Trap - 1

5.8K 367 28
                                    

Choi Siwon berjalan dengan gaya coolnya keluar dari ruang rapatnya diikuti sekretarisnya.

"Setelah ini, apa ada pertemuan lagi?" tanya Siwon

"Kyuhyun sudah menggantikanmu untuk bertemu dengan Tuan Im, jadi tidak ada jadwal lain lagi" ujar Tifanny

"Baiklah, jika begitu ayo kita keluar makan siang" ujar Siwon, walaupun dia pria yang dingin tapi ia selalu memperhatikan bawahannya terlebih wanita itu adalah sahabatnya.

"Tapi sebaiknya kamu temui dulu adikmu. Dia sudah menunggumu sejak tadi"

"Sehun?"

Tifanny mengangguk. Siwon pun melangkahkan kakinya kembali ke ruangannya. Tidak biasanya adiknya datang ke kantornya.

***

Siwon masuk ke ruangannya dan melihat Sehun sedang bersama yoona. Ekspresi dingin dan datarnya berubah menjadi tatapan kesal.

"Menikah?" tanya siwon lagi, ia cukup terkejut dengan apa yang dikatakan adiknya itu. Sejak aboejinya memilih pensiun di usia muda karena sudah ada Siwon yang menggantikannya. Mereka tinggal berdua di seoul dan sekali-kali noona mereka menjenguk mereka.

"Yoona hamil hyung" ujar Sehun dan Yoona hanya menunduk. Semua terjadi karena malam itu mereka berdua menghadiri pesta dan mabuk. Padahal keduanya berjanji akan menikah setelah Sehun menjadi seorang dokter.

"Mereka sudah cukup dewasa untuk memutuskannya Siwon a, kamu jangan terlalu emosi" ujar Tifanny, ia sejak tadi berada di samping Siwon.

"Apanya dewasa? Mereka bahkan belum menyelesaikan kuliah mereka"

"Hyung, semua ini salahku. Aku harus bertanggung jawab" ujar Sehun

"Bicaralah dengan aboeji. Aku tidak mau mengurusmu" Siwon melangkahkan kakinya meninggalkan ruangannya.

Tifanny mengikuti Siwon. Ia tahu pria itu sedang kesal. Kesal antara dua hal, dia gagal mendidik adiknya atau karena wanita yang ia cintai kini sedang mengandung anak adiknya.

***

Yoona dan sehun memilih duduk di dalam mobil Sehun. Sehun menelepon aboejinya untuk memberitahu masalah ini. Dan diluar dugaan Tuan choi hanya mengatakan akan kembali ke Seoul besok.

"Yoong, mianhae atas sikap hyung"

"Gwenchana" yoona sambil tersenyum

"Aku akan bertanggung jawab yoong. Aku akan menikahimu"

"Tentu saja, bukankah aboejimu akan datang melamarku?"

"Aku tidak akan meninggalkanmu. Saranghae" Sehun memeluk Yoona.

***

Siwon dan Tifanny makan siang di restorant yang dekat dengan kantor.

"Bagaimana perasaanmu?"

"Aku baik-baik saja" ujar Siwon

"Aku menebak kamu sedang kesal karena wanita itu sedang hamil anak Sehun"

Siwon tersenyum miris

"Aku mengenalmu sejak lama, jadi jangan pernah mencoba untuk menipuku"

"Maka berpura-puralah menjadi kekasihku. Aboeji dan eomma akan marah jika aku belum memiliki kekasih saat pesta mereka nanti" ujar siwon

"Sayangnya kamu terlalu lambat, aku sudah memiliki kekasih. Jika belum aku akan mempertimbangkan tawaranmu saat itu" ujar Tifanny

"Kamu membuatku patah hati," ujar Siwon dan Tifanny memukulnya. Siwon pun tersenyum.

"Patah hatimu tidak sembuh-sembuhkah?"

Siwon hanya diam, dia baru pertama kali mengenal apa itu hati dan jatuh cinta tapi disaat itu juga hatinya hancur berkeping-keping.

"Jangan menemui wanita-wanita itu lagi. Jika kamu menginginkannya carilah istri" nasehat Tifanny

"Bahkan wanita jelek sepertimu menolakku, bagaimana aku bisa mendapatkan seorang istri?" ujar Siwon

"Choi siwon sialan" ujar Tifanny sambil memukulnya "Kamu tuh yang pria tua yang jelek"

***

Im Yoona POV

Beberapa hari ini Siwon oppa dan kekasihnya yang lebih sering menemuiku. Mereka membawakan makanan untukku. Sehun sedang menghadapi ujian, sehingga ia meminta hyungnya menemuiku. Itu yang Siwon oppa katakan.

Ahjushi dan ahjumma choi sudah datang melamarku beberapa hari yang lalu. Siap tidak siap sebentar lagi aku akan menjadi nyonya choi dan baby ini akan menjadi anak yang sah. Aku membiarkan keluargaku dan keluarganya yang menyiapkan semuanya.

"Sehun tidak menemui hari ini?" tanya Siwon oppa, hari ini dia datang sendiri menemuiku. Dia pria dingin. Aku agak canggung jika berduaan dengannya. Jadi jika bisa aku lebih memilih dia mengirim kekasihnya untuk menemaniku daripada aku bersamanya.

"Aniy, dia mengatakan dia masih dalam masa ujian"

"Oh" hanya kata itu yang keluar dari mulutnya.

"Tifanny eonni mana oppa?"

"Dia sedang sibuk"

"Jika oppa sibuk. Oppa juga tidak perlu menemaniku"

"Aku akan menemui oppamu sekalian. Jadi aku bukan sengaja datang menemuimu" ujarnya. Dia memang selalu seperti itu. Dingin dan tak berperasaan.

***

Author POV

Siwon diajak Seulong ke ruang kerja pria itu. Di dalam keduanya menikmati sebotol wiski.

"Kamu menyiapkan pesta besar untuk mereka?" tanya seulong dan siwon mengangguk

"Aku tidak mungkin mempermalukan seorang putri Lexus group" ujar Siwon

"Kamu juga cepatlah menikah"

"Wanitaku sudah hampir menikah dengan pria lain" ujar Siwon dan tanpa ia jelaskan tentu saja Seulong tahu siapa yang ia maksud.

"Tifanny juga bukan pilihan yang buruk"

"Jangan membahasku. Aku baik-baik saja walaupun masih sendirian" ujar Siwon tapi Seulong tahu pria itu kesepian. "Yang menjadi prioritasku adalah Hyundai, aku tidak punya waktu memikirkan yang lain"

"Benarkah?"

"Tentu saja, jika membutuhkan kebutuhan biologis, aku bisa mencari wanita malam"

"Itu tidak sehat wonie"

"Kamu juga pemain wanita, jangan mengatakan seolah kamu pria baik-baik"

"Aku sudah tobat sejak mengenal istriku,"

"Dan kamu pikir aku sembarangan memasuki wanita yang tidak aku kenal?" ujar Siwon

"Buktinya setiap malam, wanita yang berbeda," ujar Seulong dan tanpa ingin membalasnya lagi, siwon meneguk wiski di dalam gelasnya.

"Sehun begitu sibukkah akhir-akhir ini?"

"Dia sedang ujian"

"Aku hanya khawatir dia kabur dari tanggung jawabnya" ujar Seulong

"Kami pria choi bukan pria seperti itu. Kamu tenang saja" ujar Siwon dan tentu saja Seulong percaya. Sahabatnya ini yang paling bisa dipercayai, apa yang ia katakan maka itu yang akan ia lakukan.

Tapi pria ini begitu bodoh soal cinta.


TBC

TRAPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang