Im Yoona POV
Kakiku melangkah masuk ke dalam, seluruh tubuhku mendadak lemas. Ahjushi dan ahjumma berdiri di samping tempat tidur. Aku tidak tahu siapa orang itu karena seluruh tubuhnya ditutupi kain putih.
Aku menangis tanpa tahu siapa yang aku tangisin. Tapi aku merasa itu Sehun, pria yang aku cintai dan ia yang telah menanamkan benihnya padaku. Dia pria yang berbaring dibalik kain putih itu. Bagaimana bisa dia dengan tega meninggalkan aku.
"Yoong" ahjumma membawaku mendekat "Sehun meninggalkan kita semua yoong" ahjumma choi menangis sambil memelukku.
Kakiku semakin lemas. Aku menghampirinya dan ia tidak lagi bergerak. Aku membuka kain itu mencoba berharap jika pria itu bukan dia. Aku tidak peduli jika itu orang lain asalkan bukan Sehun.
Wajah dan seluruh tubuhnya telah gosong. Tapi cincin yang melekat di jarinya membuatku sadar, aku sudah kehilangan dia.
"Kenapa kamu tinggalkan aku begitu saja? Bukankah kita akan menikah, kamu mana boleh tinggalkan aku dan anak kita begitu saja. Aku tidak ijinkan kamu pergi begitu saja. Kamu bangun choi sehun" teriakku sambil menangis. Ahjumma choi berusaha menenangkan aku. Ahjumma juga tidak berhenti menangis sejak tadi.
Ahjushi choi dan Tifanny berusaha menenangkan kita. Aku harus bagaimana. Choi Sehun, aku mohon kamu bangunlah. Kamu tidak bisa pergi begitu saja. Air mataku tidak berhenti mengalir. Dia pergi tanpa mengatakan apa pun padaku. Aku tidak mau perpisahan yang seperti ini.
***
Ahjumma choi masih memelukku, walaupun dia masih menangis tapi ia berusaha menenangkan aku. Aku dan ahjumma duduk di kursi yang berada di koridor.
"Yoong, jangan menangis lagi" bujuk ahjumma choi, mataku sudah tidak sanggup buka lagi.
"Ahjumma, aku mohon suruh Sehun bangun. Aku tahu dia hanya mengerjaiku, dia berpura-pura tidur" ujarku dan ahjushi choi menghampiriku. Sedangkan Siwon oppa dan Tifanny sedang berada tak jauh dari kita membahas sesuatu.
"Yoong, jangan begitu. Sehun tidak akan tenang" ujar ahjushi choi
"Ahjushi, katakan padaku sehun hanya tidur" ujarku lagi
"Yeobo, tenangkanlah yoona dulu. Aku harus bicara dengan siwon" ujar ahjushi choi dan ia berjalan meninggalkan aku dan ahjumma.
***
Author POV
Tuan choi menghampiri putra sulungnya. Tifanny juga berada diantara mereka.
"Siwon a,"
"Ada apa aboeji?" tanya Siwon
"Kamu dan Tifanny baru saja mulai berhubungan, bolehkah aboeji mohon kalian akhiri saja?" tanya tuan choi dan keduanya menatapnya "Yoona tidak mungkin tidak menikah. Bagaimana pun dia mengandung keturunan keluarga choi. Aboeji minta kamu gantikan sehun untuk menikahinya"
"Aku sudah mengatakan hal ini pada oppa. Tapi dia tidak mau mendengarkan aku ahjushi" ujar Tifanny
"Maafkan ahjushi" ujar tuan choi pada tifanny
"Gwenchana ahjushi. Saat ini memang hal ini yang terbaik ahjushi. Aku juga seorang wanita. Aku tidak mungkin hanya diam melihat yoona melewati semua ini sendiri. Yoona lebih membutuhkan Siwon oppa daripada aku" ujar Tifanny
Siwon hanya diam
"Hal ini bukan berlangsung sehari dua hari. Tapi hubungan kalian akan berakhir selamanya" ujar Tuan choi
"Aku tahu" ujar Tifanny
"Baik, aku akan menikahinya. Mempertanggung jawabkan kesalahan adikku" ujar Siwon dan ia melangkahkan kakinya meninggalkan aboeji dan tifanny.
***
Tifanny dan Tuan choi masuk untuk mengabari pernikahan siwon dan yoona.
"Yeobo, kita harus bagaimana menghadapi besan?" tanya nyonya choi
"Pernikahan tetap akan berlangsung. Siwon yang akan menikahi yoona" ujar Tuan choi dan yoona menatapnya terkejut. Ia menatap tuan choi dan tifanny bergantian.
Tifanny tersenyum padanya.
"Lalu bagaimana dengan eonni?" itu pertanyaan yang muncul dari mulut yoona "Aku tidak mau menjadi perusak hubungan orang. Aku hanya mau Sehunku bangun kembali"
Air matanya kembali mengalir.
"Jangan khawatirkan aku yoong. Aku dan Siwon sudah sepakat untuk mengakhiri semuanya dan ia akan menikahimu" ujar Tifanny. Yoona tahu Tifanny hanya berbohong padanya. Ia tahu bagaimana perasaan mereka. Dan mereka berkorban karena kehamilan dia.
***
Im Yoona POV
Aku menggeleng, walaupun demi menjaga nama baik keluarga. Aku tidak bisa egois. Aku meninggalkan ruangan itu.
Di depan aku melihar Siwon oppa. Ia berdiri bersandar pada dinding sambil memejamkan matanya. Dia pasti membenciku.
"Oppa" panggilku dan ia membuka matanya
"Ada apa??" tanyanya
"Jangan korbankan hubungan kalian demi aku. Aku akan pergi dan pernikahan ini tidak perlu dilakukan" ujarku
"Pikirkanlah kandunganmu. Jangan memikirkan hal lain"
"Aku bisa menjaganya sendiri"
"Aku akan tetap menikahimu. Aku akan menggantikan Sehun menjagamu. Hal yang lain kamu tidak perlu khawatirkan" ujarnya dan ia berjalan meninggalkanku.
Ahjumma dan ahjushi yang mengantarku pulang. Appa dan eomma terkejut dengan kabar dari ahjushi dan ahjumma. Eomma pun menemaniku.
"Yoong" eomma memelukku "Jika kamu tidak ingin menikah dengan Siwon. Eomma akan membawamu keluar negeri. Kamu tidak perlu menikah dengannya jika itu membuatmu tidak bahagia"
"Eomma, kenapa ini harus terjadi?"
"Pernikahan harus jalan. Appa tahu Siwon pria yang baik. Ia bisa menggantikan posisi sehun untukmu" ujar appa
"Yeobo" eomma berusaha membujuk appa supaya mendukung keputusannya.
"Bagaimana pun saat ini kamu mengandung keturunan mereka. Jika kamu tidak sedang hamil, appa tidak akan memaksa" ujar appa dan aku memilih mengangguk
"Aku akan menikahinya" ujarku, maafkan aku oppa,eonni. Aku merusak hubungan kalian. Mianhae..
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
TRAP
FanfictionJatuh cinta tidak pernah ada dalam kamusku, sampai aku bertemu denganmu. Aku terperangkap dalam keluguanmu, tanpa sadar aku jatuh cinta padamu. ~Choi Siwon Mungkin awalnya hubungan kita hanya karena sebuah pertanggungjawaban, tapi percayalah aku men...