🔹 Chapter 20 🔹

2.4K 217 28
                                    

Author pov

Jisoo berjalan sambil menendang kerikil-kerikil yang berserakan di aspal. Tangan kanannya menenteng sebuah kantung plastik putih berisi box putih yang didalamnya berisi brownies coklat. Yoona menyuruhnya untuk memberi kue buatannya pada Hyoyoen.

Rumah Jin dan Jisoo sangat dekat, hanya selang tiga rumah saja. Sesampainya di depan gerbang rumah Jin, Jisoo pun menggedor-gedor pagar itu, "Jin maen yookk!!!" Teriaknya kencang.

Jisoo pun membuka pintu gerbang dan pintu gerbang pun tak terkunci. Buru-buru Jisoo masuk. Jisoo melihat motor ninja hitam Jin sudah terparkir manis di teras, yang artinya Jin sudah pulang dari sekolah. Ah Jin tidak pulang dari sekolah, melainkan ia pulang bermain dengan teman-temannya. Tadi saat pulang sekolah ia meninggalkan Jisoo dan langsung pergi begitu saja dengan geng bobroknya entah kemana.

Jisoo pun mengetuk pintu rumah Jin, "Assalamu'alaikum! Tante Hyoyoen! Jin! Lucas!"

Tidak ada sahutan dari dalam.
Jisoo pun langsung membuka pintu rumah Jin dan masuk ke dalam. Ah Jisoo lupa, jam-jam segini Hyoyoen belum pulang kerja. Jisoo pun dengan santainya berjalan ke dapur dan menaruh kantung plastik itu di meja makan. Kata Hyoyoen pada Jisoo, "Anggap saja rumah Jin itu rumah kamu sendiri."

Jisoo terlihat santai sekali mengenakan celana jeans pendek, kaus biasa berlengan pendek lalu rambut yang dikuncir kuda.

"JINNN YUHUUU!" Teriak Jisoo karena tidak menemukan Jin yang biasanya sehabis pulang sekolah selalu berada di ruang tv, menonton acara favoritnya yaitu Rumpi.

Dengan segera Jisoo pun naik ke lantai dua, menghampiri kamar Jin.
Sesampainya, Jisoo pun mengetuk pintu Jin dengan ngegas, "JIN TOMANGGG!"

"Masuk!" Sahut Jin dari dalam.

Jisoo masuk dan langsung mendapati Jin yang tengah sibuk bermain playstation. Jisoo langsung duduk di sebelah Jin.

"Ehhh sayang, lo gabut ya di rumah makannya kesini?" Tanya Jin tanpa mengalihkan matanya dari layar besar di depannya.

"Ga, gue abis nganterin brownies buatan mama."

"Terus mana brownies-nya?"

"Gue taro bawah."

"Yahh bukannya di bawa ke atas."

Jisoo hanya mengedikkan bahunya, "Iya gue gabut banget di rumah. Pengen maen."

"Nih ikutan maen."

"Ga ah, ga seru."

"Yeee seru tau, lo bakal ketagihan deh."

"Ga, gue ga akan nyoba-nyoba sesuatu yang bikin ketagihan."

Jin tak menggubris ucapan Jisoo, ia memfokuskan seluruh perhatiannya pada layar di depannya. Jisoo ramal jika sudah seperti ini Jin akan lupa daratan, dan tentunya akan melupakan Jisoo.

Jisoo pun berjalan menuju tempat tidur kebesaran Jin dan membanting dirinya di sana. Jisoo berguling kesana kemari seperti cacing kepanasan, ia menghirup dalam-dalam aroma spray kasur Jin. Wangi maskulin yang membuat nyaman.

"Jiinnn maen kuy."

"..."

"Jin tomang!"

"..."

"Kacang panggang rosta!"

"Kenapa Jis?"

Jisoo mengubah posisinya menjadi tengkurap, "Gue gabut niihh!"

"Ya terus?"

"Jalan-jalan kek! Ke taman kota kek, makan sate padang sebrang komplek kek, atau ga jalan-jalan sore muterin komplek at—"

Complicated Love [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang