Trap - 16

2.5K 311 23
                                    

Siwon masuk ke mobil dan Yoona sedang menghapus foto-foto Sehun dari gallery ponselnya.

"Oppa, bagaimana keadaan eonni?" Tanya Yoona saat menyadari kehadiran Siwon. Siwon hanya menggeleng. Ia memang sudah beberapa hari ini tidak mengunjungi Tifanny. "Gomawo oppa sudah baik padaku selama ini"

"Kenapa kamu menyembunyikan masalah ini dariku? Apa kamu bekerja sama dengan eomma?"

"Tidak, aku bersumpah aku tidak melakukannya. Jika aku tahu eonni mengandung anakmu, aku tidak akan diam saja. Aku pasti akan melakukan sesuatu untuk kalian"

"Tapi kamu menyembunyikannya"

"Maaf, saat itu aku sedang mengandung Brian. Aku sudah memutuskan memberitahumu tapi saat bertemu denganmu dan kamu memelukku, semua keputusanku berubah menjadi keegoisanku. Aku tidak membicarakannya padamu, dan aku diam-diam menemuinya setiap hari" Yoona menangis. "Aku pernah begitu jahat mendoakannya tidak pernah membuka matanya karena takut ia merebut oppa kembali. Tapi kemudian aku meminta maaf padanya, aku berharap ia sadar tapi tidak mengambil oppa dariku. Nyatanya aku salah, oppa hanya mencintai dia, dia adalah jiwa oppa. Jika ia sekarat oppa juga sekarat dan jika ia tidak pernah sadar lagi, oppa juga tidak akan pernah bahagia"

"Kamu tidak mempercayaiku?" Tanya Siwon

"Aku tahu oppa melakukan semua ini hanya demi Darren dan keluarga oppa" ujar Yoona "Jika saat ini oppa mengatakan akan kembali padanya, aku akan menyetujuinya walaupun aku akan mati kesakitan setelahnya. Tapi aku hanya ingin oppa bahagia"

Siwon menghapus air mata Yoona. Ia memilih untuk tidak membahas masalah ini lagi.

"Kamu sudah makan?" Tanya Siwon dan Yoona menggeleng "Kita makan bersama"

"Aku sudah harus menjemput Darren dan sebentar lagi aku akan kembali bekerja" ujarnya

"Aku akan menyuruh Kyuhyun melakukannya. Dan mulai sekarang kamu tidak perlu bekerja lagi, aku tidak mengijinkan,,"

"Tapi,"

"Dengarkan aku, aku suamimu. Aku yang berkewajiban memenuhi semua kebutuhan istriku dan anak-anakku. Jangan membantah" ujar Siwon

"Oppa akan segera kembali pada eonni,,"

"Aku tidak,," ucapan Siwon terpotong karena ponselnya berbunyi. Siwon tidak berbicara sepatah kata pun dan kemudian ia mengakhiri panggilannya. Ponselnya terjatuh. Ia menenggelamkan kepalanya pada stir. "Tifanny, dia sudah pergi" ujarnya

"Oppa" Yoona memegang pundaknya, ia tahu kesedihan suaminya karena kepergian wanita yang ia cintai itu.

"Tinggalkan aku sendiri" ujar Siwon dan Yoona pun meninggalkannya.

***

Im Yoona POV

Dua tahun berlalu begitu saja, sejak hari itu hidup kita memang seperti tidak saling mengenal. Hanya jika ada anak-anak maka kita akan berbicara. Selebihnya kita lebih banyak diam dan tidak pernah saling menyapa. Walaupun aku masih menyiapkan segala keperluannya, tapi kita tidak pernah bicara.

Terkadang Aku berpikir mungkin ia menginginkan perpisahan denganku hanya saja saat ini tidak ada alasan melakukannya karena tidak ada lagi Tifanny eonni. Dia begitu dingin, bahkan dia tidak pernah menyentuhku lagi, mungkin ia lebih memilih mencari wanita diluar sana daripada bersamaku. Kita tidur bersisian dan saling membelakangi. Kita juga tidak pernah bertengkar seperti suami istri pada umumnya.

Aku pulang dari café agak malam hari ini, boss tempatku bekerja baru kembali sekitar jam 6 lewat. Biasanya ia mengijinkanku pulang sebelum jam 5 sore. Tapi hari ini karena dia memiliki kepentingan, maka aku yang pulang lebih lambat. Tiba di rumah aku mendengar suara tangisan Darren. Ia sedang berlutut di hadapan Siwon oppa dengan pakaian yang begitu kotor dan tangan yang terbuka seperti siap menerima pukulan. Sedangkan Brian, ia sedang duduk di samping Siwon yang sedang memegang rotan.

"Apa yang kamu lakukan pada anakku?" tanyaku, aku merasa begitu sedih, walaupun Darren bukan anaknya. Ia tidak seharusnya memperlakukan Darren dengan begitu.

Ia menatapku tanpa bicara

"Darren berdiri" ujarku

"Aku sedang mendidiknya" ujarnya pada akhirnya dan Darren masih tidak berani berdiri. Ia masih membuka tangannya untuk Siwon pukul

"Aku bisa mendidik anakku sendiri, tidak perlu kamu" ujarku dan aku membawa Darren kamar dan ia sedang duduk di ranjang menungguku.

"Aku tahu dia bukan anakmu, tapi kamu tidak perlu membencinya. Semua ini salahku, tidak ada hubungan apapun dengan Darren" ujarku, aku begitu marah karena ia melampiaskan semua kemarahannya pada Darren. Tadi saat melihat ahjumma membersihkan tubuh Darren, aku melihat banyak luka di tangan dan kakinya.

"Kamu menilaiku begitu rendah?" Tanyanya

"Karena dia bukan anakmu maka kamu sanggup melukainya begitu" ujarku

"Jika itu pemikiranmu, aku tidak akan menyalahkanmu. Dan mulai detik ini aku tidak akan mengurusnya lagi, aku tidak akan peduli apa pun tentangnya lagi"

"Di hatimu memang tidak pernah ada kita" ujarku dan ia mengangguk

"Jika memang itu yang ada di pikiranmu maka lanjutkanlah. Aku tidak akan menyangkal penilaianmu" ia meninggalkanku sendiri. Begitulah kita, kita akan memilih diam tanpa berusaha menjelaskan kesalah pahaman.

"Mommy" aku melihat Darren masuk ke kamarku

"Ada apa sayang?"

"Daddy dimana?" Tanya Darren, ia memang begitu akrab dengan siwon sehingga setelah mendapat hukuman, ia masih saja menemui Siwon. Bagaimana jika ia tahu Siwon tidak menyayanginya seperti ia menyayangi Siwon. Pasti ia akan terluka sama sepertiku.

"Sini sayang," ia menghampiriku dan aku menciumnya, "Apa masih sakit?" tanyaku dan ia menggeleng.

"Mommy tidurlah, aku harus menemui daddy dulu" ujarnya, ia menciumku dan setelahnya ia meninggalkanku.

***

Author POV

Darren menghampiri Siwon di ruang kerjanya. Pria itu sedang duduk dalam ruangan gelap itu.

"Daddy" panggil Darren dan Siwon membuka matanya

"Sayang, ada apa? Kenapa belum tidur?" Tanya Siwon

"Daddy sedang apa disini? Jika mengantuk kenapa tidak tidur di kamar saja? Mommy sudah di kamar"

"Daddy sedang bekerja,,"

"Gelap begini bagaimana bekerja daddy"

"Sayang, sudah malam. Tidurlah. Besok harus sekolah lagi" ujar Siwon

"Daddy, aku minta maaf. Aku janji lain kali aku tidak akan berkelahi lagi dan meninggalkan Brian di tengah jalan begitu. Aku akan menjadi hyung yang baik yang melindungi adikku"

"Jangan menangis lagi, bagus jika sudah tahu dimana kesalahanmu dan kenapa daddy menghukummu" ujar Siwon

"Ne daddy, maafkan aku" ujar Darren, "Aku akan minta maaf pada Brian juga, karena aku ia mendapat luka juga"

Siwon mengangguk,

"Sudah malam, tidurlah" ujar Siwon

"Good night daddy," Darren mencium Siwon dan Siwon menciumnya juga.

"Bahkan anak kecil lebih dewasa darimu" gumam Siwon sambil mengusap wajah yoona dalam foto yang berada di atas meja kerjanya.







TBC

TRAPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang