Trap - 14

2.4K 284 30
                                    

Im Yoona POV

Setelah membuka mataku, aku melihat kedua mertuaku dan putraku berada di sampingku.

"Mommy" sapa putra sulungku,

"Yoong, kamu sudah sadar? Syukurlah" ujar eomma mertuaku

"Eomma, mana bayiku?" tanyaku

"Sedang di ruang baby, putramu sangat lucu dan sehat yoong. Mungkin sebentar lagi suster akan membawanya kesini" ujar Eomma

Aku mencarinya tapi tidak melihatnya sama sekali

"Ada apa yoong?" Tanya Appa mertuaku

"Aniy,"

"Appa tidak melihat siwon sejak tadi, apa bukan dia yang mengantarmu kesini tadi?" Tanya appa

"Mungkin oppa kembali ke kantor, tadi oppa yang mengantarku" ujarku berbohong, aku tahu dia pasti sedang menemui Tifanny eonni. Aku sudah memberinya kebebasan, aku tidak akan menghalanginya jika ia memang menginginkan Tifanny eonni kembali. Sudah cukup pengorbanan mereka. Aku terima jika ia marah padaku karena menyembunyikan ini darinya. Sudah terlalu lama aku berbohong,

"Appa baru menelepon kyuhyun dan katanya Siwon tidak berada di kantor sejak pagi tadi" ujar Appa lagi

Aku menangis, air mataku tidak tertahan lagi.

"Ada apa sayang?" Tanya eomma

"Siwon oppa pasti sedang menjenguk Tifanny eonni" ujarku

"Apa?" kedua mertuaku terkejut.

"Eomma tahu Tifanny eonni sedang mengandung saat itu?" tanyaku dan eomma mengangguk "Aku merasa begitu berdosa eomma, seharusnya aku tidak menikah dengan oppa. Jika aku tidak melakukannya, mereka tidak akan terpisah begitu"

"Apa maksudmu yoong? Tifanny mengandung?" Tanya appa

"Ne dan kemungkinan besar itu anaknya oppa. Aku tidak tahu mengapa ia memilih menggugurkan kandungannya daripada mengatakan padaku, aku tidak akan menyetujui pernikahan ini jika dia mengandung anak oppa" ujarku "Dan saat ini setelah semuanya berbeda, bagaimana aku bisa meninggalkan oppa untuknya lagi?"

"Siwon tidak akan meninggalkanmu yoong, percayalah pada eomma" ujar eomma

"Dan eomma menyembunyikan semua ini demi Siwon oppa tidak meninggalkanku?" tanyaku dan eomma mengangguk

"Mengapa eomma begitu tega melakukan semua ini?" mendadak kita mendengar suara Siwon oppa.

"Maafkan eomma" ujar eomma

"Semua ini salahku oppa, jangan menyalahkan eomma. Aku yang akan bertanggung jawab atas semua kesalahanku" ujarku dan ia menatapku dengan tajam. Sesuatu yang tidak pernah ia lakukan padaku selama ini.

Aku menunduk,

"Kamu begitu egois" ujarnya dan aku hanya menunduk, aku takut menatapnya. Aku melihat luka di matanya.

***

Setelah hari itu, ia tidak pernah menyapaku. Bahkan saat kembali ke rumah, ia bahkan tidak peduli aku tidur di kamar Darren. Aku tahu ia cukup kecewa padaku.

"Sayang, beberapa hari eomma tidak melihat Siwon. Apa dia begitu sibuk?" Tanya eomma, eommaku yang datang merawatku beberapa hari ini karena kedua mertuaku sudah kembali ke Jeju.

"Oppa mengatakan banyak proyek baru, jadi dia lebih sibuk dari biasanya" ujarku berbohong

"Kamu bisa menjaga mereka berdua sendiri?" Tanya eomma

"Ada beberapa pelayan yang membantuku, eomma tenang saja" ujarku

"Baiklah"

"Eomma juga tidak perlu repot-repot membawakanku makanan. Ada ahjumma yang menyiapkannya untukku"

TRAPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang