🔹 Chapter 8 🔹

2K 197 9
                                    

Jisoo pov

Jennie ketemu. Itu yang gue harapain, dan harapan gue pun terwujud. Jennie ditemukan oleh Chanyeol.

Chanyeol.

Gue ga salah liat, tadi beneran Chanyeol yang nemuin Jennie. Gue... Gue bingung. Gue harus bahagia atau sedih?

Gue bahagia Jennie ditemukan, tapi perasaan gue juga sedih, kenapa harus Chanyeol yang nemuin Jennie?
Kenapa ga orang lain aja? Kenapa bukan Kai atau Suho? Kenapa juga bukan Kyungsoo? Kenapa yang menggendong Jennie harus Chanyeol? Kenapa bukan Kai, Suho atau Kyungsoo?

Gue tiba-tiba ingin diposisi Jennie. Hilang, terjatuh ke jurang, berlumuran darah, ditemukan Chanyeol, membuat Chanyeol khawatir, dapat perhatian berlebih dari Chanyeol.

Apa gue harus seperti itu supaya Chanyeol perhatian ke gue?

Mungkin jika memang gue berada diposisi Jennie, Chanyeol tidak akan sekhawatir dan setakut ini. Bahkan mungkin dia b aja, ga peduli.

Gue ga boleh kaya gini, gue seharusnya berterima kasih sama Chanyeol karena udah nemuin sahabat gue tersayang ini. Maybe kalau Jennie ga di temuin Chanyeol , kondisi Jennie bakalan lebih parah dari ini.

Jennie ditemuin dengan kondisi yang sangat kacau, badannya dilumuri darah terutama bagian kepala. Gue... Gue ga tega liat Jennie kaya gitu.

Wajah Chanyeol bener-bener keliatan khawatir plus takut. Gue bener-bener jelas liat ekspresi itu. Chanyeol ngeggendong Jennie erat, dia ga ngelepasin matanya dari wajah Jennie.

Dan tiba-tiba saat itu juga, saat mata gue melihat semua kejadian itu, dada gue langsung sesak, sakit. Saat pertama kali Chanyeol datang dan bawa Jennie digendongannya, dada gue pun sudah sangat sakit.

Gue megangin dada gue, gue ga pernah kaya gini sebelumnya. Dada gue tuh bagaikan ditusuk-tusuk beribu jarum, lo tau? Gue ga bohong.

Gue ga pengen kaya gini, gue ga bisa ngendaliin perasaan gue. Gua gatau ini perasaan apa tapi, bisa dibilang ini yang namanya perasaan sakit hati mungkin? Atau cemburu?

Ini pertama kalinya gue ngerasain yang namanya sakit hati dan cemburu. Gue ga pengen kaya gini! Jennie itu sahabat baik gue, masa iya gue cemburu sama sahabat sendiri. Dan ga mungkin juga Chanyeol suka sama Jennie. Iya kan? Chanyeol ga mungkin suka sama Jennie kan? Dia cuma nunjukin rasa empatinya doang, ga lebih, iya kan?

Gue masih diam ditempat. Semua orang udah pergi dari tempat camping ke posko utama, dan tinggal gue seorang yang masih ga bergerak dari tempat ini. Gue masih mencerna baik-baik kejadian tadi.

Dada gue pun makin sakit mengingat kejadian tadi. Tolong, gue gamau kaya gini. Tanpa gue mau, tiba-tiba aja bibir gue mengeluarkan isakan, "Hiks..." Bersamaan dengan hembusan napas gue yang berat. Gue makin kenceng megangin dada gue.

Gue menghembuskan napas, menetralkan suasana hati gue yang agak kacau. Gue narik napas dalam-dalam dan mengeluarkannya secara perlahan. Gue berharap dengan ini, perasaan gue membaik. Gue ngucek mata gue yang sedikit berlinang air mata.

Dan setelahnya, gue pun bergegas ke posko utama. Gue ingin bertemu dengan Jennie, sahabat kecil kesayangan gue dan melihat kondisinya yang kacau itu.

****

Author pov

Jennie telah diobati dan dirawat oleh beberapa tim medis yang dikirimkan sekolah ke tempat camping. Sekolah sengaja menyediakan tim medis untuk berjaga-jaga jika ada siswa yang sakit ataupun bermasalah seperti Jennie sekarang ini.

Kepala Jennie diperban, baju Jennie telah diganti dengan baju berwarna putih, tangan Jennie pun di infus.

Jennie masih tak sadarkan diri. Kata tim medis, Jennie lumayan mengeluarkan banyak darah di sekitar kepala serta dikakinya, dan ia juga kekurangan cairan didalam tubuhnya. Kemungkinan besar besok pagi Jennie akan siuman.

Complicated Love [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang