Tifanny masuk ke ruangan Siwon dengan membawa beberapa berkas.
"Kenapa wajahmu seperti itu? Bukankah seharusnya kamu berbahagia, sebentar lagi dia akan menjadi milikmu" ujar Tifanny
"Bukan keadaan seperti ini yang aku inginkan"
"Ini namanya takdir. Semua sudah diatur Tuhan dengan baik"
"Sudahlah jangan membahas tentangku. Kamu sendiri?"
"Aku akan resign setelah pernikahanku nanti"
"Kenapa? Suamimu tidak membiarkanmu bekerja padaku?"
"Karena aku mencintaimu bodoh" gumam Tifanny "Aku ingin menjadi istri yang baik"
"Baiklah, aku akan mulai mencari penggantimu. Hanya saja jangan pergi tanpa kabar. Arraseo?"
"Ne sajangnim" Tifanny melangkahkan kakinya meninggalkan ruangan Siwon setelah meletakkan berkas itu di meja pria itu. Dia menyimpan rasa cukup lama terhadap Siwon. Hanya saja ia tahu pria itu mencintai Yoona, ia tidak ingin merusak hubungan persahabatan mereka dengan mengungkapkan perasaannya pada Siwon. Ia terus berpikir seandainya saja ia belum bersama dengan Changmin saat Siwon menawarinya menjadi kekasihnya. Ia akan menyetujuinya tanpa berpikir. Hanya saja saat itu ia sudah terlalu jauh dengan Changmin, ia tidak ingin mengecewakan siapa pun.
"Oh ya Fanny ya. Bagaimana jika Yoona saja yang menjadi penggantimu?" tanya Siwon sebelum Tifanny keluar.
"Terserah kamu saja"
"Sepertinya ada yang aneh dengannya" gumam Siwon
***
Siwon mengunjungi Yoona setelah pulang kerja. Ia membawa makanan untuk Yoona.
"Apakah hari ini baik-baik saja?" tanya Siwon dan Yoona mengangguk
"Kamu kenapa?" tanya Siwon lagi
"Aku hanya tidak terbiasa oppa baik padaku seperti ini" ujar Yoona
"Ne, aku mengerti"
"Oppa, tifanny eonni?"
"Aku sudah katakan jangan pikirkan hal apa pun. Kamu hanya perlu pikirkan kandunganmu, masalah lain biar aku saja yang selesaikan"
Yoona memilih mengangguk. Pernikahannya tidak bisa batal. Appanya akan mengamuk jika sampai batal.
"Beberapa hari ini aku mungkin tidak bisa mengunjungimu. Aku harus mengerjakan banyak pekerjaan sebelum mengambil cuti"
"Gwenchana"
"Jika kamu butuh sesuatu, kirimkan aku pesan dan aku akan memenuhinya"
Yoona mengangguk lagi. Hanya begitu hubungan mereka. Dingin dan canggung. Tapi percayalah Siwon hanya berusaha tampak sedingin mungkin, itu untuk menutupi rasa bergetarnya. Jantungnya berdetak cukup kencang setiap melihat Yoona.
"Masuklah, aku pulang" ujar Siwon
***
Im Yoona POV
Aku menatap diriku, aku tidak tahu apakah ini benar diriku? Terlalu indah, aku berada dalam balutan gaun pengantin. Hari ini seharusnya hari yang sangat bahagia untukku. Hanya saja aku tidak tahu apa yang aku rasakan saat ini. Aku seperti seorang penghancur hubungan orang. Aku tidak tahu apakah aku masih pantas bahagia.
Air mataku menetes,
"Jangan menangis yoong. Nanti make up nya luntur" itu suara Tifanny eonni. Aku tidak tahu terbuat dari apa hatinya. Dia masih bisa tersenyum setelah melepaskan pria yang ia cintai untukku
"Eonni mianhae"
"Gwenchana" ia menepuk pelan punggungku. Aku benar-benar ingin menangis. "Siwon pria yang baik, aku yakin dia akan memberikan cinta sebesar cinta sehun padamu ataupun lebih. Aku minta kamu jangan melukainya"
Aku mengangguk. Bagaimana aku membalas semua kebaikannya. Bagaimana bisa aku menjadi orang yang begitu jahat. Memisahkan dua orang yang saling mencintai. Tuhan maafkanlah aku.
"Sudah siap sayang?" appa dan eomma masuk untuk melihatku. Aku mengangguk dan Tifanny eonni meninggalkan kita.
Eomma mengenggam tangannya
"Gomawo" aku melihat eomma meneteskan air matanya
"Gwenchana ahjumma. Sudah seharusnya" ia menghapus air mata eomma. Setelah itu ia keluar.
"Senyumlah sayang. Hari ini hari bahagiamu" ujar eomma
"Appa tahu kamu belum bisa terima. Tapi percayalah Siwon pria yang baik dan ia akan mencintaimu" ujar appa, aku tidak yakin akan hal itu. Dan aku juga tidak berharap. Karena bagaimana pun aku juga tidak mencintainya.
***
Appa membawaku menuju altar, disana ia berdiri menantiku. Sepanjang jalan, appa terus menasehatiku. Rasanya aku ingin sekali menangis. Aku baru tahu dulu eomma tidak mencintai appa tapi kini semua berubah karena perjuangan appa.
Dia menatapku, aku semakin gugup. Setelah ini dia adalah suamiku dan aku adalah istrinya. Aku akan berubah menjadi nyonya choi. Bukan nyonya choi kedua tapi yang pertama. Dulu aku berpikir aku akan menjadi istri dari sehun nyatanya hari ini aku harus menikah dengan pria bermarga choi juga tapi bukan sehun melainkan hyungnya. Choi Siwon.
"Jagalah putriku dengan baik" ujar appa saat menyerahkan tanganku ke Siwon oppa. "Jadilah istri yang baik untuk suamimu"
"Baik aboenim" ia memanduku berbalik menghadap pendeta yang berada di depan kita. Sekilas aku melihat Tifanny eonni duduk di samping eomma choi. Matanya penuh dengan air mata tapi bibirnya terus tersenyum.
"Tuan Choi, apa sudah siap?" tanya pendeta dan Siwon mengangguk.
"Nona Im, apa sudah siap?" tanyanya padaku dan aku mengangguk
Siwon oppa mengenggam tanganku.
"I Choi Siwon take You Im Yoona to be my wife, to have and to hold. I promise from this day forward, you shall not walk alone, may my heart to be your shelter and my arms be your home. I promise to work at our love and always make you a priority in my life. With every beat of my heart, I'll love you"
"I Im Yoona take You Choi Siwon to be my husband. I promise to love and cherish you. I promise to walk by your side forever as your best friend, your lover and your soulmate. I give you my hand, my heart and my unconditional love from this day forward and all the days of our life"
Lalu ia memasangkan cincin di jariku. Cincin itu bukan yang dibeli Sehun. Aku belum pernah melihat cincin ini. Apakah Siwon oppa membeli yang baru.
Kemudian berganti aku yang memasangkan cincin di jarinya. Mulai hari ini dia adalah suamimu Im yoona. Dia masa depanmu bukan lagi Sehun.
Ia membuka kerudungku dan menciumku sekilas.
"Gomawo oppa" bisikku
"Aku akan menjagamu dengan baik" ujarnya dan aku mengangguk. Air mata ini terus mengalir. Aku sangat merasa bersalah pada dua orang ini. Bagaimana aku bisa begitu egois merampas kebahagiaan mereka.
Maafkan aku oppa..
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
TRAP
FanfictionJatuh cinta tidak pernah ada dalam kamusku, sampai aku bertemu denganmu. Aku terperangkap dalam keluguanmu, tanpa sadar aku jatuh cinta padamu. ~Choi Siwon Mungkin awalnya hubungan kita hanya karena sebuah pertanggungjawaban, tapi percayalah aku men...