Trap - 24

2.6K 276 31
                                    

Yoona mencabut infus yang melekat ditangannya.

"Yoong, kamu harus istirahat" ujar nyonya im.

"Aku mau melihat oppa"

"Dokter mengatakan kamu butuh istirahat yoong. Ingat kondisi bayi dalam perutmu"

"Bayi?" Yoona tampak terkejut

"Ne, dokter mengatakan kamu tengah mengandung 4 minggu. Apa kamu tidak tahu?" Nyonya Im mengenggam tangan putrinya "Kamu kelelahan sayang, tadi kamu pingsan. Pulang dan istirahatlah. Siwon akan sedih jika kamu seperti ini dan saat ini tiga orang anakmu juga bergantung padamu"

Yoona menangis, banyak kata seandainya di kepalanya.

"Aku,,"

"Yoong, dengarkan eomma"

"Aku ingin oppa melihatku saat ia membuka mata nanti"

"Eomma disini menjaganya. Kamu istirahat dulu, jika nanti Siwon sadar, eomma akan mengabarimu"

Yoona akhirnya mengangguk karena ia juga sama sekali tidak bertenaga. Ia membelai perutnya, disana ada kehadiran sesosok nyawa lagi.

***

Setelah lelah beristirahat, Yoona kembali ke ruang perawatan suaminya. Ia duduk di samping Siwon, air matanya mengalir. Semua ini salahnya.

"Oppa, bangunlah. Kenapa oppa jadi pemalas seperti ini?" ia mengenggam tangan Siwon dan menciumnya "Sudah dua minggu oppa tidur seperti ini. Aku mohon bangunlah. Lihat disini" Yoona menempatkan tangan siwon di perutnya

"Disini ada baby lagi, bukankah oppa ingin anak perempuan? Bangunlah dan lihat dia. Jika oppa begini terus, bagaimana caranya aku bersama ketiga anak kita?" ia menangis "aku mohon bangunlah oppa"

Tit ttittt tittttt..

Mesin pendeteksi jantung yang terpasang di tubuh siwon berbunyi, yoona dengan cepat memenjet bel memanggil dokter.

Saat dokter masuk, yoona diminta keluar. Di depan ruangan Siwon, Yoona menangis dan berdoa.

"Tuhan, aku mohon jangan begitu kejam padaku. Aku sudah pernah sekali kehilangan, jangan lagi menggambil oppa dariku. Aku mohon"

Dokter keluar setelah hampir satu jam di dalam.

"Bagaimana keadaan suami saya dokter?"

"Anda harus memiliki persiapan mental. Kami sudah berusaha, luka di kepalanya cukup parah"

Yoona berlutut dan menangis.

"Oppa,," teriaknya saat ia mendengar bunyi alat itu kembali.

Yoona terbangun dari tidurnya, keringat membasahi seluruh tubuhnya. Ia tertidur dengan tangan mengenggam tangan suaminya.

"Oppa, jangan pernah tinggalin aku" gumamnya "Aku ketakutan"

Yoona merasa gerakan tangan Siwon, ia pun menghapus air matanya

"Oppa,,"

Gerakan itu semakin terasa dan saat membuka matanya, yoona begitu bahagia. Ia tersenyum dan air mata bahagianya mengalir.

"Oppa, akhirnya oppa bangun"

"Sehun, dimana Sehun?"

Yoona tampak terkejut mendengar suaminya mencari Sehun.

"Oppa,"

"Sehun dimana?"

"Ada yang salah denganmu oppa, aku panggil dokter dulu"

Siwon mengenggam tangannya

"aku hanya mencari Sehun,"

"Oppa, Sehun sudah pergi 7 tahun yang lalu"

"Tidak mungkin, aku berada disini karena dia menusukku"

"Oppa, aku panggil dokter dulu" ujar Yoona, ia merasa aneh dengan kondisi suaminya

"Lihatlah dia menusukku," Siwon membuka bajunya dan ia tidak menemukan bekas apa pun di perutnya

***

Dokter memberikan Siwon obat penenang, ia kemudian kembali beristirahat. Yoona tampak agak bingung dengan kondisi Siwon.

"Yoong, pulang dan istirahatlah. Hyung sudah sadar dan ia hanya beristirahat saat ini. Aku yang menjaganya saja hari ini," ujar Kyuhyun

"Siwon oppa sangat aneh tadi,"

"Mungkin benturan di kepalanya membuat dia amnesia ringan"

"Aku takut,"

"Jangan terlalu dipikirkan, nanti kalau sudah sembuh dia akan seperti semula lagi. Kamu pulanglah, aku akan menjaganya"

Yoona mengangguk, ia juga cukup lelah. Ia takut akan kembali pingsan jika terus memaksakan diri.

***

Siwon terbangun dan ia melihat Kyuhyun di sampingnya.

"Katakan padaku dimana Sehun, aku tahu yoona menyembunyikannya" ujar Siwon

"Hyung, Sehun itu tidak ada lagi"

"Kamu juga ikut menipuku, kamu mengambil uang perusahaan untuk membayar biaya rumah sakit Sehun. Jika Kim Taeyeon tidak memberitahuku, aku tidak akan pernah tahu adikku masih hidup"

"Kim Taeyeon itu siapa hyung?"

"Direktur keuangan, kamu pura-pura bodoh?"

"Hyung, kamu berhalusinasi. Ahjumma itu sudah meninggal. Bukankah dia direktur keuangan saat ahjushi masi menjadi CEO? Direktur keuangan kita saat ini Park Jungsoo"

Siwon memegang kepalanya. Semua terasa begitu nyata, kim taeyeon membawakan data keuangan yang berisi laporan kyuhyun mengeluarkan uang untuk biaya rumah sakit, yoona yang berubah sejak melihat sehun dan sehun menusuknya.

"Hyung, jangan dipikirkan lagi"

"Kamu menyembunyikan sesuatu dariku?"

"Aku memang mengirimkan uang ke rumah sakit, semua itu atas perintah ahjushi choi. Tapi bukan untuk biaya rumah sakit seseorang, hanya bantuan atas nama sehun, dia dulu ingin menjadi dokter hanya saja tak kesampaian karena dia harus kembali padanya pada usia dini"

"Kalian menipuku. Kalian pasti menyembunyikan Sehun" ia ngotot dan kepalanya kembali sakit.

Yoona tiba,

"Oppa kamu kenapa?"

"Aku mohon biarkan aku melihat Sehun"

"Sehun sudah tidak ada oppa" yoona memeluknya "oppa jangan seperti ini, aku takut jika oppa terus seperti ini"

Siwon menangis dalam pelukan yoona

"apa yang terjadi padaku?" ia memeluk erat istrinya juga.






TBC

TRAPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang