🔹 Chapter 22 🔹

1.9K 179 17
                                    

Author pov

"JIN!!!" Teriak hampir semua orang di sana.

Jin sudah tergeletak lemas di lantai lapangan, wajahnya sangat pucat bahkan seluruh tubuhnya dingin. Wasit pun memberhentikan permainan. Dan dengan cepat Pak Taeyang, anggota tim, wasit serta tim medis langsung menghampiri Jin.

Jisoo yang melihat itu terkejut bukan main, buru-buru ia berlari turun dari kursi penonton menuju lapangan. Tetapi belum Jisoo beranjak, keenam temannya menghentikan aksinya.

"Lo mau kemana Jis? Ga boleh sembarangan masuk lapangan." Peringat Rose menahan tangan Jisoo.

Jisoo menghentakkan tangannya, "Lepasin!" Bentak Jisoo. Rose yang dibentak seperti itu tersentak bukan main, ia pun melepas genggamannya pada tangan Jisoo.

"Jisoo ntar lo dimarahin, jangan kesana!" Timpal Jennie.

"Lo siapa ngelarang-larang gue?" Sarkas Jisoo. Jisoo yang panik itu pun langsung berlari, tak memedulikan respon dari keenam temannya itu. Yang ia utamakan kali ini adalah, Jin.

Jisoo yang telah sampai di bawah, langsung berlari menghampiri Jin yang berada di tengah lapangan. Sontak perhatian semua orang di sana pun beralih pada perempuan itu.

Jisoo yang melihat Jin tak berdaya langsung berjongkok dan mengguncang tubuh Jin, "Jin! Jin lo kenapa? Jin bangun! Jin ini gue Jisoo."

Serempak semua anggota tim dan pak Taeyang mengalihkan matanya pada Jisoo, "Jisoo? Ngapain kamu kesini?" Tanya Taeyang.

"Saya mau liat Jin pak, saya mau tau kondisinya."

"Ah lebih baik kamu tetap saja di kursi penonton, kamu bisa melihat Jin nanti setelah pertandingan selesai." Ucap Taeyang.

"I-iya pak."

Lalu tim medis dengan cepat langsung membawa Jin dengan gardu ke UKS. Jisoo pun mengikuti tim medis dari belakang, ia tidak menuruti perkataan Taeyang.  Ia benar-benar khawatir.

Tetapi disela itu pertandingan pun kembali dilanjutkan, walaupun kemungkinan besar SMA Boombayah akan kalah tanpa Jin. Tapi tim harus tetap optimis dan berusaha semaksimal mungkin, buktikan walaupun tanpa Jin, tim bisa menang.

Tim medis pun telah sampai di depan ruang UKS. Dokter yang disediakan sekolah telah menunggu kedatangan Jin di pintu ruangan, dengan cepat tim medis langsung membawa Jin masuk ke dalam. Jisoo pun berjalan cepat memasuki UKS, tapi belum Jisoo masuk dirinya ditahan oleh sang dokter, "Maaf, tidak boleh ada orang saat saya sedang memeriksa pasien. Adik boleh tunggu di luar ya, terima kasih."

Jisoo membuka mulutnya sedikit, "Yahh kenapa dok? Saya kan mau tau kondisinya... Please lah dok boleh."

Dokter pun menggeleng, "Tidak bisa, adik boleh melihat kondisinya setelah saya menjalani pemeriksaan dan pasien sudah sadar."

Jisoo melihat name tag dokter itu di jasnya, Dokter Taeyeon. Jisoo akhirnya mengangguk pasrah, "Ya sudah dokter Taeyeon, saya tunggu sini."

Dokter Taeyeon tersenyum manis, "Terima kasih sudah mengerti, saya masuk ke dalam dulu."

Jisoo hanya mengangguk, lantas dirinya memilih untuk duduk di sebuah bangku panjang di koridor, ia memegangi kepalanya dengan gusar. Tiba-tiba hatinya tak enak, ia takut Jin kenapa-kenapa. Padahal tadi siang Jin masih bobrok, tengil, ceria dan sehat-sehat saja. Tetapi mengapa sekarang menjadi drop seperti ini?

Jisoo pun mengela napasnya, mengendalikan perasaan dan pikirannya yang kemana-mana. Semoga saja Jin baik-baik saja, semoga.

****

Complicated Love [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang