🔹 Chapter 28 🔹

1.7K 170 21
                                    

5 bulan kemudian...

5 bulan berlalu sudah... Jin dan Jisoo sudah menjalin hubungan selama 5 bulan. Selama 5 bulan itu tidak ada masalah yang menimpa hubungan keduanya. Hubungan keduanya tentram, tenang, romantis, harmonis dan bobrok.

Dan selama 5 bulan itu juga, Jisoo yang setia menemani Jin untuk bolak-balik check up ke dokter. Seperti sekarang ini, Jisoo tengah terduduk di salah satu kursi koridor rumah sakit. Ia tengah menunggu Jin yang sedang berobat.

Jisoo rutin menemani Jin ke dokter langganannya yaitu dokter Kang. Dokter yang mengobati Jin dari pertama kali Jin sakit sampai sekarang.

Jin keluar dari ruangan dokter Kang, wajahnya ditekuk dan sedih. Tangannya membawa sebuah amplop putih.

"Gimana? Ada perkembangan?" Tanya Jisoo yang langsung berdiri dari duduknya.

Jin menatap nanar Jisoo. Jisoo yang ditatap seperti itu pun takut akan terjadi apa-apa dengan Jin.

"Kenapa Jin?"

Jin menunduk, "Jis..."

"Hmm?"

"Jis, Meningitis gue naik stadium 4." Lanjutnya.

Jisoo memukul lengan Jin kencang, "Bohong! Kalo udah stadium 4 lo pastinya udah terbaring lemah di ranjang rumah sakit lah! Gimana sih..."

"Masa gue bohong masalah ginian. Ini, ini surat pernyataan dokter kalo gue meningkat jadi stadium 4." Jin mengangkat amplop putih itu di depan wajah Jisoo.

"Ga mungkin ah, lo kan rutin banget check up, rutin minum obat kortikosteroid, jadi ga mungkin."

"Emang udah takdirnya begini kali Jis. Lo bisa buka amplop ini."

Manik Jisoo sudah terlihat berkaca-kaca. Ia menatap Jin lekat. Jin yang ditatap seperti itu menunduk, menahan mati-matian agar tidak tersenyum.

"Bohong ah. Ga suka gue lo bercandaan masalah ginian." Ujar Jisoo dengan suara yang bergetar.

"Maafin gue Jis gabisa sembuh. Kayaknya umur gue ga lama lagi."

Jisoo kembali memukul dada bidang Jin, "Lo tuh ngomong apaan sih! Omongan itu doa Jin. Coba sini gue liat amplopnya." Tagih Jisoo. Jisoo menghapus kasar air mata yang jatuh di pipinya lantas mengambil amplop di tangan Jin.

"Jis..."

"..."

"Jisoo..."

"..."

Jisoo hendak membuka amplop itu tapi tiba-tiba Jin menahan lengannya, "Jis..."

"Apaan sih?"

"Tapi..."

"Apaan?"

"Tapi..."

"..."

"Tapi..."

"Apasi nyet?"

"TAPI BOONG!"

Jisoo lagi-lagi memukul dada bidang Jin, "Gajelas! Bangsul gue udah degdegan."

"Ciee nangis... Takut kehilangan gue ya? Ulululuu..." Jin menghimpit kedua pipi Jisoo.

Jisoo pun memukul lengan Jin, "Ga lucu! Jadi ini surat apaan?"

"Ya buka aja sendiri."

Jisoo pun dengan cepat membuka amplop itu dan membaca keseluruhan isi surat tersebut. Setelah membacanya, Jisoo menutup mulutnya tak percaya. Ia menatap lekat wajah Jin, matanya berkaca-kaca lagi.

Complicated Love [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang