Now Playing : Kiss The Rain - Yiruma
^^^
Aku punya prinsip, sekalinya aku nanti akan merasakan jatuh cinta yang sesungguhnya, akan ku kejar bahkan jika aku perempuan, lalu mengapa? Memang benar pada hakikatnya perempuan itu dicintai, bukan mencintai. Tapi selama aku berusaha, bukan hal yang mustahil jika aku bisa bersama dengan orang yang kucintai. Bukankah lebih bahagia jika kita dicintai oleh orang yang kita cintai?
^^^
"SA TURUN, SA!"
"IYA, SA! TURUN!"
"KASIAN ORANG TUA LO!"
"PERCUMA SELAMA INI LO DISEKOLAHIN KALO AKHIRNYA LO KOID SIA-SIA!"
Lusi, beberapa murid lain dan guru, menengadah melihat Natusa yang berdiri tanpa menggerakkan seluruh tubuhnya. Bahkan menundukpun tidak.
"Gue kesana ya." Bonong yang ketar-ketir mulai tidak sabar.
Lusi menarik ujung baju Bonong sambil berkata dengan tegas, "janganlah! Kalo lo yang kesana dia bakal langsung lompat tanpa pikir panjang!"
Bonong mengernyit. Kalau seperti itu ... berarti cuma Arjun yang bisa menyadarkan Natusa yang sedang kalut!
Tanpa mengatakan apa-apa pada Lusi dan yang lain, Bonong langsung berlari ke arah koridor kelas.
"What the ... LO MAU KEMANA, NJIR?" Lusi semakin panik. Ia berlari menyusul Bonong guna menahannya menghampiri Natusa.
"ARJUN!!"
Satu nama, namun menjelaskan semuanya. Seperti mantra, Lusi langsung berhenti mengejar Bonong.
Sebenci-bencinya Bonong sama Arjun karena cowok itu yang disukai Natusa, dia akan tetap meminta bantuan pada Arjun jika sudah seperti ini.
Natusa ngapain, sih? Apa segitu bencinya dia sama dirinya sendiri? Jadi dia lebih cinta sama Arjun? Bonong tertawa miris. Memang, mencintai seseorang dengan berlebihan akan menjadi racun buat kita.
"Arjun mana!" Tanya Bonong dengan nada nyolot.
Rena yang ditanyai Bonong juga terlihat panik. Ia menjawab, "gue sama Tim Jurnalis juga cari dia! Cuma dia yang bisa buat Natusa berubah pikiran!"
Mendengar itu Bonong langsung merengut. Tim Jurnalis? Jangan bilang mereka bakal beritain hal ini juga? Ia menggeleng, merasa tidak perlu memikirkan hal itu terlebih dahulu, kemudian berlari menuju lapangan lagi sampai tiba-tiba ia terpikir suatu tempat, yang mungkin Arjun ada di sana.
Khayangan.
Bonong memutarbalik arah larinya. Kalo Arjun nggak ada di sana, ia tidak tahu lagi dimana tempat Arjun biasa nongkrong. Harapan satu-satunya semoga Arjun ada di sana!
"JUN!" Bonong yang baru saja tiba di depan pintu kantin, langsung melihat Arjun. Syukurlah, Tuhan.
Arjun menatap Bonong yang raut mukanya terlihat khawatir, takut, tegas, semuanya bercampur menjadi satu. Ia melihat Bonong mulai membuka suara lagi. "Lo harus bantuin gue. Natusa di atap. Dia mau bunuh diri. Tolong susulin dia. Cuma lo yang bis---"
KAMU SEDANG MEMBACA
Find A Way to My Heart (SUDAH TERBIT)
Ficção AdolescenteMimpi adalah bunga tidur. Namun bagaimana jika mimpi menghantuimu, mengekangmu pada setiap sudut kesunyian, menjebakmu tanpa tahu jalan keluar? Mimpi rasa nyata. Masihkah kamu berani tidur? *** Laser kena getahnya juga! Salah sendiri jadi cowok usi...