Siwon selalu menjadi suami siaga yang menjaga di belakang istrinya. Yoona tampak kekanak-kanakan, sejak turun dari pesawat ia terus meminta Siwon mengantarnya ke menara eiffel.
Saat tiba disini, ia berputar-putar menikmati musim gugur di bawah menara eiffel. Banyak pasangan lain yang juga sedang bermesraan sehingga dengan tanpa rasa malu Yoona meraih leher Siwon dan menciumnya.
Siwon menikmati ciuman istrinya sambil memeluk erat pinggangnya.
"Aku sangat mencintaimu oppa. Sampai aku lupa cara untuk menghentikannya" bisik Yoona dalam pelukan mesra suaminya.
"Maka jangan pernah berhenti. Karena oppa juga tidak akan pernah bisa berhenti selama jantung ini masih berdetak"
"Aku mencintaimu Choi Siwon" teriak Yoona "Jeongmal saranghae"
"Love you too my wife"
***
Hujan turun setibanya mereka di kamar hotel.
"Ah sayang sekali aku tidak bermain air hujan"
"Oppa tak mau liburan kita sia-sia karena kamu sakit ya"
"Arraseo tuan choi"
"Kok makin lama makin cantik sih nyonya choi" goda Siwon
"Aku semakin bulat oppa" ujarnya "Semua bajuku hampir tidak muat lagi"
"Oppa lebih suka kamu tidak memakainya"
"Aku serius oppa"
"Lalu?" Siwon pura-pura tidak peka. Padahal ia tahu ini hanya ide Yoona, istrinya itu sudah merencanakan semua ini. Ia akan memborong semua departement store disini untuk dibawa kembali ke Seoul. Dia bahkan membiarkan kopernya hanya berisi dua pakaian.
"Oppa mau aku tidak berpakaian karena pakaianku tidak muat lagi. Lihatlah aku bulat seperti ini karena oppa" ujar Yoona dengan matanya yang berseri-seri
Siwon memperhatikan istrinya yang duduk di atas pangkuannya dengan kaki terbuka lebar dengan tatapan menyelidiki.
"Ne memang sangat bulat" ujarnya dan matanya tertuju pada dada istrinya
"Choi yadong, apa yang kamu lihat" teriak yoona saat menyadari pandangan suaminya
"Baiklah, katakan dengan jelas, apa yang harus kita lakukan?"
"Oppa tidak peka" Yoona memanyunkan bibirnya tapi Siwon tersenyum melihat tingkah istrinya.
Ia mengeluarkan black card unlimitednya dan memberikannya pada Yoona.
Yoona tersenyum
"Gomawo oppa"
"Lalu apa hadiah untuk oppa?" tanya Siwon
Yoona menciumnya
"Aku bisa belanja berapa banyak pun kan oppa?"
"Ne, nanti totalnya dipotong dari uang bulanan, okay?"
"Pelit, perhitungan,"
"Kamu juga pelit. Hanya menciumku sekilas" ujar Siwon
Yoona kembali mengecup bibir suaminya dan keduanya terbuai dalam ciuman yang panas itu.
***
Siwon membawa bungkusan belanja yoona saat kembali ke hotel. Total belanjaan yoona hari ini sudah bisa untuk membeli sebuah mansion di Seoul.
"Ternyata mahal sekali harga ciuman istriku ya" ujarnya
"Apa oppa tidak pernah dengar pepatah? Suami yang baik itu adalah suami yang sibuk mencari uang untuk dihabiskan istrinya"
"Tidak pernah ada pepatah seperti itu" ujarnya, ia bukan pelit ataupun perhitungan. Tapi ia kesal wanita itu kalap mata saat meliha tulisan diskon. Lihatlah semua yang dibelinya bahkan tak tampak berguna. Gaun kekurangan bahan seperti itu, memangnya mau dipakai dimana. Siwon tidak mungkin membiarkannya berpakaian seperti itu diluar.
"Oppa masih kesal karena gaun-gaun itu?" yoona merangkul pinggang suaminya dan menyandarkan kepalanya di bahu Siwon
"Tidak"
"Aku hanya ingin menyenangkan oppa" ujarnya "Aku akan membagikan ke istri kyuhyun saja"
"Dan membuat setan itu murka" ujar Siwon
"Dia itu setan dengan tingkat mesum yang tinggi. Dia pasti senang" ujar Yoona
"Oppa jangan marah lagi. Bagaimana jika kita mandi bersama?" Yoona mengatakannya seperti tak ada malu lagi.
Siwon menggeleng
"Wae?"
"Oppa tidak yakin hanya akan mandi jika berduaan di dalam sana" ujar Siwon "Kamu sudah seharian berlarian untuk memburu diskon. Oppa tidak ingin terjadi apa-apa padamu dan bayi kita"
"Baiklah jika oppa tidak mau, padahal aku pengen" ujarnya "Mungkin aku memang sudah jelek sekali sehingga oppa tidak menginginkan aku"
"Yoong,"
"Sudah pendek, bulat. Aku tidak bisa bayangkan mungkin beberapa bulan ke depan jari tanganku akan menjadi jempol semua" ngomelnya sendiri. Yoona tidak pendek hanya saja suaminya yang terlalu tinggi.
"yeobo"
"Gwenchana, jika oppa tidak mau. Lain kali jangan memintanya ya"
"Sayang,"
"Masuk atau tidak ada lain kali?" ancam yoona dan akhirnya membuat siwon mengikuti istrinya
***
Keduanya duduk di balkon kamar menikmati secangkir tea hangat di malam musim gugur ini. Musim yang paling menyenangkan di Paris. Yoona duduk di pangkuan suaminya. Duduk menyamping dengan tangan melingkar di leher Siwon dan kepalanya bersandar di dada suaminya.
"Sepertinya kita benar-benar melupakan anak kita" ujar Siwon
"Aku ingin seperti ini dengan oppa"
"Kamu manja sekali sayang"
"Di dua kehamilanku sebelumnya, aku tidak bisa bermanjaan seperti ini pada suamiku. Aku mengira suamiku mencintai wanita lain" ujarnya
"Lain kali jangan suka mengira-ngira lagi"
"Baiklah suamiku"
"Maafkan oppa tidak memperhatikanmu saat mengandung Darren dan brian"
"Gwenchana oppa. Asalkan oppa bersedia menukarkan saat-saat itu dengan menemaniku sampai rambut kita memutih dan mencintaiku seorang saja"
"Tidak ada yang lain selain kamu sayang"
"Aku mencintaimu oppa"
"Oppa juga mencintaimu"
"Aku akan mengatakannya setiap hari sampai oppa bosan mendengarkannya"
"Tidak ada kata bosan dalam kamusku. Kamu dan anak-anak kita adalah anugerah terindah dari Tuhan" bisik siwon
"Oppa, aku mau lagi" bisik Yoona dan ia menggigit telinga suaminya.
"Apa?"
"Oppa jangan pura-pura polos. Aku tahu oppa lebih mesum dari siapa pun"
"Kamu akan kelelahan sayang"
"Gwenchana" ujar Yoona "Aku cukup kuat untuk memuaskanmu oppa"
"Oppa akan mengganti namamu menjadi Im Mesum"
"Choi Yadong" balas Yoona
Lalu Siwon mengangkat istrinya ke kamar untuk melanjutkan permintaan istrinya. Ia akan melakukannya sampai istrinya berteriak minta ampun. Choi Yadong, nama yang pas untuknya.
END
KAMU SEDANG MEMBACA
TRAP
FanfictionJatuh cinta tidak pernah ada dalam kamusku, sampai aku bertemu denganmu. Aku terperangkap dalam keluguanmu, tanpa sadar aku jatuh cinta padamu. ~Choi Siwon Mungkin awalnya hubungan kita hanya karena sebuah pertanggungjawaban, tapi percayalah aku men...