Trap - 7

3.5K 332 20
                                    

Yoona terbangun lebih dulu keesokan paginya. Ia berada dalam pelukan suaminya di bawah selimut yang sama. Ingatannya kembali ke kejadian tadi malam. Mereka melakukannya lagi dan lagi.

Wajahnya memerah mengingatnya. Kejadian kemarin merupakan kali keduanya ia melakukannya. Sehingga saat ini ia masih merasakan perih di daerah sensitifnya akibat suaminya yang terlalu bersemangat.

Siwon masih memeluk erat tubuhnya sehingga ia susah bergerak. Dan ia memutuskan untuk pura-pura tidur lagi, ia tidak tahu harus mengatakan apa nanti, jika suaminya bangun.

Ia teringat sesuatu, ia pun memutuskan bangkit. Ia melepaskan tangan suaminya dari pinggangnya. Lalu mengecek suhu tubuh suaminya itu.

"Masih panas" gumamnya dan akhirnya ia meraih kemeja siwon yang paling dekat dengannya untuk ia pakai. Dengan langkah yang pelan ia turun dari ranjang menuju kamar mandi.

Saat kembali, ia membawa handuk yang sudah ia basahi dengan air dingin untuk mengompres dahi Siwon.

Siwon terbangun karena rasa dingin di kepalanya.

"Oh mianhae, aku membuat oppa terbangun" ujar Yoona "Oppa pegang dulu, aku ambil sarapan dan obat untuk oppa" Yoona berdiri dan berjalan pelan, karena rasa sakit di selangkangannya.

"Kamu kenapa yoong?" tanya Siwon, ia merasa aneh dengan cara jalan istrinya itu.

"Semua ini gara-gara kamu, berani tanya lagi" gumamnya dan ia berbalik hanya tersenyum pada Siwon "gwenchana"

"Tapi cara jalanmu,," ujar Siwon dan ia teringat apa yang terjadi tadi malam. Istrinya masih seperti perawan saat ia masuki. Ia pun bangkit dari tidurnya dan mengangkat yoona ke tempat tidur. "Berbaringlah"

Yoona hanya menuruti apa yang Siwon katakan. Pria itu lalu masuk ke kamar mandi dan keluar sambil membawa handuk basah yang hangat.

"Oppa mau apa?" tanya yoona gugup

"Bukalah kakimu"

"Aku malu,"

"Aku sudah melihatnya semalam, jadi tidak perlu malu padaku lagi" ujar Siwon

"Tapi,," Yoona tidak mampu berkata apa pun lagi saat Siwon membuka paksa kakinya untuk mengompres air hangat di daerah sensitif istrinya

"Oppa, aku sudah enakan. Oppa berbaringlah. Biar aku ambil sarapan dan obat untuk oppa"

"Apa kamu pikir oppa akan membiarkanmu berpenampilan seperti ini keluar dari kamar?" tanya Siwon sambil menunjuk Yoona yang hanya berbalut kemejanya yang kebesaran di tubuh yoona tanpa dalaman apapun. "Kamu tetap berbaring dan oppa yang ambil"

***

Siwon kembali dengan semangkok bubur di tangannya dan segelas susu.

"Makanlah" Siwon meniup buburnya agar dingin dan kemudian ia menyuapi yoona.

"Oppa mianhae" ujar Yoona

"Wae?"

"Oppa sakit, seharusnya aku yang merawat oppa. Jadi sebaliknya"

"Gwenchana, oppa baik-baik saja"

"Sini aku yang suapin oppa saja" Yoona meminta Siwon bersandar dan ia yang menyuapi suaminya itu.

"Apakah masih sakit?" tanya Siwon

Yoona menggeleng

"Mianhae oppa membuatmu kesakitan"

"Gwenchana oppa" ujar Yoona

Lalu ponselnya berbunyi. Ia mengangkatnya.

"Im Yoona kenapa tidak membalas pesanku?" ngomel oppanya saat ia baru menjawab telepon

"Aku tidak tahu oppa mengirimiku pesan. Aku baca dulu" ia mematikan ponselnya dan mengecek inboxnya. Matanya tertuju pada nama Siwon yang muncul di inboxnya. Dengan layar depan terlihat balasan ok.

"Oppa, oppa sakit karena menungguku?" tanya Yoona dengan perasaan bersalahnya dan Siwon hanya mengangguk "Mianhae oppa. Aku baru tahu jika oppa mengirimiku pesan"

"Lalu balasan ok nya?"

"Aku tidak tahu. Tapi terkadang aku memang membalas pesan dalam tidurku"

"Choi Siwon tabahkan hatimu" ujarnya "Siapa suruh memiliki istri yang masih belum dewasa"

"Oppa bilang apa?"

"Aniy,,"

"Lain kali oppa harus meneleponku untuk memastikan aku membaca pesan atau tidak seperti yang oppaku lakukan tadi"

"Kenapa aku memiliki istri yang lebih mirip keponakanku" ujarnya lagi

"Apakah aku imut seperti Jessi?" tanyanya sambil membuat aegonya.

"Apakah aku imut seperti Jessi?" tanyanya sambil membuat aegonya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Siwon tersenyum sambil mendorong kepala istrinya itu.

"Appo oppa" ujar Yoona

"Kenapa pagi ini kamu manis sekali sih" Siwon memeluk Yoona

"Oppa juga setelah sakit tambah manis. Aku khawatir demam oppa semalam membuat otak oppa konsret" ujar Yoona

"Pindahlah ke kamar ini dan tidur dengan oppa" ujar Siwon

"Oppa, apakah tidak mengapa?"

"Tentu saja, bukankah suami istri harus tidur sekamar?"

"Bukankah oppa yang menyiapkan kamar lain untukku?" tanya yoona

"Oppa hanya takut kamu tidak terbiasa bersama oppa"

***

Im Yoona Pov

Sudah sebulan berlalu sejak oppa sakit itu. Sejak itu hubungan kita semakin membaik juga. Aku sadar aku mulai memiliki rasa untuknya, dia juga baik padaku, tapi aku tidak tahu bagaimana perasaannya padaku.

Hanya saja aku tidak pernah lagi melihat Tifanny eonni. Dan Siwon oppa tidak pernah mencarinya lagi. Dalam hati aku berharap semoga Tifanny eonni tidak muncul lagi selamanya karena aku menginginkan hubunganku dengan oppa selamanya bukan hanya karena baby dalam kandunganku.

Tuhan maafkan aku jika aku berpikiran begitu egois, hanya saja aku tidak ingin berbagi suamiku. Aku berharap dia juga mencintaiku seperti perasaanku padanya.





TBC

TRAPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang