Trap - 18

2.9K 285 26
                                    

Yoona masih memeluk erat Siwon saat Siwon membisikan cinta padanya.

"Aku mencintaimu" bisiknya berulang-ulang dan Yoona menatapnya. Matanya berkaca-kaca tapi percayalah itu air mata kebahagiaan.

"Oppa,,"

"Oppa mencintaimu jauh sebelum pernikahan kita" ujarnya lagi dan ia menghapus air matanya. Tidak ada jawaban dari Yoona, ia hanya menatap suaminya dengan tatapan terkejut. Siwon pun menunduk dan mengecup bibir Yoona.

"Mommy, daddy, ayo kita makan ice cream" panggil Darren dan membuat keduanya yang sedang terbuai dalam ciuman terkejut. Yoona dengan cepat melepaskan ciumannya.

"Ahh mianhae daddy, aku tidak tahu" ujarnya dan ia buru-buru keluar.

"Ayo kita keluar. Nanti kita bicara lagi" ujar Siwon

***

Setelah menidurkan anak-anak. Yoona kembali ke kamar dan Siwon sedang membaca buku bisnis.

Yoona langsung berbaring di sisinya

"Tidak ingin membicarakan masalah kita?" tanya Siwon

"Bukankah oppa yang ingin bicara?"

Siwon menutup bukunya dan meraih yoona dalam pelukannya. Ia bersandar di headboard dan Yoona bersandar di dadanya siwon.

"Percayalah kalau dari dulu sampai sekarang kamu wanita satu-satunya yang ada di hati oppa" ujar Siwon

"Lalu eonni?"

"Dia hanya sahabatku, aku tidak memiliki hubungan apa pun dengannya selain sahabat, atasan dan sekretaris. Diluar itu, tidak ada"

"Bukankah kalian,?"

"Aniy, itu hanya bohongan. Dia memiliki kekasih. Dan aku memintanya menjadi kekasih palsuku supaya eomma tidak mengomel saat adikku akan menikah tapi aku belum memiliki pasangan"

Yoona menangis

"Tapi akhirnya oppa menghamilinya, dan sampai sekarang rasa bersalah masih begitu kuat di hatiku"

"Aku lupa mengatakan padamu. Itu bukan anakku. Dia mengandung anak kekasihnya, lalu kekasihnya akan menikah dengan wanita lain karena keluarganya tidak menyukai Tifanny. Akhirnya ia memutuskan menggugurkannya"

"Oppa mengatakan,,"

"Sayang, oppa mabuk saat itu. Saat terbangun oppa melihat dia duduk di samping oppa. Itu kedua kalinya oppa mabuk, oppa tidak tahu apa yang sudah oppa lakukan, maka oppa mengira dia mengandung anak oppa. Tapi setelah mendengar apa yang oppamu katakan tentangku yang mabuk. Dia pernah menemaniku minum dan aku mabuk di gelas kedua. Lalu aku tertidur seperti orang mati,jadi aku berpikir walaupun mabuk aku tak mungkin melakukan hal seperti itu"

Yoona memeluk Siwon

"Aku percaya oppa tidak akan mengkhianatiku"

"Oppa mencintaimu jauh sebelum kamu menjadi calon adik ipar oppa"

"Kenapa bisa?"

"Kamu lupa oppamu itu sahabat oppa"

"Lalu kenapa oppa tidak mengatakannya?"

"Karena adikku menyukaimu juga"

"Oppa,"

"Itu semua masa lalu, bukan hal yang penting. Sekarang bagaimana perasaanmu pada oppa?"

"Setelah kita memiliki dua anak, oppa masih bertanya perasaanku?" tanya Yoona "isshh menyebalkan"

"Sayang, oppa perlu dengar"

TRAPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang