Siwon bangun lebih dari awal dari yoona, ia sangat memanjakan istrinya ini. Karena ahjumma jung sedang cuti, ia yang menyiapkan sarapan untuk istrinya.
Setelah membuat nasi goreng, Siwon pun masuk ke kamar untuk memberikan yoona susu. Kebiasaan setiap hari.
"Sayang, minum susunya dulu" ujar Siwon dan Yoona perlahan bangkit untuk mengambil susu dari tangan suaminya.
"Oppa mandilah, aku akan siapkan sarapan"
"Oppa sudah siapkan. Oppa mandi dulu lalu kita makan bersama"
Yoona mengangguk dan Siwon menciumnya sebelum masuk ke kamar mandi.
***
Pernikahan mereka sudah lebih dari 1/2tahun. Perut yoona semakin besar dan dokter mengatakan ia sudah hampir melahirkan.
Yoona masuk ke kamar dan membawa dua gelas susu di tangannya. Kebiasaan baru, ia akan menghabiskan susunya jika ia melihat Siwon juga minum susu.
"Oppa sedang apa?" tanya Yoona, ia melihat suaminya sedang menyusun beberapa dokumen dan baju ke dalam kopernya.
"Besok oppa akan ke Shanghai untuk tanda tangan kontrak" ujar Siwon "Lusa oppa sudah kembali, kebetulan noona besok sore sampai di Seoul, jadi oppa memintanya untuk menemanimu"
Yoona mengangguk dan ia memberikan susu ke Siwon. Mereka menghabiskannya bersama.
"Ayo kita tidur" Siwon memapah yoona yang perutnya sudah sangat besar ke arah ranjang mereka.
"Jika bisa oppa tidak akan berangkat meninggalkanmu" ujar Siwon sambil membelai perut buncit istrinya "Tapi kali ini tidak bisa digantikan Kyuhyun,"
"Aku mengerti oppa"
"Gomawo" ia mencium kening istrinya.
***
Yoona bangun pagi-pagi untuk menyiapkan sarapan dan pakaian kerja untuk suaminya.
"Yoong, pagi ini bisa bantu oppa antarkan cek ini ke kantor. Kyuhyun sedang dalam perjalanan ke Busan"
"Mau berikan ke siapa oppa?"
"Ke Ahjushi Kim, di bagian keuangan"
"Baiklah"
"Tuan Park akan datang mengambil cek itu sekitar jam 11,"
"Baiklah oppa"
"Gomawo"
***
Yoona berangkat ke kantor setelah Siwon berangkat. Ia masuk ke ruangan divisi keuangan dan disana ahjushi kim sedang keluar.
"Tadi ahjushi ada berpesan untuk menerima giro ini jika samunim mengantarkannya" ujar staff finance itu.
"Baiklah, sajangnim mengatakan tuan park akan datang jam 11. Jangan lupa untuk membayarnya ya"
"Ne"
"Gomawo"
***
Im Yoona POV
Aku kembali ke rumah setelah mengantarkan giro itu. Yuri eonni telah tiba di rumah,
"Untung saja sekarang ada kamu, jika tidak dia tidak akan mengijinkanku menginap di tempatnya. Dia pelit sekali" ujar Yuri
"Eonni mau makan apa?" tanya Yoona
"Dengan perut sebesar ini kamu masih mau memasak?"
"Ne"
"Apa suamimu begitu pelit?sampai kamu harus mengurus semuanya sendiri"
"Tidak eonni, hanya saja aku terbiasa menyiapkan semuanya untuk Siwon oppa sendiri. Aku tidak suka orang lain yang menggurusnya"
"Istri yang baik"
"Apa eonni mau memesan makanan saja?"
"Aku ingin tidur" ujarnya. Ia baru menjalani perjalanan selama belasan jam, tidur lebih baik dari pada makan.
***
Saat aku baru akan membangunkan eonni untuk makan malam, aku terkejut dengan kehadiran oppa. Bukankah katanya ia akan kembali besok.
"Oppa, bukankah oppa bilang akan pulang besok?"
"Perusahaanku akan bangkrut jika pulang besok. Kenapa kamu begitu ceroboh?"
"Apa yang aku lakukan oppa?" tanyaku,
"Kenapa giro yang aku berikan tadi bisa dalam keadaan kotor? Tuan park marah besar dan semua bahan untuk proyekku diberhentikan begitu saja. Kamu tahu karena sedikit kesalahanmu berapa kerugianku hari ini?"
Apa yang terjadi. Aku memberikan giro itu dalam keadaan baik. Kenapa bisa begini?
"Katakan kenapa bisa begini?"
"Apapun yang aku katakan saat ini tidak akan membuatmu percaya padaku" ujarku "Aku hanya akan mengatakan satu hal, kamu itu suamiku, alasan apa yang membuatku harus menghancurkanmu? Kamu boleh tidak percaya tapi seorang istri tidak akan mengkhianati suaminya"
Aku meninggalkannya. Aku cukup kecewa dia menuduhku begitu. Air mataku mengalir, aku semakin sensitif.
***
Author POV
Siwon dan Yoona tidak berbicara sejak kejadian itu. Yoona masih sakit hati dituduh jadi apa pun yang Siwon katakan, ia tidak peduli.
Tengah malam, saat keduanya telah tidur. Yoona mendadak merasakan sakit yang luar biasa di perutnya. Keringat membasahi seluruh tubuhnya.
"Sakit,," ia mengenggam tangan siwon "sakit oppa"
Siwon terbangun dan ia terkejut melihat kondisi Yoona. Dengan cepat ia mengambilkan jaket dan segera memakaikan ke yoona sebelum mengangkatnya.
Ia membawa mobil dengan kecepatan tinggi dan sebelah tangannya memegang tangan Yoona.
"Sakit, oppa"
"Sebentar lagi kita akan sampai" ia juga tidak kalah gugup.
***
Siwon menemani yoona melahirkan. Ia menjadi sasaran yoona. Tangannya dicakar dan rambutnya dijambak oleh istrinya saat berusaha melahirkan bayi mereka.
"Selamat tuan nyonya, bayi anda seorang pria" ujar suster yang menggendong bayi mereka.
Yoona meneteskan air matanya
"Gomawo oppa. Karena oppa putraku memiliki seorang ayah"
"Jangan mengatakan begitu. Dia juga putraku. Putra kita" Siwon memeluk yoona
"Mianhae membuat oppa terluka" ujar yoona saat ia melihat bekas cakaran di tangan siwon
"gwenchana. Jika kamu melahirkan beberapa kali lagi, mungkin oppa akan lebih cepat botak" ujar Siwon dan Yoona tersenyum
Siwon pun kembali memeluknya dan menciumnya.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
TRAP
FanfictionJatuh cinta tidak pernah ada dalam kamusku, sampai aku bertemu denganmu. Aku terperangkap dalam keluguanmu, tanpa sadar aku jatuh cinta padamu. ~Choi Siwon Mungkin awalnya hubungan kita hanya karena sebuah pertanggungjawaban, tapi percayalah aku men...