Im Yoona POV
Pesta berakhir dan Siwon oppa membawaku ke rumahnya. Ia tidak lagi tinggal di mansion sejak ia menjadi CEO Hyundai. Aku yakin rumah ini pasti ia siapkan untuk pernikahannya dengan Tifanny. Memikirkan hal itu aku semakin bersalah.
Ia langsung masuk ke ruang kerjanya tanpa mengatakan apa pun. Akhirnya aku diantar ahjumma jung ke kamar yang sudah ia sediakan untukku.
"Sehun, kenapa kamu harus tinggalkan aku? Kamu membuatku berada dalam keadaan serba salah," aku memeluk bantalku dan menangis.
Aku berpura-pura tidur saat mendengar bunyi pintu terbuka. Dia menghampiriku, aku merasakan tempat tidur di sebelahku.
"Sehun, kenapa kamu bisa membuat gadis yang bahkan belum bisa mengurus dirinya mengandung" aku membuka mataku sedikit, ia berjalan ke arah meja rias. Mengambil ntah apa dan kemudian kembali ke tempatku.
Ia menghapus make up yang masih melekat di wajahku.
"Aku meragukan dirimu seorang gadis. Apa kamu tidak tahu memakai make up saat tidur itu merusak kulit" ujarnya sambil membersihkan wajahku. Setelah ia rasa bersih, ia pun berdiri.
"Yoona, aku akan melindungimu dan bayi kita" ujarnya, kemudian ia mematikan lampu yang menyala dan berjalan keluar.
Bayi kita
Ia mengakui baby dalam perutku miliknya. Milik Choi Siwon.
***
Paginya aku terbangun, ahjumma yang masih berkeliaran membersihkan rumah. Sedangkan oppa, aku tidak melihatnya sama sekali.
"Pagi nona" ahjumma selalu menyapaku dengan panggilan nona. Dia tidak sadarkah kalau aku sudah menjadi nyonya.
"pagi ahjumma"
"Duduklah, ahjumma ambilkan sarapan nona dulu. Tuan sudah berangkat ke kantor"
"Sepagi ini?"
"Ne, katanya ada urusan penting"
Aku mengangguk. Kemungkinan ia akan bertemu Tifanny dan menjelaskan tidak ada yang terjadi antara kita. Pernikahan ini hanya sebatas tanggung jawab keluarga choi padaku.
"Ahjumma, sedang memasak apa?" tanyaku saat melihat ahjumma kembali sibuk di dapur setelah menyiapkan sarapanku.
"Tuan meminta ahjumma menyiapkan makan siang untuk nona dan mengantarkannya ke kantor untuknya"
"Ahjumma, bolehkah aku yang mengantar saja?" tanyaku
"Tapi ahjushi sedang membawa tuan. Tidak ada supir yang bisa mengantar nona. Ahjumma bisa berangkat dengan bus"
"Aku bisa membawa mobil sendiri" ujarku
"Baiklah, nona sarapan saja dulu"
***
Author POV
Yoona tiba di ruangan Siwon saat pria itu baru masuk kembali ke ruangannya. Ia terkejut melihat Yoona.
"Aku datang mengantarkan makan siang oppa" ujar Yoona
"Ahjumma kemana?"
"Aku yang meminta supaya ahjumma mengijinkanku membawa makan siang oppa sendiri kesini"
"Apa ahjumma tidak bisa melakukannya sendiri sampai harus kamu yang melakukannya?" nada bicara Siwon semakin tinggi.
"Aku hanya tidak memiliki sesuatu untuk dilakukan. Aku bosan,"
"Kamu kesini dengan apa?"
"Aku membawa mobil oppa"
Siwon memukul mejanya
"Kamu tidak tahu betapa bahayanya kamu membawa mobil sendiri?" Yoona menatap siwon dengan terkejut. Karena nada bicara Siwon, yoona menduga pria itu tidak senang karena yoona dengan lancang membawa mobilnya tanpa permisi.
"Mianhae. Aku tidak akan mengulanginya lagi" ia meletakkan makanan itu di meja Siwon dan ia berbalik akan keluar.
"Hyung, aku tidak bisa menemukan tifanny dimana pun" kyuhyun masuk tanpa permisi dan memberikan kabar itu pada Siwon "Oh samunim"
Kyuhyun terkejut saat melihat yoona. Bagaimana pun pernikahan mereka. Kyuhyun merasa tidak pantas membahas masalah wanita lain di hadapan seorang istri.
"Oppa, apa Tifanny eonni menghilang karenaku?" tanya Yoona
Tidak ada jawaban dari mereka
"Aku akan mencarinya, aku akan memberitahunya jika oppa hanya mencintainya" ujar Yoona
"Kenapa kamu senang mencampuri urusanku?" ujar Siwon dan Yoona meneteskan air matanya
"Aku sumber masalah" ujar Yoona. Ia menghampiri Siwon "Aku tahu eonni terluka karena keputusan ini. Aku akan membawanya kembali padamu oppa"
Siwon membuang pandangannya ke arah lain karena ia tidak ingin melihat yoona menangis.
"Oppa, berikan aku alamat eonni. Aku akan memintanya kembali ke siwon oppa" ujar yoona pada Kyuhyun
Kyuhyun menatap ke arah siwon. Pria itu tidak menatap mereka sama sekali.
"Samunim, percayakanlah semuanya pada hyung" ujar kyuhyun
"Aku mohon. Jika tidak aku akan mati dengan segala rasa bersalah" ujar Yoona dan akhirnya kyuhyun setuju untuk mengantar yoona.
***
Kyuhyun membawanya ke apartemen tifanny tapi tidak ada siapa pun disana. Akhirnya ia menyerah dan kembali pulang ke rumah.
Siwon sudah berada di rumah.
Yoona menunduk saat melewatinya. Ia tidak berani menatap wajah Siwon. Terlalu banyak kemarahan yang ia sebabkan hari ini.
"Tidak berniat mengatakan apa pun setelah mengambil asistenku untuk menemanimu seharian ini?" tanya Siwon saat Yoona melewatinya.
"Mianhae"
"apa hanya kata itu yang bisa kamu katakan?"
"Kamu mau aku bagaimana oppa? Aku serba salah di matamu. Aku juga tidak ingin seperti ini, aku tidak ingin berada di posisi ini. Aku juga tidak bahagia" ia menangis
Siwon hanya diam
"Aku akan pergi setelah melahirkan. Aku mohon jangan terlalu baik lagi padaku. Oppa harus menemukan Tifanny eonni"
"Kenapa kamu selalu mengatakan hal seperti ini. Apa aku pernah menyalahkanmu?"
"Mianhae"
"Aku dan Tifanny telah berakhir sejak aku setuju akan menikahimu. Jangan memikirkan hal lain. Aku tidak akan mencarinya lagi dan jika kita bertemu suatu hari nanti, karena dia itu sahabatku" ujar Siwon, ia meraih Yoona dalam pelukannya. "Jangan pernah memikirkan hal apa pun, pikirkanlah anak kita saja"
"Oppa,,"
"Jika kamu menangis lagi, aku akan marah" ujar Siwon dan yoona menghapus air matanya.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
TRAP
FanfictionJatuh cinta tidak pernah ada dalam kamusku, sampai aku bertemu denganmu. Aku terperangkap dalam keluguanmu, tanpa sadar aku jatuh cinta padamu. ~Choi Siwon Mungkin awalnya hubungan kita hanya karena sebuah pertanggungjawaban, tapi percayalah aku men...