Trap - 6

3.4K 339 29
                                    

Yoona sedang membantu ahjumma membersihkan piring bekas makannya dengan Siwon.

"Yoong" panggil Siwon, ia berdiri di dekat dapur

"Ada apa oppa?"

"Bisa kita bicara?"

"Aku sedang,,"

"Nona biar ahjumma saja yang lanjutkan. Pergilah" ujar ahjumma jung

"Ne, gomawo ahjumma"

"Ada apa oppa?" tanya Yoona saat ia menghampiri Siwon yang duduk di ruang tamu.

"Kapan kamu akan periksa kandungan ke dokter?"

"Aku belum ke dokter lagi sejak,,"

"Ayo kita ke dokter sekarang" ujar siwon

***

Siwon membawa Yoona memeriksakan kandungan di dokter langganan keluarga choi. Dokter yang dulu membantu persalinan noonanya Siwon.

"Kandungannya baik-baik saja. Saya akan memberikan resep vitamin" ujar dokter kwon

"Jika begitu apakah istri saya boleh ikut saya melakukan perjalanan dengan pesawat?"

"Saya sarankan lebih baik jangan. Kandungan yang belum tiga bulan rentan akan keguguran"

"Baiklah" ia akan berangkat ke Manhattan untuk tanda tangan kontrak kerja sama dengan kliennya disana. Ia berencana mengajak Yoona ikut serta sekalian melewati natal disana, mengingat jika ia berangkat sendiri maka yoona akan sendirian saat natal.

***

Di dalam mobil. Siwon mencoba menghubungi Kyuhyun untuk menggantikannya berangkat. Kyuhyun juga tidak bisa karena kedua orang tuanya mengadakan pesta.

Siwon tampak diam sepanjang perjalanan

"Oppa, aku tidak kenapa-kenapa. Jika itu penting. Oppa bisa berangkat, aku akan baik-baik di rumah" ujar Yoona

"Jika oppa berangkat sendiri. Kamu akan sendirian saat natal"

"Aku bisa menghabiskan waktu di rumah"

"Benarkah?" tanya Siwon dan Yoona mengangguk "Oppa akan tenang"

"Aku bantu oppa packing barang" ujar Yoona

"Oppa bisa sendiri" ujar Siwon

"Oh" yoona pun memutuskan berjalan ke kamarnya

"Yoong. Bukan gitu maksud oppa. Oppa hanya bawa beberapa baju jadi tidak begitu repot" ujar Siwon

"Aku mengerti oppa tidak ingin aku ikut campur masalah oppa" ujar Yoona

"Yoong,,"

Yoona tidak peduli dan ia berjalan ke kamarnya.

***

Siwon berusaha tidak peduli. Ia membereskan isi kopernya sendiri dan apa saja yang perlu dibawanya. Tapi ia tidak bisa memejamkan matanya mengingat yoona.

Ia bangkit dan membongkar kembali isi kopernya dan memasukkan bajunya secara berantakan ke lemarinya.

Ia pun menghampiri kamar yoona.

"Yoong" setelah mengetuk ia membuka pintunya

"Kenapa oppa?"

"Aku bingung mau memilih baju apa untuk dibawa, bisa bantuin oppa?"

"Aku lelah,"

"Baiklah, jika begitu oppa telepon ahjumma saja. Soalnya biasanya ahjumma yang bantu oppa"

Yoona menghampiri Siwon

"Aku saja yang lakukan. Jangan nyusahin ahjumma"

Siwon tersenyum lalu ia membawa Yoona ke kamarnya.

***

Yoona tampak terkejut saat membuka lemari suaminya itu.

"Kenapa lemari oppa begitu berantakan?" tanya Yoona

"Namanya juga pria"

"Tapi oppa begitu prefectionis mana mungkin seperti itu"

"Jangan memberi tahu siapa pun ya"

"Ne, mulai hari ini aku akan membantu oppa membereskan lemari ini"

"Ada ahjumma,"

"Aku yang akan mengurusmu oppa, bukankah itu tugas seorang istri?"

"Jika kamu menganggap oppa suamimu. Maka tidurlah di kamar ini,"

"Tapi,,"

"Lupakanlah,"

Yoona membantunya menyusun kembali pakaiannya.

"Jika pekerjaannya cepat selesai, oppa akan kembali sebelum tahun baru" ujar Siwon dan Yoona mengangguk. Siwon masih berharap bisa melewati tahun baru dengan yoona.

***

Tuan Marcus melupakan janjinya dengan siwon. Untung saja sebelum berangkat Siwon kembali menghubunginya dan ternyata ia sedang berada di Osaka. Ia meminta Siwon untuk menemuinya saja disana.

Siwon membeli tiket two way, ia harus pulang untuk melewati malam natal dengan Yoona.

Setiba di Osaka, ia langsung menemui Tuan Marcus dan setelah kontrak ditandatangani. Dengan cepat ia berlari ke airport kembali.

Ia mengirimi yoona pesan dan meminta wanita itu menemuinya di Hyundai, dia meminta bantuan Kyuhyun menyiapkan sesuatu yang special untuk yoona.

Sedangkan Yoona, ia masih mengantuk saat ponselnya berbunyi. Ia membuka pesan itu dengan mata tertutup dan tanpa membacanya ia membalas ok.

Setelahnya ia membuang ponselnya ke sembarangan tempat dan lanjut tidur.

***

Siwon menunggu Yoona di rooftop gedung hyundai sesuai dengan janjinya.

Sedangkan Yoona ia duduk sendirian di balkon kamar sambil menikmati secangkir coklat hangat. Ia menatap jam, berpikir mungkin siwon belum tiba di manhattan maka sejak tadi belum menghubunginya.

Siwon mulai kedinginan menunggu Yoona. Jam makan malam telah berlalu dan malam mulai larut tapi Yoona belum juga tiba.

Saat tanggal di ponselnya telah berganti dari 24 menjadi 25. Ia memutuskan untuk tidak menunggu lagi.

Tiba di rumah, ia melihat yoona tertidur di sofa sambil mengenggam ponselnya. Walaupun ia tengah kesal tapi ia tetap menghampiri Yoona. Yoona terbangun karena tangan siwon yang begitu dingin.

"Oppa"

"Tidurlah di kamar"

Ia terlalu lelah untuk berdebat dan ia sangat dingin. Ia pun berjalan ke arah kamarnya.

Yoona menyusulnya. Ia merasa Siwon tidak baik-baik saja. Dan benar saja pria itu membaringkan tubuhnya tanpa berganti pakaian.

"Oppa," yoona menghampirinya

"Dingin, tolong nyalakan penghangat ruangan yoong"

"Penghangatnya sedang rusak oppa. Bukankah oppa yang menghubungi teknisinya kemarin"

Yoona mengambil baju tidur Siwon dan akan membantunya berganti pakaian.

"Kenapa oppa bisa kedinginan seperti ini" gumam Yoona

"Dingin,,,"

Ia pun meraih yoona dalam pelukannya. Yoona terkejut tapi kemudian ia membalas pelukan Siwon. Ia tahu ini merupakan salah satu cara menghangatkan badan dan ia membiarkan tubuhnya menjadi penghangat untuk suaminya.

Siwon meraihnya dalam pelukannya dan berbaring dalam selimut. Ntah siapa yang memulai lebih dulu tapi keduanya berciuman dan saling berbagi kehangatan. Pakaian keduanya berserakan dan Yoona membiarkan dirinya dimiliki seutuhnya oleh pria ini, pria yang kini berstatus suaminya. Ia berjanji akan berusaha mencintai pria ini.



TBC

TRAPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang