🔹 Chapter 10 🔹

2.2K 206 10
                                    

Author pov

Semua siswa dan siswi sudah bersiap-siap rapih akan berangkat kembali menuju Jakarta. Mereka akan mengakhiri acara camping ini. Semuanya telah berbaris sesuai kelompok masing-masing.

Rose dan Wendy sangat berisik sekali, mereka berbicara terus menerus. Sedangkan Jisoo? Ia lebih banyak diam setelah kejadian kemarin.

Jisoo menggendong tasnya. Mata Jisoo sangat sembab pagi ini dan ia pun lebih banyak menunduk, tidak berani melihat Chanyeol dan malu menampakkan wajahnya didepan Chanyeol.

Tiba-tiba saja seseorang memanggil nama Jisoo dan menepuk bahunya, "Jisoo!"
Jisoo mendongak menatap ke sebalahnya.

"Kenapa Jen?" Tanyanya. Ya, orang itu Jennie. Jennie sudah lebih membaik dari kemarin, ia pun sudah kembali tersenyum dan ceria.

Wajah Jennie terlihat memelas, wajahnya merasa bersalah, "Jis... Jis maafin gue ya."

"Untuk apa?"

Jennie mengembuskan napasnya, ia menundukan kepalanya, "Untuk kemaren. Gue udah diceritain semuanya sama Lisa. Maafin gue ya Jis, gue juga gamau di tolonginnya ama Chanyeol, gue juga gamau ditungguin sampai pagi ama Chanyeol. Kalau disuruh pilih juga gue gamau ilang dan jatuh ke jurang kaya kemaren." Ujar Jennie.

Malah gue yang mau diposisi lo Jen, ilang, jatuh ke jurang - Batin Jisoo.

"Maafin gue Jis... Gue ga suka kok sama Chanyeol! Serius! Gue jijik sama dia. Chanyeol kan calon gebetan lo, ga mungkin juga kan kalo gu—"

"Jen lo ga perlu minta maaf. Lo ga salah disini, yang salah itu gue, gue ngira kalo Chanyeol suka balik ke gue tapi nyatanya engga, dia sukanya sama lo. Lagian kejadian kemaren itu bukan lo yang mau juga, itu emang takdir, takdir tuhan. Dari situ tuhan memberikan gue jawaban bahwa Chanyeol emang ga suka sama gue, dan memperingati gue untuk menyudahi perjuangan gue buat dapetin Chanyeol. Jen, gue udah ikhlas. Gue ikhlas lo sama Chanyeol nanti. Lo gausah pikirin gue Jen, lo harus terima cowo setampan dan sebaik Chanyeol. Jangan disia-siain."

Jennie terenyuh mendengar semua ucapan Jisoo, ia semakin merasa tak enak dan bersalah, "Gua ga suka Chanyeol Jis. Kok lo ngomongnya gitu sih?"

Jisoo hanya tersenyum, ia menepuk-nepuk bahu Jennie, "Lo emang pantes dapetin Chanyeol."

"Jis lo apaansih! Gue ga suka ya lo kaya gini. Please lah Jis—"

"Kelompok satu, silahkan masuk ke dalam bis!" Ucapan Jennie terpotong oleh ucapan Pak Heechul. Jisoo dan kelompoknya pun berjalan menuju bis.

Jennie memandangi Jisoo dari tempatnya, ia merasa sangat bersalah sekali. Padahal ini bukan salah Jennie sama sekali dan tidak ada yang salah disini.

Chanyeol berjalan paling belakang, sebelum berjalan ia berbisik ditelinga Jennie, "Jangan cape-cape Jen, lo belum sepenuhnya pulih."

Jennie terdiam, ia menatap Chanyeol yang berada disebelahnya. Chanyeol tersenyum manis pada Jennie dan kembali berjalan menuju bis. Jennie memalingkan wajahnya dari Chanyeol, ia benci dengan Chanyeol. Chanyeol merusak segalanya.

Disisi lain, Jisoo berusaha menahan air matanya kembali untuk tidak menetas. Kedua tangannya digenggam oleh Rose dan Wendy, mereka berdua sama-sama memberikan Jisoo kekuatan.

Dan Chanyeol, Chanyeol mendengar semua percakapan Jisoo dan Jennie dari belakang. Ia diam-diam menguping pembicaraan kedua gadis itu. Chanyeol pun tersenyum mendengar ucapan Jisoo tadi, "Gue ikhlas lo sama Chanyeol nanti."

Ucapan Jisoo masih terngiang dikepala Chanyeol. Ia sedikit lega dan tenang, lega tak akan ada hati yang tersakiti dengan hubungan Chanyeol dan Jennie kelak.

Complicated Love [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang