas memarahi Levi karena membawanya ke tempat laknat seperti ini akan tetapi tenaganya sudah habis akibat mengeluarkan isi perut. Es krim nya terbuang sia-sia.

"Baiklah selamat malam para hadirin yang terhormat! Terimakasih telah memenuhi undangan kami dalam acara pelelangan senjata tua. Ya! Seperti topiknya kita akan membandingkan-"

(Name) yang kembali mual membuat fokus Levi teralih padanya. Baru saja ia ingin menahan gadis itu, ia sudah pergi lagi ke kamar mandi.

Bau alkohol benar-benar melemahkan nya dan Levi baru tahu fakta tentang dirinya tersebut.

《♤☆♤☆♤☆♤☆》
Silahkan putar Video

Aula itu pecah. Berantakan bagai terhempas tornado. Gelas-gelas serta botol kaca pecahan nya tercecer di mana-mana membuat taplak meja putihnya ternoda. Levi kalang kabut mencari (name) di kamar mandi wanita namun tak ada. Gadis itu tak di temukan di manapun.

Suara peluru senapan yang dilepas menambah suasana menjadi lebih mencekam. Levi tak dapat berfikir jernih ketika terdapat beberapa anggota WQO menghadang jalan nya, menyodorkan mulut pistol. Mengintimidasinya.

Levi menggelutukkan giginya geram. Tak ada pilihan. Ia maju membiarkan peluru itu menghujam dirinya namun ia menghindar dengan gesit. Sayang pelurunya, mereka menembaki angin.
Setelah jaraknya sudah sekitar satu meter Levi melayangkan tendangan nya pada wajah anggota WQO tersebut. Kakinya melayang cepat membuat mereka semua pingsan.

Levi mengambil pistol dari sakunya kemudian menarik pelatuknya. Tak terjadi apapun, isi pelurunya habis. Levi membuang pistol mahalnya ke sembarang arah. Mengambil salah satu pistol anggota WQO kemudian menembaki kepala mereka untuk aman.

Lima sampai enam kepala itu terlubangi seketika membuat wajah Levi semakin berpeluh. Ia menyeka keringat di dahi dengan lengan. Mengambil isi peluru para anggota WQO itu lalu kembali melanjutkan pencarian (name) yang menghilang secara misterius.

Mine! Remember It!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang